Relawan Kemanusiaan Di Tulungagung Siaga Penanggulangan Bencana

Relawan Kemanusiaan Di Tulungagung Siaga Penanggulangan Bencana

Relawan kemanusian yang berada di Tulungagung perwakilan dari beberapa organisasi melakukan rencana pemantauan penanggulangan bencana dengan tetap melaksanakan prokes dan membatasi peserta, pada Ahad (4/7/21).

TULUNGAGUNG (Suaramuslim.net) – Relawan kemanusian yang berada di Tulungagung perwakilan dari beberapa organisasi seperti Komite Relawan Tulungagung, Tulungagung Rescue, Tulungagung Explorer, Sahabat Tulungagung, ICT, HIPAMI, KOMPAS, LMI, dll melakukan rencana pemantauan penanggulangan bencana dengan tetap melaksanakan prokes dan membatasi peserta, pada Ahad (4/7/21).

Hal ini sebagai respons terhadap pemerintah yang mengeluarkan kebijakan pengendalian penyebaran virus Corona, dengan melakukan PPKM Darurat yang berlaku 3-20 Juli.

Di Jawa Timur terdapat 36 kabupaten/kota yang masuk PPKM Darurat, salah satunya Tulungagung.

“Organisasi relawan dari elemen masyarakat di Kabupaten Tulungagung jumlahnya sangat banyak. Beberapa saja yang bertugas melakukan pemantauan dan siap sewaktu-waktu dikerahkan untuk tugas kemanusiaan dengan tupoksi penanggulangan bencana,” ujar Winarto Ketua KRT di wisata kuliner Sor ORI Balerejo, Ahad.

Dalam kesempatan yang sama, Sulis Wantoko, Carik desa Geger kecamatan Sendang mengatakan, mereka bertugas di wilayah yang luas dan kondisi topografi dan geografi wilayah yang bergunung-gunung dan banyak pantai serta potensi bencana yang dimungkinkan terjadi sangat beragam.

Sugianto, asisten dokter bedah dan kandungan yang bertugas di RS Satiti dan RS Muhammadiyah Bandung menyebut perlu perhatian dalam bentuk asuransi bagi para relawan bencana ini.

Hal itu dilakukan, karena para relawan bertugas sebagai garda terdepan dalam pemantauan dan penanganan bencana di wilayah tugasnya.

“Asuransi bagi relawan bencana dinilai penting dan sangat perlu diberikan karena ancaman terhadap keselamatan jiwa mereka sangat tinggi,” jelasnya.

Di beberapa daerah terjadi peristiwa relawan bencana meninggal saat melaksanakan tugas dan tanggung-jawab penanganan bencana.

“Asuransi ini merupakan ide yang baik. Saya bersama teman-teman akan ikut bergabung dengan forum relawan ini,” demikian kata Bobby dari ICT.

Susanto dari LMI mengatakan, secara bertahap, pihaknya akan menambah jumlah organisasi relawan lainnya.

“Memang tidak mudah merekrut organisasi relawan karena mereka bertugas sesuai kepeduliannya terhadap masalah bencana dan kemanusiaan dan tidak dibayar atau digaji,” ujar Susanto.

Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment