Perjuangan Guru Honorer di Sampang, Tempuh 36 KM Untuk Mengajar

Perjuangan Guru Honorer di Sampang, Tempuh 36 KM Untuk Mengajar

Guru sedang memberikan pelajaran di kelas. Sumber: ACT Jatim

SAMPANG (Suaramuslim.net) – Pendidikan menjadi kunci pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Di beberapa daerah, pendidikan berupa sekolah masih belum mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat. Beberapa guru masih harus hidup dengan kondisi prasejahtera.

Salah satunya, Arie Kristanti, ia harus menempuh jarak 36 km setiap harinya untuk melaksanakan tugasnya mencerdaskan anak-anak bangsa.

Hal ini menjadi kendala baginya saat ia belum memiliki kendaraan sendiri, karena harus berjuang berangkat ke sekolah dengan naik angkutan umum, dengan dua kali ganti angkutan.

Perjuangannya tak cukup di situ saja, penghasilan yang didapatkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu pun baru bisa diterima setiap tiga bulan sekali.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, suami Arie bekerja sebagai pedagang makanan ringan di sekolah-sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah Arie bertugas menyiapkan dagangan suaminya terlebih dahulu.

Sampai saat ini keluarga Bu Arie belum memiliki tempat tinggal tetap sehingga harus menggontrak. Dengan tanggungan 2 orang anak yang masih bersekolah tentu ini menjadi beban yang tidak ringan bagi Arie dan keluarga.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Global Zakat melalui program Sahabat Guru Indonesia membantu guru prasejahtera seperti Arie dan guru-guru lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.

Dipo Hadi, Kepala Program Global Zakat-ACT Jawa Timur, menyatakan perjuangan guru prasejahtera di Jawa Timur harus diapresiasi.

“Melalui program Sahabat Guru Indonesia, kami menyalurkan bea hidup untuk guru prasejahtera dengan harapan guru bisa optimal dalam mendidik muridnya karena kebutuhan hidupnya sudah tercukupi,” ujar Dipo.

Arie Kristanti, penerima manfaat program Sahabat Guru Indonesia menyatakan kebahagiaannya.

“Terima kasih ACT, telah turut serta membantu kami, para guru. Semoga ke depan semakin banyak program untuk memberdayakan guru Indonesia,” ujar Arie.

Masyarakat bisa turut berkontribusi memberikan bantuan bea hidup guru melalui program Sahabat Guru Indonesia melalui tautan http://bit.ly/ACTsahabatguruindonesia.

Sumber: ACT Jatim

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment