Inilah Orang-Orang yang Tergolong Mati Syahid

Inilah Orang-Orang yang Tergolong Mati Syahid

Inilah yang Tergolong Mati Syahid

Suaramuslim.net – Ternyata tidak selalu mati syahid itu diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Mengapa demikian? Berikut penjelasan tentang mati syahid dan berbagai keutamaannya.

Islam membagi mati syahid dalam beberapa kategori. Ada yang tergolong Syahid di dunia dan akhirat, Syahid di dunia, namun bukan syahid di akhirat, Syahid di akhirat, namun bukan syahid di dunia.

Mati syahid dunia dan akhirat tentu menjadi idaman setiap muslim yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Namun ternyata, terdapat kategori mati syahid di dunia namun tidak syahid di akhirat dan sebaliknya.

Yang dimaksud syahid di dunia adalah orang yang gugur dalam perang, dalam keadaan maju bukan kabur, namun niatnya bukan dalam rangka menegakkan kalimat (agama) Allah. Maka di dunia ia dihukumi sebagai syahid secara zahirnya. Namun di akhirat, di sisi Allah, ia tidak mendapatkan pahala syahid.

Adapun syahid di akhirat yang bukan syahid dunia, ia diperlakukan di akhirat kelak sebagaimana orang yang mati syahid dan mendapatkan pahala syahid. Adapun di dunia, jenazahnya tetap dimandikan, dikafankan, dishalati, dan jenazahnya diperlakukan sebagaimana jenazah kaum muslimin pada umumnya.

Namun, yang menjadi impian setiap muslim adalah mati syahid dunia akhirat. Yaitu keadaan yang membuat dirinya akan mendapatkan pahala syahadah (yang sempurna). Orang yang dihukumi sebagai syahid di dunia dan akhirat adalah orang yang gugur dalam perang dalam, keadaan sedang maju bukan sedang kabur, dalam rangka menegakkan kalimat (agama) Allah. Dan ia tidak makan dan minum setelah terluka dan jatuh di pertempuran dalam keadaan belum mendapatkan pengobatan.

Sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang terluka di peperangan lalu sempat makan, minum dan mendapat pengobatan setelah terlukanya, maka ia tidak dihukumi syahid. Kecuali jika hanya makan atau minum sedikit saja kemudian wafat setelah terlukanya, (maka masih dihukumi syahid).

Selain mendapatkan pahala syahadah yang sempurna, mati dalam keadaan syahid dunia akhirat juga memiliki berbagai keutaamaan lainnya.

Kebaikan Membuatnya Bahagia

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak seorang pun yang meninggal dunia, dan di sisi Allah ia memiliki kebaikan yang membuatnya bahagia, lalu ia ingin kembali ke dunia selain orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-anagn untuk kembali (ke dunia) kemudian terbunuh lagi di dunia karena ia melihat keutamaan mati syahid.” (HR. Muslim No.3488).

Mendapat Kemuliaan di Sisi Allah

Telah menceritakan kepada kami (Ali bin Muhammad), telah menceritakan kepada kami (Abu Mu’awiyah), telah menceritakan kepada kami (Al A’masy) dari (Abdullah bin Murrah) dari (Masruq) dari (Abdullah) mengenai firman Allah subhanahu wa ta’ala, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” la berkata; “Dapatkah kita bertanya tentang hal itu? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ruh-ruh mereka seperti burung hijau yang melebarkan sayapnya di surga mana saja yang ia kehendaki, kemudian ia bernaung di atas lentera yang tergantung di Arasy. Di saat mereka seperti itu, Tuhanmu muncul kepada mereka, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan!” Mereka berkata, “Tuhan kami, apa yang akan kami minta kepada-Mu, sementara kami sedang melebarkan sayap di surga sesuka hati kami?” Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka berkata, ‘Kami meminta agar ruh kami dikembalikan kepada jasad kami di dunia, kemudian kami terbunuh kembali di jalan-Mu. Ketika Allah subhanahu wa ta’ala melihat bahwa mereka tidak meminta hal lainnya kecuali hal itu, maka mereka ditinggalkan.” (HR. ibnumajah No.2791).

Dibolehkan Memberikan Syafaat 70 Anggota Keluarga

Orang yang mati syahid dunia dan akhirat akan diperbolehkan memberikan syafa’at bagi 70 anggota. Dalam sebuah riwayat hadits Tirmidzi, Rasulullah shalallahi alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang meninggal dalam keadaan syahid akan diperbolehkan memberikan syafaat bagi 70 anggota keluarganya (di Akhirat kelak).” (HR. at-Tirmidzi dan yang lainnya, dan ia berkata, “Hadist ini derajatnya Hasan).

Demikian beberapa ulasan mengenai mati syahid dan keutamaan orang yang mati dalam keadaan syahid.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment