Qassem Soleimani Dibunuh, Menlu Iran: Sentimen Anti-AS Makin Marak

Qassem Soleimani Dibunuh, Menlu Iran: Sentimen Anti-AS Makin Marak

Donald Trump mengatakan di Mar-a-Lago bahwa Qassem Soleimani seharusnya dibunuh oleh presiden sebelumnya dan keputusannya sebagai salah satu pencegahan dan bukan agresi. vox.com

DUBAI (Suaramuslim.net) – Pembunuhan komandan senior militer Iran Qassem Soleimani telah membuat sentimen anti-Amerika Serikat (AS) semakin mendunia. Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

“Pembunuhan tersebut juga menciptakan dendam di seluruh dunia,” ujar Mohammad Javad Zarif melalui akun twitternya pada Senin (6/1).

Javad Zarif mengatakan apa yang dilakukan Amerika Serikat memicu kemarahan global dan dendam di seluruh dunia dalam skala besar.

“Dendam terhadap AS telah dimulai di Asia Barat,” ujar dia.

Soleimani, perancang operasi klandestin dan militer Teheran di luar negeri sebagai kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi, tewas pada Jumat (3/1). Dia dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak milik AS pada konvoinya di bandara Baghdad.

Banyak warga Iran berdemonstrasi dalam beberapa hari terakhir untuk menunjukkan kesedihan atas kematian Soleimani. Sedangkan lainnya khawatir kematian Soleimani akan mendorong negara itu untuk berperang dengan negara adidaya.

Soleimani dianggap sebagai tokoh terkuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Ia juga yang membantu dan mengarahkan pasukan diktator Bashar Al Assad dalam perang berkepanjangan di Suriah. Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/1) mengancam akan menghantam keras 52 situs Iran jika negara itu menyerang aset atau warga negara Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment