Viral Langit Merah di Muaro Jambi Tak Ada Unsur Mistis

Viral Langit Merah di Muaro Jambi Tak Ada Unsur Mistis

Langit merah Muaro Jambi. Foto: Pantau.com

Suaramuslim.net – Beberapa hari terakhir, jagad media sosial Tanah Air diramaikan dengan viral kabar tentang langit di Muaro Jambi, Provinsi Jambi, yang berwarna merah. Potret langit merah di Muaro Jambi, ini pun viral. Sekilas, foto-foto tersebut seperti hasil rekayasa. Kenyataannya, memang seperti itulah yang terjadi di empat desa di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Warga sendiri tidak menyangka, langit di desanya berwarna merah, bagai suasana di film superhero saat musuh tengah menyerang sebuah kota. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat warna langit di Kabupaten Muaro Jambi berubah jadi merah.

BMKG menyebut warna langit berubah menjadi merah karena ada hamburan sinar matahari dan partikel mengapung di udara yang berukuran kecil (aerosol). Hamburan ini dikenal dalam teori fisika dengan istilah ‘mie scattering’. Tidak hanya itu, sinar matahari pun kesulitan untuk menembus awan daerah tersebut. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) buka suara soal foto viral fenomena langit merah di Jambi. Pihak BMKG jelaskan viral fenomena langit merah di Jambi. BMKG mengatakan peristiwa tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. Menurut BMKG fenomena itu erat kaitannya dengan peristiwa kebakaran lahan di sekitar wilayah tersebut.

Di jelaskan BMKG, bahwa asap dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut berbeda dari daerah lainnya. Di wilayah lain asap yang diamati pada satelit tampak berwarna cokelat, namun di Muaro Jambi menunjukan asap berwarna putih. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lapisan asap sangat tebal. “Hal ini dimungkinkan karena kebakaran lahan atau hutan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada lahan-lahan gambut,” kata pihak BMKG.

Tak hanya di Muaro Jambi, data BMKG mengungkap, pada 2015, fenomena ini pernah terjadi di Palangkaraya. Saat itu, langit Palangkaraya berubah menjadi oranye akibat kebakaran hutan dan lahan. “Yang berarti ukuran debu partikel polutan (aerosol) saat itu dominan lebih kecil/lebih halus (fine particle) daripada fenomena langit memerah di Muaro Jambi kali ini,” kata Siswanto dalam siaran tertulis BMKG.

Tak ada unsur mistis

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto mengatakan fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Tak ada unsur mistis dalam fenomena ini.

Menurut dia, hasil analisis Citra Satelit Himawari-8 pada 21 September 2019 di sekitar Muaro Jambi, menunjukkan banyak titik panas dan sebaran asap yang sangat tebal. Hasilnya, asap di Muaro Jambi terlihat berbeda dari wilayah lain yang juga mengalami kebakaran hutan dan lahan.

“Wilayah lain pada satelit tampak berwarna cokelat namun di Muaro Jambi menunjukkan warna putih yang mengindikasikan lapisan asap sangat TEBAL. Hal ini dimungkinkan karena kebakaran lahan/hutan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama pada lahan-lahan gambut,” jelas Siswanto, dalam siaran tertulisnya tentang langit merah di Muaro Jambi, Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment