Nikmat Kurban Menyapa Warga Terdampak Kekeringan

Nikmat Kurban Menyapa Warga Terdampak Kekeringan

Global Qurban ACT menyapa korban kekeringan
Warga terdampak kekeringan di Gunungkidul yang ikut membantu proses pemotongan hewan kurban pada Agustus 2019 lalu. (ACTNews/Eko Ramdani)

SRAGEN (Suaramuslim.net) – Tak hanya menyasar masyarakat prasejahtera, Global Qurban-ACT (Aksi Cepat Tanggap) juga hadir di tengah bencana kekeringan tahun 2019 lalu. Hadirnya daging kurban tersebut sebagai salah satu pemenuhan pangan di tengah duka bencana kekeringan.

Sumur-sumur warga di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen mengering pada Agustus 2019 lalu. Begitu pula dengan sungai-sungai yang mengalir di kecamatan yang tak jauh dari perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut. Air dari perusahaan air minum juga tak mengalir sampai sana, selama kekeringan, warga hanya bergantung pada bantuan yang datang.

Warga yang sebagian besar berprofesi menjadi petani pun mengalami kegagalan panen. Hamparan sawah tak mendapatkan pasokan air. Tumbuhan mengering. Berbagi air ke sesama makluk hidup pun menjadi keharusan. Tak sedikit warga Jenar yang kemudian mandi di bawah pohon dengan tujuan agar air sisa mandi tak terbuang begitu saja.

“Kalau mandi di bawah pohon kan nanti airnya juga bisa buat nyiram,” ungkap Wiyoto, salah satu warga yang ACTNews temui pada Agustus 2019 lalu.

Kemarau di tahun 2019 memang menjadi salah satu musim kering yang paling parah dampaknya. Di tengah bencana tersebut, Global Qurban-ACT pada Iduladha 2019 lalu mengirimkan hewan kurban terbaiknya bagi warga Jenar. Sebanyak 50 ekor hewan kurban disembelih dan kemudian dagingnya dinikmati warga di empat kecamatan di Sragen, meliputi Kecamatan Miri, Sumberlawang, Tangen, dan Jenar.

Warso, salah satu warga Jenar mengungkapkan, kekeringan di tempatnya tinggal berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menurun. Paceklik yang juga bertepatan dengan Iduladha membuat sedikit warga yang mampu menunaikan ibadah setahun sekali itu.

“Iduladha tahun 2018, di sini tidak ada hewan kurban sama sekali. Makanya kami sangat bersyukur Iduladha sekarang Global Qurban mengirimkan hewan kurbannya, warga bisa menikmati hidangan daging,” ungkap Warso pada Iduladha tahun 2019 lalu.

Tak hanya di Sragen, kemarau tahun 2019 dengan dampak parah juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Banyak warga yang terpaksa harus mengambil air dari sumber yang telah keruh, atau mereka hanya berharap pada bantuan air bersih. Jika membeli, warga harus merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah demi setangki air.

Di Desa Grogol, Global Qurban-ACT juga mengirimkan hewan kurbannya untuk masyarakat di sana. Antusias pun datang, warga berkumpul, bergotong royong menyembelih domba untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat prasejahtera dan terdampak kekeringan.

Iduladha tahun 2020, Global Qurban-ACT akan kembali mendistribusikan hewan kurbannya ke berbagai daerah, termasuk wilayah terdampak bencana seperti kekeringan, banjir, serta episentrum penyebaran Covid-19.

Sukorini dari Tim Program Global Qurban-ACT mengatakan, tujuan distribusi hewan kurban ke wilayah terdampak bencana ialah untuk mengurangi beban masyarakat. Pasalnya, setiap bencana pastilah membawa dampak buruk bagi warga terdampak.

“Meluasnya distribusi hewan kurban tidak pernah lepas dari kebaikan pekurban yang menyalurkan kurbannya melalui Global Qurban-ACT. Di tengah pandemi ini, kami berkomitmen dan mengajak dermawan untuk berbagi kebahagiaan lewat sekantong daging kurban ke masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terdampak bencana,” jelas Sukorini

Sumber: ACTNews

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment