Pecinta Kopi Wajib Tahu Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Pecinta Kopi Wajib Tahu Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Biji kopi. Foto: Pixabay.com

Suaramuslim.net – Tidak bisa dipungkiri dari masa ke masa kopi memiliki peminat yang setia dan justru semakin berkembang pengelolaan dan pemanfaatannya. 

Tak hanya itu menikmati kopi di kafe sambil bercengkrama dengan sahabat. Apalagi anak muda, paling suka menikmati kopi dengan bermandikan cahaya senja mungkin sudah menjadi aktivitas yang rutin dilakukan. Tak heran jika belakangan banyak kedai kopi yang mulai bermunculan di mana-mana.

Meskipun begitu, apakah kalian tahu jenis kopi apa yang sedang kamu nikmati?

Kopi Arabika

Dikutip dari gordi.id, Arabika adalah jenis kopi yang berasal dari dataran tinggi Ethiopia Barat. Kenapa namanya disebut Arabika? Menurut sebuah sumber, kopi ini dinamakan Arabika karena pada abad ke-7, biji kopi ini dibawa ke sebuah daerah dataran rendah di Arab. 

Umumnya jenis kopi ini tumbuh pada ketinggian sekitar 3.000-7.000 kaki di atas permukaan laut. Daerah subtropis adalah daerah yang ideal untuk kopi Arabika, karena umumnya daerah tersebut punya tanah gembur (atau tanah vulkanik), curah hujan merata, serta sinar matahari cukup, yang membuat Arabika dapat tumbuh dengan baik.

Namun, Arabika adalah jenis kopi yang tidak mudah dirawat. Tanaman kopinya cukup rentan terhadap hama dan penyakit.

Arabika juga merupakan jenis kopi paling populer di dunia. Menurut statistik, tahun 2017 dan 2018, produksi kopi Arabika di seluruh dunia mencapai sekitar 94,88 juta (standar 60 kg).

Kopi Arabika Fun Facts:

  1. Arabika memiliki kadar kafein 2x lebih rendah daripada Robusta. 
  2. Kadar gula pada kopi Arabika 2x lebih tinggi dibandingkan kopi Robusta
  3. Arabika juga memiliki acidity lebih tinggi dibandingkan Robusta
  4. Kopi Arabika harganya lebih mahal dibandingkan kopi Robusta, dikarenakan lebih sulit merawat tanaman kopi ini hingga waktu panen
  5. Biji kopi Arabika bentuknya oval dan ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan biji kopi Robusta

Kopi Robusta

Kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Produksi kopi Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi di dunia, Vietnam adalah negara pengekspor terbesarnya. Dari statistik, tahun 2017 dan 2018, produksi kopi Robusta di seluruh dunia mencapai sekitar 64,89 juta (standar 60 kg). 

Kopi Robusta bisa menjadi minuman yang populer tidak lepas dari peran Indonesia. Pada awal abad ke-20, Belanda membawa tanaman asli Afrika ini secara besar-besaran ke Indonesia untuk dibudidayakan.

Pembudidayaan kopi Robusta oleh Belanda ini adalah untuk menggantikan Arabika yang terserang wabah karat daun atau Hemileia vastatrix. Tanaman Arabika sangat rapuh terhadap hama ini, sedangkan Robusta memiliki daya tahan yang lebih kuat. Pada saat itu, Indonesia pun sempat menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.

Klasifikasi ilmiah

Sebenarnya, Robusta adalah salah satu varietas asli Coffea canephora, yaitu Coffea canephora var. Robusta. Namun, karena orang-orang lebih sering dan biasa menyebut Robusta, maka nama ini yang digunakan untuk menyebut spesies tersebut.

Kopi Robusta jauh lebih mudah ditanam dan dirawat, bahkan dapat memberikan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan Arabika. Rahasia ketahanan tanaman kopi Robusta juga terletak pada kandungan kafein dan asam klorogeniknya yang tinggi, yang berfungsi sebagai pestisida alami untuk melindungi diri dari serangan hama dan penyakit.

Hal ini juga menjadi alasan utama mengapa dari sisi harga, Robusta jauh lebih murah dibandingkan Arabika. Robusta tidak repot dan mudah sekali ditanam dibandingkan Arabika.

Sudah tahu kan perbedaan kopi Robusta dan kopi Arabika? Apapun jenis kopinya dan cara penyeduhannya, kopi tetaplah kopi, punya sisi pahit di dalamnya. Buat kamu pecinta kopi Arabika tak ada salahnya mencoba jenis kopi Robusta, pun sebaliknya, agar variasi kopimu beraneka. Selamat mencoba!

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment