Pandemi Covid-19 dan Efek Domino dari Resesi Ekonomi

Pandemi Covid-19 dan Efek Domino dari Resesi Ekonomi

Antusias warga di Semarang menyambut Lumbung Sedekah Pangan. Foto: ACTNews.

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Virus kecil yang baru ditemukan kasusnya pada tahun 2019 lalu, sampai kini membuat heboh seantero dunia. Belum selesai ancaman kesehatan yang disebabkan oleh virus ini, kini masyarakat juga ikut panik akibat dampak ekonomi yang ditimbulkannya. Resesi ekonomi jadi hantu baru bagi dunia.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede menyebutkan, label resesi akan memberikan pukulan pada psikologis masyarakat. Sebab, resesi bisa memengaruhi ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia.

“Dampak resesi yakni penciptaan lapangan kerja sangat rendah dan terjadi gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja),” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (10/8).

Apabila tidak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor. Efek yang bisa ditimbulkan selanjutnya adalah macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan atau sebaliknya terjadi deflasi.

Selain itu, hal tersebut juga akan berdampak pada neraca perdagangan yang minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa. Contoh kondisi nyata adalah banyak orang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan, daya beli melemah, hingga banyak bisnis gulung tikar.

Indonesia berhadapan dengan resesi

Indonesia pun kini hampir mengalami resesi. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinyatakan minus 5,32%. Berbagai pihak kini mencari jalan bagaimana caranya agar Indonesia bisa terhindar dari jeratan resesi.

Salah satunya yang tengah digenjot oleh pemerintah saat ini ialah daya beli dari masyarakat. Untuk memaksimalkan hal tersebut, pemerintah salah satunya menggelontorkan bantuan sosial.

Pentingnya bantuan sosial disampaikan Presiden Joko Widodo saat rapat bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta bupati dan wali kota dari Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (11/8) lalu.

“Saya ingin mengingatkan kembali urusan bantuan sosial agar dicek betul, jangan sampai ada kondisi-kondisi di masyarakat yang namanya kekurangan yang berkaitan dengan misalnya sembako dan kita memiliki kemampuan memberikan itu kepada masyarakat. Tolong disampaikan kalau ada hal yang perlu dibantu pemerintah pusat,” kata Jokowi.

Rangkaian bantuan sosial tersebut diberikan berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita harapkan stimulus untuk ekonomi terutama yang menengah bawah bisa diberikan sehingga ada daya beli di sana, konsumsi domestik kita juga akan naik, sehingga kita harapkan pertumbuhan ekonomi secara nasional akan tumbuh lebih baik dari kuartal kemarin,” kata Jokowi.

Upaya pemerintah ini didukung juga dengan gerakan swadaya masyarakat, salah satunya melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Melalui program-programnya, ACT berusaha menopang masyarakat yang membutuhkan selama situasi ekonomi yang sedang tidak stabil. Salah satu ikhtiar ini dapat terlihat melalui inisiasi Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan, gerakan filantropi yang dilakukan dari masyarakat untuk masyarakat.

Gerakan ini melibatkan semua elemen masyarakat untuk memberikan sedekah kepada masyarakat prasejahtera di era kenormalan baru yang belum juga mengalami pemulihan ekonomi.

Executive Vice President ACT Insan Nurrochman menerangkan, sedekah yang bisa diberikan berupa natura maupun bantuan tunai. Sementara itu, ACT menyiapkan Posko Nasional Lumbung Sedekah Pangan di Gunung Sindur, Bogor dan kantor-kantor cabang ACT.

Sedekah pangan yang terkumpul akan segera didistribusikan ke masyarakat prasejahtera atau penggerak usaha mikro yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Penghimpunan sedekah pangan ini dapat dipelopori mulai dari individu, komunitas, bahkan jemaah masjid hingga korporasi. Masyarakat dapat menginisiasi Lumbung Sedekah Pangan di rumah, masjid, kantor, dan lainnya sebagai medium pengumpulan sedekah pangan. Selanjutnya, Relawan Sedekah Pangan berperan sebagai koordinator distribusi yang akan menyalurkan sedekah langsung ke penerima manfaat, di tingkat provinsi dan daerah.

Penerima manfaat pun dapat mengambil langsung bantuan pangan di sejumlah Lumbung Sedekah Pangan yang dikelola individu maupun komunitas.

“Perlu ada gerakan masif untuk memperbaiki keadaan. Kebaikan ini harus dilakukan bersama-sama. Melalui Gerakan Nasional Lumbung Pangan, kita berharap seluruh elemen masyarakat terlibat dalam memberikan sedekah pangan terbaiknya,” harap Insan.

Reporter: Chamdika Alifa
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment