Sempat Memanas, Kini Keluarga Masjid Jogokariyan dan PDIP Yogya Sudah Berdamai

Sempat Memanas, Kini Keluarga Masjid Jogokariyan dan PDIP Yogya Sudah Berdamai

setelah memanas sejak beberapa hari mulai Ahad (27/1), kini kedua belah pihak sudah bersepakat untuk berdamai melalui perundingan musyawarah yang didampingi pihak terkait pada Rabu (30/1) malam, Foto: Dok. Istimewa

YOGYAKARTA (Suaramuslim.net) – Kericuhan karena provokasi terhadap jemaah masjid yang menimbulkan pergesekan antara massa masjid Jogokariyan dan PDIP kini sudah membaik dan mulai berdamai satu sama lain. Kejadian hari Ahad sore, 27 Januari 2019 di depan Masjid Jogokariyan dan sekitarnya ini menemukan titik temu yang diwakili oleh pihak Keluarga Besar Masjid Jogokariyan.

Melalui pernyataan yang diterima redaksi SMNET, H. Muhammad Fanni Rahman selaku Ketua Takmir Masjid Jogokariyan dengan Junianto Budi Purnomo selaku tokoh PDIP Kecamatan Mantrijeron yang ditandatangani di atas materai pada tanggal 27 Januari 2019 di Kantor Kecamatan Mantrijeron yang berisi 2 hal:

1. Permintaan maaf dari Junianto Budi Purnomo kepada H. Muhammad Fanni Rahman selaku Ketua Takmir Masjid Jogokariyan, yang telah dilakukan pada pertemuan pertama tersebut.

2. Kesanggupan untuk mendatangkan Sdr. Kristiono (Kelinci) untuk menuntaskan permasalahan yang telah dipenuhi dengan diadakannya pertemuan lanjutan pada hari Rabu, 30 Januari 2019 di Kantor Kecamatan Mantrijeron sekitar pukul 21.00 WIB yang difasilitasi oleh Kapolsek, Camat, dan Danramil Kecamatan Mantrijeron.

Menyikapi hal tersebut, Takmir Masjid Jogokariyan menyatakan bahwa:

1. Kasus kejadian di depan Masjid Jogokariyan dan sekitarnya pada hari Ahad tanggal 27 Januari 2019 telah selesai.

2. Mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Kota Yogyakarta, Kapolsek Mantrijeron, Danramil Mantrijeron, dan Camat Mantrijeron.

3. Kepada umat Islam dan laskar-laskar Islam di seluruh Indonesia yang telah menunjukkan solidaritas dan simpati kepada Masjid Jogokariyan, kami ucapkan terimakasih dan semoga Allah menjaga keistiqamahan kita dalam perjuangan.

4. Menghimbau kepada pemerintah, khususnya KPU dan Bawaslu untuk mengutamakan format kampanye yang penuh kesejukan dan ketentraman bagi masyarakat luas.

5. Mengimbau kepada semua partai peserta pemilu untuk mengedepankan cara-cara kampanye yang kreatif, edukatif, santun, dan tidak provokatif.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment