Ternyata Bau Kentut Bisa Menandakan Kondisi Kesehatanmu, Lho!

Ternyata Bau Kentut Bisa Menandakan Kondisi Kesehatanmu, Lho!

Ilustrasi orang sedang kentut. Foto: cirebon,tribunnews.com

Suaramuslim.net – Semua orang buang angin, setiap hari, Tapi, tidak semua kentut diciptakan sama. Beberapa orang kentut tidak membuat suara, tapi baunya minta ampun. Lainnya berbunyi keras, tidak berbau.

Buang angin adalah salah satu fungsi tubuh yang bisa dibilang memalukan, tetapi kentut, termasuk kentut yang berbau seperti telur busuk sekalipun, merupakan pertanda bahwa sistem pencernaanmu bekerja dengan baik.

Mengapa manusia kentut?

Dikutip dari hellosehat, saat kita makan, minum, menelan air liur, bernapas terburu-buru, bahkan berbicara, kita juga menelan udara. Udara yang tertelan akan berkumpul di dalam usus. Udara dalam sistem pencernaan tubuh sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen.

Ketika kita mencerna makanan, tubuh akan melepas gas yang diproduksi oleh bakteri dalam usus. Koloni bakteri ini menghasilkan gas saat mereka memecah gula dan pati yang tidak bisa dicerna dengan mudah oleh tubuh (termasuk kacang dan biji-bijian, kebanyakan sayuran, dan gandum). Terkadang, bakteri juga berinteraksi dengan makanan fermentasi, menghasilkan asam dan gas.

Dalam usus besar, bakteri menghasilkan metana (pada beberapa orang hanya berupa residu) dan hidrogen. Itu sebabnya mengapa kentut adalah gas yang mudah terbakar dan dapat menyebabkan pembakaran di anus, rektum, dan bokong jika disulut api. Selain itu, gas kentut juga mengandung karbon dioksida yang dibawa oleh darah.

Tubuh perlu menyingkirkan tumpukan gas dalam usus. Pembuangan gas biasa dilakukan melalui bersendawa atau buang angin akibat perut kembung (kentut). Setiap hari ada sekitar 7-10 liter gas yang masuk ke dalam usus, tetapi hanya sebanyak 1,9 liter yang dikeluarkan melalui kentut, dicicil 15-20 kali dalam sehari.

Buang angin umumnya terjadi tanpa disadari oleh si pemilik tubuh; tidak ada bau dan tidak berbunyi. Jika kentut berbau, berarti biasanya ada sejumlah kecil gas sulfur yang terlibat. Jika makanan tidak dicerna dengan baik, sisa-sisa makanan ini akan terurai dan membusuk dalam tubuh, sehingga melepaskan sulfur.

Jenis-jenis kentut yang menandai kondisi kesehatan

Kamu pasti pernah mengalami macam-macam kentut, mulai dari yang berbunyi atau tidak dan kentut yang berbau maupun tidak berbau.

Lantas, kira-kira apa penyebabnya? Adakah kondisi kesehatan yang mendasarinya? Berikut di bawah ini jenis kentut berdasarkan kondisi kesehatan yang dilansir dari halodoc.

1. Kentut tidak berbau

Melansir dari The Shape, Samantha Nazareth, M.D., ahli gastroenterologi di New York mengatakan bahwa kentut yang tidak berbau biasanya disebabkan oleh udara yang tertelan. Hal-hal seperti menghisap permen, mengonsumsi minuman berkarbonasi, dan mengunyah permen karet adalah faktor penyumbang kentut yang tidak berbau.

Selain itu, kentut yang tidak berbau juga bisa menjadi hasil dari gas yang tidak bisa dikeluarkan dalam bentuk sendawa. Meski bukan masalah besar, kamu tetap bisa mencegah hal ini.

Caranya, kurangi penumpukan gas di perut dengan makan perlahan, hindari menghisap permen, minum minuman berkarbonasi, dan mengunyah permen karet. 

2. Kentut instan

Kamu mungkin pernah mengalami momen tiba-tiba kentut saat makan. Hal ini memang menyebalkan sekaligus memalukan. Tenang, hal ini bukan karena makanan yang sedang dikonsumsi.

Menurut dokter Will Bulsiewicz, ahli gastroenterologis di Carolina Selatan, kondisi ini disebut sebagai refleks gastrokolik. Refleks ini terjadi ketika perut perlu memberikan ruang untuk makanan yang masuk, sehingga tubuh perlu mengeluarkan gas-gas yang ada di perut. 

3. Kentut berbau dan tidak berbunyi

Pernah mengalami kentut yang tidak berbunyi tapi bau? Kalau pernah, artinya kamu mengalami kentut SBD atau silent-but-deadly.

Kentut tipe ini bisa jadi disebabkan oleh makanan kaya belerang yang kamu konsumsi, seperti kol, brokoli, kangkung, dan pakcoy, telur, daging, bawang putih, dan bawang. 

Kalau kamu sadari, jenis makanan di atas adalah superfood. Oleh sebab itu, kamu tidak perlu menghindarinya karena takut kentut ya. Makanan ini menyehatkan dan sangat bermanfaat untuk tubuh. 

4. Kentut dengan sensasi terbakar

Kalau kamu cinta dengan makanan pedas, maka kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Bukan cuma mulut saja yang bisa terbakar, kentut bahkan anus kamu pun bisa terasa terbakar kalau kamu terlalu banyak atau terlalu sering makan pedas. Menurut Dr. Nazareth, kondisi ini dipicu oleh reseptor tertentu di tubuh yang mengenali capsaicin, senyawa pedas yang ditemukan dalam cabai. 

5. Kentut beruntun

Jika kamu pernah kentut berkali-kali, tapi tidak berbau, boleh jadi disebabkan oleh makanan nabati seperti kacang, lentil, asparagus, dan pisang hijau yang telah kamu konsumsi. Inulin, serat larut yang ditemukan dalam makanan-makanan ini yang menghasilkan gas di dalam pencernaan.

Walau begitu, lentil dan kacang-kacangan mengandung prebiotik, yang bekerja memberi makan bakteri sehat dalam usus.

Kalau kentut beruntun yang kamu alami disertai bau, mungkin saja kamu mengalami intoleransi makanan, yakni kondisi ketika tubuh kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan dengan baik. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi laktosa (susu) dan gluten (gandum). 

6. Kentut sangat bau

Kentut yang berbau sangat busuk umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri yang ada dalam pencernaan. Untuk mengatasinya, kamu perlu mengonsumsi makanan yang kaya prebiotik.

Prebiotik dapat membantu menetralkan bakteri jahat dan meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus.

Jika kamu mengalami kentut yang berbau busuk terus menerus dan mengalami gejala tambahan seperti penurunan berat badan, kembung, mual, kelelahan, atau pendarahan, segera periksakan diri ke dokter.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menandakan malabsorpsi, gejala yang sering menandai penyakit Celiac, penyakit Crohn atau pertumbuhan bakteri usus kecil secara berlebihan.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment