Suaramuslim.net – Sudah menjadi kewajiban istri untuk selalu mengingatkan suami agar berbakti kepada ibunya walau hanya sekadar menelepon dan menanyakan kabar.
Bagi seorang perempuan yang sudah menikah, ingatlah, surga suami berada di telapak kaki ibunya, maka surga dan neraka istri ada pada suami.
Allah SWT menciptakan manusia dengan hak dan kewajibannya masing-masing. Hak dan kewajiban adalah dua hal yang terpisah.
Dalam Surat An-Nisa ayat 34, Allah berfirman bahwa laki-laki (suami) itu qawwam (pemimpin) bagi kaum wanita (istri). Dari surat ini, ternyata tugas dan amanah seorang laki-laki itu jauh lebih besar dan berat daripada perempuan.
“Makna qawwam jika diartikan hanya sekadar pemimpin, itu tidak cukup. Qawwam jauh lebih besar dari seorang pemimpin. Qawwam bermakna pelindung, pendidik, pemimpin bagi perempuan terutama ibunya. Allah sudah memberikan gelar dan amanah ini kepada laki-laki,” papar Ustadzah Choliliyah Thoha, Lc., M.Ag dalam program Mozaik Suara Muslim Radio Network, Kamis (2/9/2021).
Bagi para muslimah, menghormati dan menghargai suami adalah sebuah kewajiban. Bagi suami, meskipun istri adalah tanggung jawabnya yang baru, tanggung jawab pada ibunya harus selalu ia dahulukan. Karena ibunya adalah yang utama baginya.
“Melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang istri terhadap suami, maka kita juga termasuk menunaikan kewajiban kepada Allah SWT karena itu adalah perintah dari-Nya,” kata Ustadzah yang akrab disapa Lia ini mengutip sebuah hadis.
Tugas seorang istri bukan hanya menjadi pendamping suami, tetapi pengingat bagi suami di kala sedang lengah pada kewajibannya. Ketika suami berbuat kesalahan, jangan dibiarkan tetapi kita perlu menegurnya begitu pula sebaliknya.
“Untuk para muslimah, mari dukung suami kita untuk selalu berbakti kepada ibunya karena itu bagian dari birrul walidain. Bahwasanya jika kita tidak berbakti kepada orang tua itu ada sebuah dosa,” tutup Ustadzah Choliliyah.
