Suaramuslim.net – Membuat anak tidur tepat waktu memang problema tersendiri untuk para orangtua. Menurut Dr. Richard Ferber, pendiri Center for Pediatric Sleep Disorders di Rumah Sakit Anak-anak, Boston, permasalahan tersebut sebenarnya bukan karena salah anak. Justru orang tualah yang melupakan faktor pentingnya, yaitu, konsistensi.
Keteraturan dan konsistensi biasanya dilakukan saat anak berusia tiga bulan. Lantas bagaimana menerapkan konsistensi tersebut agar anak bisa tidur tepat waktu? Simak ulasannya berikut ini.
Sebetulnya, anak yang dibiasakan dengan pola tidur teratur, akan mudah tidur malam. Dengan sendirinya pada jam-jam tersebut karena irama jam biologisnya akan mengikuti. Tetapi memang, pada usia tertentu (bisa setahun, dua tahun, tiga tahun) sering ditemui anak yang tidur larut malam. Namun, apa pun penyebabnya, anak seperti ini berarti mengalami gangguan tidur. Tarafnya masih tergolong ringan kecuali bila frekuensi tidur larut malamnya sering sekali.
Kebiasaan tidur larut malam perlu dikoreksi karena akan berdampak tak baik buat kesehatan anak. Antara lain, membuatnya lelah secara fisik karena kurang tidur. Ketika bangun pagi, anak biasanya masih mengantuk atau malah susah bangun. Secara psikologis, ia jadi malas melakukan sesuatu, kurang bersemangat, mungkin mudah rewel, dan lekas marah.
Orangtua pun terkena dampaknya. Waktu untuk beristirahat yang dibutuhkan setelah bekerja keras sepanjang hari, otomatis akan terganggu dengan pola tidur si kecil yang kacau. Waktu tidur berkurang karena harus menemani si kecil yang tidurnya larut. Dampaknya akan memengaruhi kondisi emosi juga, rasa penat membuat orangtua tidak sabar, gampang marah, dan anak juga yang akan menjadi sasaran kemarahan.
Jika gangguan tidur ini dibiarkan saja, dampaknya bisa terus berlanjut di usia berikutnya. Anak jadi sulit bangun pagi. Ini akan jadi kendala bila anak harus masuk sekolah. Ia juga mungkin kurang bersemangat dan berkonsentrasi dalam menerima kegiatan yang diberikan di sekolah.
Sementara anak yang sudah terbiasa dengan pola tidur teratur, tentu punya waktu tidur yang cukup. Dampaknya juga baik bagi kesehatan fisik dan jiwanya. Tubuh anak akan terasa fit, kondisi emosinya pun baik, tidak gampang rewel dan marah karena anak merasa nyaman dengan dirinya. Di kelompok bermain atau taman kanak-kanak dan selanjutnya, anak dapat dengan mudah menerima kegiatan yang diberikan, termasuk mudah bergaul dengan teman.
Tips Menghentikan Kebiasaan Tidur Larut Malam pada Anak
Agar kebiasaan tidur larut malam pada anak tidak terus menerus terjadi dan berdampak buruk bagi anak juga orang tua, kebiasaan ini harus dihentikan. Berikut beberapa tips yang semoga membantu menyelesaikan kebiasaan begadang anak Anda.
-
Ketahui kebutuhan tidur Anak dalam seharinya.
Tiap jenjang usia anak akan mempunyai kebutuhan durasi waktu yang berbeda setiap harinya. Kebutuhan tidur anak 1 tahun tentunya akan berbeda dengan anak usia 5 tahun. Ini diperlukan sebagai langkah awal mengatur ulang siklus tidur anak dengan tidak mengurangi jumlah waktu kebutuhan tidur dalam sehari.
-
Perhatikan frekuensi harian tidur anak.
Misal, apakah anak tidur dengan 2 frekuensi sehari, satu tidur pendek (siang) dan satu tidur panjang (malam). Frekuensi tidur ini juga ditentukan oleh usia anak. Mengetahui frekuensi tidur anak ini dibutuhkan untuk menghentikan kebiasaan begadang di malam hari dengan cara yang halus, tidak menyebabkan dia kelelahan akhirnya jatuh sakit.
-
Perhatikan kondisi lingkungan rumah
Apakah sinar matahari cukup mudah masuk ke dalam rumah terutama kamar. Apakah kamar mendapatkan sinar matahari yang cukup di pagi hari hingga siang hari
-
Kondisikan anak aktif bermain dan bereksplorasi di siang hari
Usahakan tidur siang tidak lebih dari 2 jam.
-
Atur jam tidur anak secara disiplin
Misal tidur malam jam 9, maka buatlah lingkungan rumah dan semua penghuninya siap memulai tidur juga jam 9 malam.
-
Bangunkan anak pagi hari sesuai jadwal yang ditentukan dengan disiplin.
-
Jangan terlalu memberikan banyak makanan di malam hari pada anak.
-
Kebiasaan beraktifitas sampai larut malam yang dilakukan orang tuanya akan berpengaruh juga pada siklus tidur anak.
-
Bersabarlah
Dalam proses ketika mulai mengatur ulang jadwal tidur anak, bekerjasama dengan pasangan untuk membuat anak lebih aktif bermain di siang hari sangat menentukan anak akan tidur lebih panjang di malam hari.
-
Mengatur kembali jadwal tidur anak
Yang sudah terlanjur terbiasa begadang di malam hari tidak bisa langsung serta merta berubah siklus tidurnya. Harus bertahap, dengan sedikit demi sedikit mengurangi porsi tidurnya di siang hari. Membangunkan lebih awal dari jam biasanya. Tidak dengan membangunkan dengan memotong tidur lelapnya di frekuensi tidur panjangnya.
-
Tidak mengurangi kebutuhan tidur anak
Seiring proses mengatur ulang siklus tidurnya, hingga sampai pada waktu yang kita inginkan, catatan pentingnya adalah sebisa mungkin tidak mengurangi kebutuhan tidur anak. Fase tersulit mungkin, yang akan dihadapi adalah bagaimana membuat dia tetap bisa aktif dan bermain ceria di siang hari, yang biasanya waktu ini digunakan olehnya untuk tidur.
Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin, semua kembali kepada kebulatan tekad kita sebagai orang tua untuk mengembalikan siklus tidurnya menjadi normal.
Bagaimanapun, terciptanya kebiasaan begadang di malam hari itu adalah kita sebagai orang tua yang ikut andil membiasakan anak. Maka, kebiasaan itu bisa dipangkas dan dihentikan ketika kita bisa membuat sebuah kebiasaan baru yang lebih sehat lagi .
Kontributor: Ummu Naura
Editor: Oki Aryono