Rekomendasi Masakan Khas Bali yang Halal

Rekomendasi Masakan Khas Bali yang Halal

Rekomendasi Masakan Khas Bali yang Halal
Ayam betutu Gilimanuk, Bali (Foto: masteresep.com)

Suaramuslim.net – Wisata atau traveling, menjadi agenda wajib saat memasuki liburan sekolah panjang dan pergantian tahun. Pulau Bali, satu dari sekian destinasi wisata favorit di Indonesia yang selalu diserbu wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain menawarkan panorama alam menakjubkan, Pulau Dewata itu juga menyajikan ragam kuliner khas halal yang menggoda.

Meski demikian, khusus wisatawan muslim perlu berhati-hati, karena sebagian warung atau tempat kuliner di Bali menggunakan campuran babi dan bir untuk olahan makanannya. Ada juga warung yang menyajikan makananya dengan lawar (darah dari daging). Sebelum memutuskan untuk berwisata ke Bali, pastikan Anda mencari rekomendasi tempat makan halal disana. Anda bisa mendapatkan informasinya lewat internet seperti laman tripadvisor, atau bertanya pada teman sesama muslim yang pernah mengunjungi Bali terlebih dahulu.

Sebenarnya ada banyak wisata kuliner khas Bali yang aman dikonsumsi oleh turis muslim. Beberapa di antaranya terbilang familiar alias paling banyak direkomendasikan oleh para pelancong:

Rumah Makan Kedaton

Dari namanya sudah terdengar khas Bali. Ya, rumah makan Kedaton menyajikan menu masakan nasi campur khas Bali. Warung makan berlokasi di Jalan Raya Kuta ini termasuk destinasi wisata kuliner yang ramai diserbu pelancong. Menu nasi campur disajikan dengan lauk pauk bervariasi. Ada sate lilit, daging sapi, sayur kedelai hitam (kuah jukut undis), keripik udang, dan lainnya. Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang suka dengan masakan pedas dan beraroma rempah kuat. Harga makanan cukup terjangkau, tergantung dengan lauk yang dipilih.

Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku

Dari Kuta, sekarang beralih ke wilayah Ubud. Disana juga ada destinasi kuliner khas Bali favorit bagi wisatawan. Nasi ayam kedawetan Ibu Mangku merupakan nasi ayam yang dicampur dengan bumbu pedas khas Bali. Menunya terdiri dari nasi putih yang ditaburi potongan ayam, telur rebus, sate ayam lilit khas Bali, sayur dan beberapa lauk lainnya. Restoran yang berlokasi di Jalan Raya Kedewatan No. 18 Ubud, ini buka setiap hari dari pagi hingga pukul 6 sore.

Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku hanya menyajikan dua menu. Ada nasi ayam campur dan nasi yang disajikan terpisah (bisa ditambahi potongan telur pindang, sambal dengan kacang goreng, ayam bumbu, sate gulung daging ayam, dan olahan sayur kacang panjang dengan bumbu khas Bali). Di halaman belakang dari rumah makan, ada beberapa bangunan joglo unik, sehingga nyaman untuk pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati kuliner khas Bali bersama teman, keluarga dan pasangan.

Ayam Betutu Khas Gilimanuk Bali

Satu lagi olahan daging ayam khas Bali, yaitu ayam betutu Gilimanuk. Jenisnya ada dua, ayam betutu basah dan digoreng. Rasa rempahnya begitu kuat, ditambah lagi plecing kangkung (tumis) dan sambal matah begitu menggoda selera. Rugi rasanya bila tidak mencoba kuliner hits satu ini. Untuk lokasinya sendiri sudah tersebar di beberapa tempat, sayangnya sebagian warung ada yang mencampurnya dengan darah (lawar). Bagi wisatawan muslim, direkomendasikan untuk mencicipi ayam betutu khas Gilimanuk yang ada di Kuta, tepatnya di Jalan Raya Tuban.

Warung Sop Ikan Laut Mak Beng

Menu satu ini mungkin terdengar aneh bagi kebanyakan orang. Karena umumnya menu sop dicampur daging sapi atau iga. Tapi di warung Mak Beng ini, menu sopnya khas karena menggunakan ikat laut yang diberi sayur. Menariknya, menurut ulasan pengunjung di laman tripadvisor, rasa sopnya begitu segar, jauh dari kata amis. Warung makan Mak Beng hanya menyajikan menu ikan goreng dan sop kepala ikan. Jadi, bagi Anda yang bukan pecinta seafood, bisa memilih menu ikan gorengnya. Warung makan legendaris ini hanya cukup menampung sekitar 25 pengunjung. Meski begitu, lokasinya selalu ramai, apalagi saat jam makan siang atau makan malam.

Tipat Blayag Khas Buleleng

Blayag adalah sejenis makanan tradisional khas wilayah Buleleng. Bentuknya berupa tipat (lontong) yang dibungkus menggunakan gulungan janur, lalu disajikan dengan sayur urap, ayam sisir, sambel, kedelai goreng, keripik kulit, dan ayam bumbu kuah. Jika diperhatikan sekilas tipat blayag hampir mirip dengan makanan gado-gado atau lontong pecel khas Jawa Timur. Perbedaannya, tipat blayag tidak menggunakan bumbu kacang, tapi kuah kuning yang disebut kuah ayam nyat-nyat. Bahan rempah tipat blayag dibakar terlebih dahulu di atas bara api. Kemudian, bumbu dihaluskan dan dicampur dengan tepung beras sampai menjadi bumbu kental beraroma rempah.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment