Presiden Myanmar Bentuk Komite Baru Tentang Rakhine

Presiden Myanmar Bentuk Komite Baru Tentang Rakhine

Jokowi Sampaikan Isu Rakhine di Retreat KTT ASEAN
Petugas Polisi Myanmar berjaga di daerah Rakhine, tempat tinggal muslim Rohingya (Foto: Istimewa)

MYANMAR (Suaramuslim.net) – Presiden Myanmar U Win Myint telah membentuk komite baru tentang Negara Bagian Rakhine untuk membantu perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Menurut Ketua Parlemen Rakhine U San Kyaw Hla, Anggota Komite Bantuan Perdamaian dan Stabilitas Negara Rakhine pada hari selasa (9/4) tiba di ibu kota Rakhine, Sittwe, untuk bertemu para pejabat dan orang-orang lokal.

Dia mengatakan parlemen akan bertemu dengan anggota komite pada hari Rabu, tetapi tidak ada agenda yang dirilis untuk pertemuan tersebut.

“Saya pikir mereka dapat menjelaskan tentang tugas dan akuntabilitas mereka sebagaimana disebutkan dalam deskripsi komite,” kata U San Kyaw Hla, seperti yang dilansir Myamar Times, Rabu (10/4).

Nantinya, mereka akan menghabiskan waktu dua hari di Sittwe, bertemu dengan organisasi seperti Arakan National Party (ANP).

U Tun Aung Kyaw, sekretaris ANP, mengatakan bahwa partai tersebut menerima undangan dari komite untuk bertemu pada hari Rabu, tetapi tidak ada agenda yang diberikan.

“Kami tidak tahu apa yang akan kami bicarakan di pertemuan itu. Kami hanya akan mendengarkan apa yang mereka katakan,” ucapnya.

Pada 14 Maret 2019, Presiden Myanmar UWin Myint mengumumkan pembentukan komite yang beranggotakan 14 orang yang dipimpin oleh Wakil Ketua Amyotha Hluttaw (Majelis Tinggi) U Aye Thar Aung. Anggotanya termasuk menteri, perwira polisi senior dan anggota parlemen.

Menurut kantor presiden, komite akan melakukan kunjungan lapangan dan bertemu dengan masyarakat setempat sebelum mengajukan saran untuk mekanisme jangka panjang dan jangka pendek serta kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk memastikan stabilitas negara.

Namun, U Oo Hla Saw yang merupakan anggota komite, mengatakan sudah terlambat untuk membicarakan perdamaiaan karena kekerasan telah meningkat.

“Kami tidak bisa berharap banyak dari panitia, tetapi kami harus mencoba membantu Rakhine,” katanya.

Dia mengatakan dia tidak secara resmi menerima untuk menjadi anggota komite ketika dia mempertanyakan mandat dan wewenangnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment