Menikmati Ujian Hidup

Menikmati Ujian Hidup

Beginilah Makna Ujian Hidup yang Sebenarnya

Suaramuslim.net – Ujian adalah ketetapan dari Allah terhadap kehidupan dunia ini. tidak bisa diganti, tidak bisa diubah-ubah. Seorang muslim sangat mengerti, bahwa dunia ini adalah negeri kesusahan, tempat ujian dan tidak ada yang benar-benar bisa beristirahat kecuali kelak ketika sudah masuk ke surga.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim No.2392)

Ujian juga merupakan barometer keimanan kita kepada Allah. Sebagaimana para Nabi dan Rasul, yang juga harus menempuh ujian berliku dalam hidupnya. Namun ternyata karena ujian itulah mereka menjadi hamba yang semakin dekat dengan Allah, bahkan digolongkan sebagai para kekasih Allah. Tentu predikat itu tidak mereka dapatkan dengan cuma-cuma, namun setelah mereka dinyatakan lulus dalam ujian yang diberikan Allah.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Q.S. Al-Baqarah:214)

Dan ujian yang diberikan Allah juga macam-macam bentuknya. Kita tidak bisa memilih ingin diberikan ujian seperti apa. Karena itu adalah bagian dari hak prerogatif Allah yang bebas mengatur kehidupan hamba-hamba-Nya. Apapun bentuk ujiannya, insya Allah tetap menjadikan kita mulia di sisi Allah andaikan kita benar dalam menyikapi.

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Maka saksikanlah saudaraku, kita akan dimuliakan Allah atas semua ujian yang telah kita lalui. Ujian sakit bukanlah adzab, sebagaimana sehat belum tentu rahmat dari Allah. Ujian sakit bukan berarti Allah sedang menjauh dari kita. Sebagaimana sehat tidak selalu membuat seseorang dekat dengan Allah. Semua itu terjadi supaya kita kembali memahami, bahwa dunia ini hakikatnya adalah penjara bagi seorang mukmin. Negeri kesedihan dan malapetaka. Suatu ketika, paginya memberi kesenangan, sedangkan tak lama kemudian sorenya sudah didatangi kehancuran. Demikian juga sebaliknya.

Maka nikmatilah hidup ini, saat kita berada dalam kenikmatan, berperanlah sungguh-sungguh sebagai orang yang menerima nikmat. Berbagilah kebahagiaaan dengan orang lain. Saat kita dalam ujian kesempitan, jadikanlah ia seperti tantangan hidup.

Buatlah sukarnya mencari nikmat yang dapat disyukuri di antara tumpukan musibah, sebagai sebuah perlombaan. Yang kalau kita sanggup menemukannya, maka kita layak menjadi pemenangnya. Dan semoga kita layak mendapatkan voucher hadiah berupa tambahan nikmat dari Allah. Sebagaimana firman-Nya,

Sungguh jika kalian bersyukur, maka benar-benar Kami akan tambahkan nikmat Kami kepadamu”. (Q.S. Ibrahim : 7)

Wallahu A’lam Bisshowab.

Kontributor: Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono

*Pengajar di MIT Bakti Ibu Madiun

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment