Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Apakah Berpengaruh pada Kesuburan?

Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Apakah Berpengaruh pada Kesuburan?

Kalender haid. Foto: idntimes.com

Suaramuslim.net – Menstruasi adalah hal yang dialami setiap wanita. Namun, siklus menstruasi, beda-beda lho tiap orang. Ada yang teratur sebulan sekali, ada yang dua kali dalam sebulan, malah ada pula yang setahun hanya beberapa kali saja mengalami haid. Nah, jika durasi haidnya pendek, misalnya cuma 3 hari, atau pendarahan haidnya sedikit, apakah memengaruhi kesuburan?

Apalagi saat mencoba hamil dengan siklus menstruasi tidak teratur, akan berhadapan dengan banyak ketidakpastian. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur per 28 hari, hari ovulasinya akan selalu terjamin datang di hari ke-14, tepat di pertengahan siklus. Empat belas hari kemudian, hari pertama menstruasinya tiba.

Wanita dengan menstruasi teratur akan memiliki antara 11-13 periode menstruasi dalam satu tahun kalender, yang berarti bahwa mereka akan memiliki hingga 13 peluang untuk hamil setiap tahun.

Sebaliknya, wanita dengan menstruasi tidak teratur mungkin memiliki kesempatan hamil yang jauh lebih sedikit untuk hamil setiap tahun karena masa ovulasinya tidak pasti. Ovulasi yang tidak beraturan atau abnormal menyumbang 30-40 persen dari semua kasus ketidaksuburan. 

Memiliki siklus yang tidak teratur, tidak menstruasi sama sekali, atau perdarahan abnormal sering menunjukkan bahwa kamu tidak berovulasi, sebuah kondisi yang dikenal secara klinis dengan anovulasi.

Apa yang dimaksud dengan siklus menstruasi tidak teratur?

Dikutip dari hellosehat, seorang wanita dengan siklus menstruasi teratur memiliki siklus per 23-35 hari yang terprediksi. Artinya, kamu dapat dianggap memiliki siklus haid teratur jika menstruasi datang setiap 23 hari atau setiap 35 hari atau di mana saja di antara rentang waktu ini.

Di sisi lain, siklus mentruasi tidak teratur diartikan sebagai siklus haid yang lebih pendek dari 21 hari, atau lebih panjang dari 36 hari. Siklus kamu juga dapat dikatakan tidak beraturan jika jarak antar siklus bervariasi dari bulan ke bulan. Misalnya, jika pada bulan ini siklus menstruasi kamu 23 hari, bulan lalu 35 hari, dan bulan sebelumnya lagi 30 hari, artinya kamu memiliki siklus mentruasi yang tidak teratur.

Normal untuk sesekali memiliki siklus haid yang tidak teratur. Stres atau penyakit dapat menyebabkan keterlambatan ovulasi atau menstruasi, sehingga siklus jadi lebih lama, atau terkadang lebih cepat, dari biasanya. Jadi, jika hanya hanya memiliki 1-2 siklus menstruasi yang tidak teratur dalam setahun, jangan terlalu dikhawatirkan.

Namun, jika siklus kamu memang tidak beraturan secara alami, lebih dari sering mengalaminya, atau jarak antar menstruasi cukup lama, kamu harus menemui dokter untuk memeriksakan diri.

Mengapa memiliki siklus menstruasi tidak teratur memengaruhi peluang untuk memiliki anak?

Untuk kehamilan dapat terjadi, diperlukan adanya sel telur dalam rahim. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menunjukkan bahwa kamu tidak berovulasi secara konsisten atau di beberapa kasus tertentu tidak berovulasi sama sekali. Jadi, semakin jarang kamu berovulasi, semakin sedikit kesempatan untuk hamil.

Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil dengan siklus menstruasi tidak teratur?

Melengkapi menu makan dengan suplemen peningkat kesuburan yang diperkaya vitamin prenatal dan agen penyeimbang hormon mungkin menjadi apa yang kamu butuhkan untuk mendapatkan siklus kembali ke jalan yang benar. Setiap wanita yang sedang mencoba untuk hamil harus mengonsumsi vitamin prenatal sebagai penjamin bahwa kamu menyerap segala nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung kesuksesan kehamilan dan tumbuh kembang janin yang sehat.

Pada banyak kasus, siklus mentruasi tidak teratur bisa “disiasati” dengan perubahan gaya hidup (wanita obesitas yang sedikit saja menurunkan berat badan dan makan lebih sehat terbukti memiliki siklus yang lebih teratur) atau obat kesuburan seperti Clomid atau letrozole. Akan tetapi, tetap penting menjalankan evaluasi untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang menyebabkan masalah ovulasi, seperti gangguan tiroid atau kelainan adrenal atau kelenjar hipofisis.

Langkah berikutnya yang juga penting adalah menentukan masa kesuburan di setiap siklus. Ingat bahwa dalam rangka untuk hamil, sperma harus menunggu di saluran telur pada saat sel telur dilepaskan dari ovarium. Dan karena sperma hanya dapat bertahan hidup hingga 5 hari di dalam saluran reproduksi wanita, penting bagi kamu untuk dapat memprediksi kapan kamu akan berovulasi sehingga kamu dapat waktu hubungan seksual dengan tepat.

Kapan dan berapa kali perlu berhubungan seks untuk hamil jika memiliki siklus mentruasi tidak teratur?

Untuk meningkatkan peluang kamu untuk hamil, kamu tidak hanya perlu memahami kapan kamu paling subur, tapi perlu tahu berapa lama masa suburmu, dan seberapa sering kamu harus berhubungan seks. Studi telah menemukan bahwa masa subur seorang wanita dimulai sekitar lima hari sebelum ovulasi dan berakhir pada hari ia berovulasi, dengan peluang terbesar untuk hamil adalah 2 hari sebelum ovulasi.

Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, kamu masih bisa mencari tahu kapan kiranya jendela kesuburan kamu terbuka lebar dengan melacak siklus selama beberapa bulan.

Untuk menemukan masa subur rata-rata, kurangi 17 dari siklus terpendek dan 11 dari siklus terpanjang. Misalnya, jika siklus kamu adalah 28 hari di bulan ini, 21 hari untuk bulan berikutnya, dan 32 hari di bulan setelah itu, maka kurangi 17 dari siklus terpendek (21) dan 11 dari siklus terpanjang (32). Artinya, hari paling subur kamu terletak di antara hari 4 dan 21 dari siklus menstruasi.

Dilansir dari Baby Med, sejumlah studi menunjukkan bahwa kamu dapat meningkatkan peluang sukses hamil jika kamu berhubungan seks satu kali setiap 2 hari dalam sebulan jika kamu tidak tahu persis kapan ovulasimu, atau selama masa subur: satu kali sehari, di 3-4 hari sebelum dan saat hari ovulasi; selama spermanya sehat, tanpa faktor masalah kesuburan pria lainnya.

Telur seorang wanita hanya bisa bertahan hidup kira-kira 24 jam setelah dilepaskan dari folikel rahim, sedangkan sperma dapat hidup di saluran reproduksi selama tiga sampai lima hari, tergantung pada kualitas dan kuantitas lendir serviks. Jadi, penting untuk berhubungan seks satu atau dua hari sebelum kamu berovulasi sehingga pasokan segar sperma sehat masih menempel di tuba falopi, menunggu telur dilepaskan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa dibutuhkan sekitar 48 jam untuk volume sperma yang maksimal dalam tubuh manusia, sehingga penting untuk tidak berhubungan seks terlalu sering, misalnya sehari dua kali. Kebanyakan ahli setuju bahwa, untuk sebagian besar pasangan, berhubungan seks dua atau tiga kali setiap pekan, dan sekali sehari sekitar ovulasi, adalah cara yang paling efektif untuk memaksimalkan peluang hamil.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment