Nabi Isa, Ya’juj Ma’juj dan Angin Lembut yang Mewafatkan Semua Orang Beriman

Nabi Isa, Ya’juj Ma’juj dan Angin Lembut yang Mewafatkan Semua Orang Beriman

Nabi Isa, Ya’juj Ma’juj dan Angin Lembut yang Mewafatkan Semua Orang Beriman
Ilustrasi angin lembut meniup tumbuhan.

Suaramuslim.net – Masih berbicara tentang 10 tanda besar kiamat. Dan kalau kita renungi riwayat Imam Muslim di mana Nabi Muhammad meletakkan kehadiran Nabi Isa alaihis salam sebagai pamungkas semua tanda besar kiamat, maka setelah beliau turun bisa jadi tanda-tanda berikutnya akan terjadi di masa Isa alaihis salam.

Dan Allah berfirman;

وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. (Az Zukhruf: 61).

Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu di antara tanda datangnya hari kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat. Artinya, Nabi Isa bisa menjadi pengetahuan akan berakhirnya semesta alam ini dan bisa jadi ini sesuai dengan Riwayat Imam Muslim.

Setelah Nabi Isa berhasil menyelamatkan umat Islam dari Dajjal, maka berikutnya ada musuh yang lebih dahsyat dari Dajjal, yaitu Ya’juj Ma’juj yang keluar bagaikan air bah. Sebagaimana Firman Allah:

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). (Al-Anbiya: 96).

Ya’juj dan Ma’juj secara bahasa berasal dari الاوجة (al awjah) yang berarti kebercampuran. Atau dari kata الاوج (al awj) yang berarti kecepatan berlari. Dinamakan demikian karena mereka suku yang bercampur baur dan berkecepatan dalam memusnahkan manusia lainnya.

Ada juga yang menyatakan kata itu berasal dari bahasa Cina yang berubah dalam pengucapannya dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Cina Mungkuk atau Muncuk.

Ya’juj dan Ma’juj ini penuh misteri dari aspek bahasa dan juga misteri tentang siapa mereka, sehingga memunculkan ragam pendapat, di antaranya yaitu:

a. Menyatakan bahwa mereka telah keluar saat ini, dan sudah melakukan perusakan besar sehingga menguasai umat Islam. Ya’juj dan Ma’juj dalam hal ini adalah bangsa Mongol dan Tartar.

Sejarah telah mencatat Panglima dari Mongolia yang bernama Jengis Khan (1167-1227 M), telah menguasai semua wilayah antara Cina dan Laut Hitam. Cucunya, Hulagu Khan berhasil menguasai dinasti Abbasiyyah pada tahun 1258 M. Namun dua tahun kemudian berhasil ditaklukan oleh kaum muslimin dibawah pimpinan Baibers di masa Sultan Quthuz (Al Malik Al Muzhoffar), dengan pertempuran yang dikenal dengan nama Ainun Jalut di daerah Palestina.

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا التُّرْكَ صِغَارَ الأَعْيُنِ ، حُمْرَ الْوُجُوهِ ، ذُلْفَ الأُنُوفِ ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطَرَّقَةُ

Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian memerangi bangsa Turki yang bermata sipit, berwajah merah dan berhidung pesek seakan-akan wajah mereka seperti perisai yang ditempa palu. (Al-Bukhari).

b. Keluarnya Ya’juj Ma’juj itu setelah tumbangnya Dajjal.

Kalau pendapat ini diambil berarti sekarang Ya’juj Ma’juj belum keluar, karena Dajjal belum muncul. Dan mereka dibendung dengan bendungan besi yang dibuat oleh Dzul Qarnain.

Kalau Dzul Qarnain itu semasa dengan Nabi Ibrahim (2000 SM), maka Ya’juj Ma’juj akan beranak pinak di balik dinding besi itu. Dan kelak atas izin Allah akan keluar bagaikan air bah yang turun dari tempat tinggi.

Nah, siapakah mereka? Dan berada di manakah mereka? Wallahu A’lam.

Yang jelas Ya’juj Ma’juj adalah manusia dan bukti bahwa mereka itu manusia adalah hadis dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menyampaikan hadis qudsi.

Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu, dan kebaikan ada di tangan-Mu.

Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun nar! (rombongan neraka).”

Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?”

Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai ba’tsun nar. Saat itulah anak kecil menjadi tua. “Dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk. Akan tetapi azab Allah itu sangat keras“. (Al Hajj: 2).

Sahabat Nabi bertanya, “Siapakah di antara kami yang termasuk orang yang satu itu?”

Rasul bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang.” (Al Bukhari 6530).

Dan dinding itu sudah berlubang sejak zaman Nabi Muhammad, pada akhirnya kelak Ya’juj Ma’juj ini akan keluar dengan hancurnya dinding itu. Dan mereka pun akan musnah dengan kekuatan Allah, atas doa Nabi Isa alaihis salam.

Ahmad meriwayatkan dengan sanad shahih hingga Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu:

Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj senantiasa melubangi dinding yang mengurung mereka setiap harinya, hingga ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, berkata salah seorang dari mereka, “Pulanglah dan kita lanjutkan esok.”

Lalu mereka kembali dan mendapatinya lebih tebal dari yang sebelumnya, hingga ketika telah sampai waktu mereka dan Allah berkehendak untuk melepaskan mereka pada manusia, maka mereka melubanginya lagi hingga mereka hampir melihat cahaya matahari, salah seorang dari mereka berkata, “Kembalilah dan kita lanjutkan esok jika Allah menghendaki.” Dia mengucapkan istitsna (ucapan Insya Allah).

Lalu mereka kembali lagi dan mendapatinya seperti yang mereka tinggalkan sebelumnya. Mereka kemudian melubanginya kembali dan (berhasil) keluar kepada manusia, mereka lalu mengeringkan perairan sehingga umat manusia pun berlindung dari mereka di benteng-benteng.

Mereka kemudian melepaskan anak panah ke atas langit lalu kembali kepada mereka sedangkan di ujung anak panah tersebut terdapat bekas darah, akhirnya mereka pun berkata, “Kita telah menguasai penduduk bumi dan mengalahkan penduduk langit!”

Kemudian Allah Ta’ala mengutus ulat sehingga masuk ke dalam tengkuk-tengkuk mereka dan membunuhnya. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggamanNya, sungguh hewan-hewan melata di bumi menjadi gemuk dan bersyukur karena banyak memakan daging dan darah mereka.” (Musnad Ahmad No. 10254).

c. Ya’juj Ma’juj yang dilaporkan kepada Dzul Qarnain ini adalah sebuah bangsa besar yang beringas, dan bisa jadi mereka adalah bangsa Khazaria.

Menurut penelitian Eran Elhaik (ahli genetika) keturunan Israel, pada tahun 2013 yang lalu, menyatakan bahwa Yahudi Azkenazi (eropean Jews) berasal dari bangsa Khazaria.

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa kesamaan gen orang Yahudi Eropa itu tidak tersebar di seluruh kawasan Khazaria, tapi terkonsentrasi di satu titik di kawasan penggunungan Kaukasus. Ini sesuai dengan surat Al Kahfi di atas, bahwa Ya’juj Ma’juj dikurung di lembah Darial pegunungan Kaukasus.

Kenyataannya orang Yahudi itu wajah mereka lebar dan bermata kecil, serta rambut putih atau menggunakan peci putih kecil sepert para rahib Yahudi. Karakter ini cocok juga dengan wajah mayoritas penduduk asli Kaukasus Tengah (Georgia, Armenia, Azerbaizan dan sekitarnya).

Semua kajian Ya’juj Ma’juj dan Dzul Qarnain yang melahirkan ragam pendapat dapat dimaklumi. Karena kisah itu dari Al Quran surat Al Kahfi ayat 92-94, tidak dijelaskan siapa dan di mana serta kapan kejadiannya.

So… Dari uraian di atas, kita simpulkan.

1. Ya’juj Ma’juj ini adalah tanda akhir zaman, mereka sekolompok manusia yang ganas dan lebih ganas dari Dajjal.

2. Mereka dibendung oleh seorang tokoh yang bernama Dzul Qarnain di suatu tempat. Dan akan keluar jika sudah waktunya, di mana kita tidak memiliki pengetahuan tentang waktu keluarnya.

Dzulkarnain mengatakan, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.” (Al Kahfi: 98).

3. Namun mereka akan musnah atas izin Allah. Dan lagi-lagi peranan Nabi Isa begitu kuat bagi umat Islam dalam mengahadapinya.

Seperti yang dikisahkan oleh Nabi Muhammad melalui hadis yang diriwayatkan oleh An-Nawwas bin Sam’an berikut:

Ketika Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi.

Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya.’

Nabiyullah Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabi Isa dan para Sahabatnya berdoa kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati.

Kemudian Nabi Isa dan para Sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabi Isa dengan para Sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah. (Muslim).

Siapa sesungguhnya mereka? Kapan keluarnya? Hanya Allah yang tahu, yang jelas kita semua harus mempersiapkan diri dengan peningkatan keimanan.

Setelah kejadian musnahnya Ya’juj Ma’juj, dalam tempo yang tidak diketahui terjadilah tanda-tanda kiamat berikutnya.

Yaitu Gempa dan Tsunami di Timur dan Barat, di jazirah Arab.

Sehingga terjadi kekeringan, kelangkaan makanan. Di sinilah akan terjadi kekacauan sosial. Arti al-Khasf; dikatakan (خَسْفُ الْمَكَانِ، يَخْسِفُ خُسُوْفًا) maknanya adalah ditenggelamkan ke dalam bumi dan hilang di dalamnya, di antara makna kata ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ

Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. (Al-Qashash: 81).

Maka melihat arti di atas, al khasfu seperti kasus likuifaksi yaitu tanah yang mencair dan menenggalamkan apapun yang ada di atasnya.

Dan karena itu tanda berikutnya muncul keluar dari perut bumi (akibat gempa dan likuifaksi besar) binatang yang atas izin Allah dapat berbicara. Dan sepertinya membantu Nabi Isa untuk mengelompokkan manusia antara yang beriman dan tidak.

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (An-Naml: 82).

Imam Ahmad dan at-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

Seekor binatang akan keluar dengan membawa tongkat Musa, dan cincin Sulaiman alaihis salam, lalu dia akan memberikan tanda (cap sebagai tanda pengenal) kepada seorang kafir, Affan bin Muslim (salah seorang perawi hadis) berkata, ‘Pada hidung seorang kafir- dengan cincin, dan menjadikan bercahaya serta memutihkan wajah seorang mukmin dengan tongkat, sehingga orang-orang yang sedang berkumpul pada hidangan makanan akan saling menyeru, maka yang ini berkata, ‘Wahai mukmin!’ Sementara yang lain berkata, ‘Wahai Kafir!

Setelah jelas mana yang muslim dan tidak, maka Allah mengirim angin lembut untuk mencabut nyawa orang yang muslim saja, bisa jadi saling bergantian wafatnya hingga semua muslim habis.

Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang di hatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya. (Muslim No. 2940).

Inilah kasih sayang Allah kepada umat yang beriman, yaitu agar mereka tidak merasakan kiamat kehancuran total alam semesta ini.

Karena yang tersisa hanya para kafir yang digiring oleh api besar dari Yaman (dan secara bersamaaan atau berurutan munculnya matahari dari barat, yang menandakan kacaunya sistem alam semesta).

Dalam hadis dari Hudzaifah bin Usaid radhiyallahu anhu, Nabi bersabda,

وآخر ذلك نار تخرج من اليمن تطرد الناس إلى محشرهم

Dan akhir dari semua tanda itu adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke mahsyar mereka. (Muslim No. 2225).

So… Saudaraku, catatan kecil tentang kajian akhir zaman ini bisa jadi secara urutan berbeda di kalangan ulama. Namun yang terpenting adalah persiapan diri ini untuk menghadapi segala kemungkinan di akhir zaman ini dengan melakukan hal sebagai berikut;

1. Kembali kepada Allah dengan taubat dari segala dosa

Karena kalau sudah terjadi tanda-tanda yang kecil itu, maka secepatnyalah untuk kembali kepada Allah, sebelum datangnya tanda-tanda besar.

Ibnu Mas’ud berkata, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah menginginkan kalian untuk kembali, maka kembalilah pada-Nya.” (Tafsir At-Thabari 17/478).

2. Hiasi pola hidup kita dengan ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah

Wallahu A’lam

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment