Simpang Siur Penolakan Kajian Ustaz Felix Siauw di Lamongan, Begini Kejelasannya

Simpang Siur Penolakan Kajian Ustaz Felix Siauw di Lamongan, Begini Kejelasannya

Felix Siauw: Muslim United Indikasi Kebangkitan Umat
Penceramah Felix Siauw (Foto: Istimewa)

LAMONGAN (Suaramuslim.net) – Beredar poster Tablig Akbar dan Khutbah Wada’ yang akan diisi oleh Ustaz Felix Siauw di Pondok Pesantren Al-Ikhlash, Sedayulawas, Brondong, Lamongan pada Kamis (27/6) pukul 19.30 WIB.

Pantauan Suaramuslim.net, poster ini sudah menyebar di berbagai media sosial terutama grup-grup WhatsApp.

Hal ini langsung direspons Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Lamongan, Supandi. Dalam surat resminya, PCNU menolak kedatangan Ustaz Felix Siauw.

Supandi beranggapan bahwa penolakannya karena Ustaz Felix Siauw dalam kegiatan dimaksud diduga akan menyebarluaskan faham khilafah islamiyah.

“Maka kami meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia Cq. Polres Lamongan untuk tidak menerbitkan surat ijin pelaksanaan kegiatan tersebut,” katanya dalam siaran pers.

Ia juga meminta kepada kepolisian Republik Indonesia bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang diduga kuat dan secara nyata mengancam dan merongrong Pancasila sesuai UU Ormas dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Senada dengan Supandi, Ketua GP Ansor Lamongan Muhammad Masyhur menolak kehadiran Felix Siauw di Kabupaten Lamongan.

“Karena Felix Y. Siauw terindikasi sebagai tokoh gerakan anti Pancasila dan pendirian negara khilafah,” tuturnya.

Suaramuslim.net mengonfirmasi Ketua Yayasan Ponpes Al-Ikhlash, Ustaz Azhari Dipo Kusumo selaku pihak penyelenggara kajian akbar ini dan mengatakan bahwa acaranya bakal tetap jalan.

“Ya memang ada penolakan dari beberapa pihak, namun kami memastikan acara nanti akan tetap jalan seperti biasa,” ujarnya.

Ustaz Dipo memastikan Ustaz Felix Siauw tidak akan menghujat orang atau kelompok lain. Kalau bertentangan dengan hal tersebut, maka kegiatan Ustaz Felix siap dibubarkan.

Ustaz Dipo memaparkan, kehadiran Felix ini untuk mencoba menampilkan bahwa Islam tidak mengenal batas etnis manapun. Acara ini untuk menunjukkan bahwa ternyata iman itu indah, dia dianut dan dinikmati oleh siapa pun dan dari mana pun dia berasal.

“Dan kita bisa belajar dari siapa pun tentang Islam, akhlak, sejarah serta apa saja sejauh dasarnya jelas dari Al Qur’an dan hadis sahih serta ijma ulama salaf dan khalaf dengan semangat persaudaraan demi kebaikan moral negeri ini,” ujarnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment