Tahukah Kamu? Lelah yang Disukai Allah SWT dan Rasul-Nya

Tahukah Kamu? Lelah yang Disukai Allah SWT dan Rasul-Nya

Tahukah Kamu Lelah yang Disukai Allah SWT dan Rasul-Nya
Ilustrasi laki-laki yang kelelahan dengan pekerjaannya. (Ils: Noam Weiner/Dribbble)

Suaramuslim.net – Pernahkah Kamu merasakan kelelahan, keletihan dan kepenatan setelah melakukan banyak aktivitas? Jika pernah, mari kita ucap alhamdulillah. Dalam menjalani rutinitas sehari-hari tentunya Kamu akan bertemu dengan satu titik bernama kelelahan, keletihan dan kepenatan. Lelah lantaran bekerja mencari nafkah untuk keluarga, lelah saat beraktivitas dalam mencapai cita, ataupun lelah mengurus segala urusan.

Wajar, jika manusia merasakan rasa yang menelisik jiwanya. Termasuk di dalamnya perasaan lelah, letih, dan penat yang kadang hadir menemaninya. Namun, lelah dalam Islam yang disebabkan aktivitas yang kita lakukan itu akan menjadi berkah, bernilai sebagai amalan ibadah dan ladang pahala di hadapan Allah SWT. Jadi, apapun aktivitasnya, lakukanlah dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.

Jika kelelahan, keletihan dan kepenatan melanda diri, ingatlah bahwa itu bisa jadi cara Allah untuk membuat hamba-Nya lebih dekat dengan-Nya. Bukankah Allah selalu punya cara untuk dekat dengan hamba-Nya?

Nah, di antaranya ada 8 rasa lelah dalam Islam yang disukai Allah SWT dan Rasul-Nya.

1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS Taubah: 111).

2. Lelah dalam berdakwah atau mengajak kepada kebaikan

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang salih, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS Fushshilat Ayat: 33).

3. Lelah dalam beribadah dan beramal salih

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari) keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al Ankabut: 69).

4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik putra/putri amanah Ilahi

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS Luqman: 14).

5. Lelah dalam mencari nafkah halal

“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al Jumuah: 10).

6. Lelah mengurus keluarga

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS A-Tahrim: 6).

7. Lelah dalam menuntut ilmu

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS Ali Imran: 79).

8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah post gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS Al Baqarah: 155).

Rasulullah Muhammad SAW bersabda “Setiap musibah yang menimpa mukmin, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih, sampai kekalutan hati, pasti Allah menjadikannya pengampun dosa-dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Satu hal yang perlu diingat, lelah bukan berarti mengeluh. Karena sejatinya rasa lelah adalah penggambaran jiwa yang membutuhkan istirahat dan jeda sejenak. Semoga kita semua, dalam melangkah, menjalani dan mengarungi kehidupan ini, selalu didasari dengan keikhlasan dan niat hanya untuk mengharap keridaan Allah SWT. Berbagai aktivitas, kegiatan dan kesibukan yang kita jalani, selalu diniatkan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment