Suaramuslim.net – Masuknya Islam di Indonesia, ternyata masih menjadi polemik dalam sejarah. Ada berbagai teori yang menceritakan permulaan Islam hadir di Indonesia. Berikut ulasannya.
Sejauh ini, sejarah masuknya Islam ke Indonesia berkembang dalam berbagai versi. Setidaknya, ada tiga teori yang menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Yakni, teori Gujarat (India), teori Persia, dan Makkah.
Menurut teori pertama (Gujarat), Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang Gujarat (India) yang beragama Islam pada sekitar abad ke-13 M. Teori kedua (Persia) berkeyakinan, masuknya Islam ke Indonesia melalui peran pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah di Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M. Dan teori ketiga (Makkah), menyebutkan, Islam tiba di Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang Muslim yang berasal dari Timur Tengah sekitar abad ke-7 M.
Teori Pertama, Islam Datang dari Gujarat
Teori pertama (Gujarat) diusung oleh Pijnapel yang kemudian diteliti lebih lanjut oleh Snouck Hurgronje, Fatimi, Vlekke, Gonda, dan Schrieke (Drewes: 1985; Azra: 1999).
Disebutkan oleh Ahmad Mansur Suryanegara, dalam bukunya, Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, teori Gujarat ini masuk ke Indonesia dapat dilihat dari kesamaan ajaran dengan mistik yang ada di India.
Senada dengan pernyataan di atas, Hurgronje mengatakan, Islam masuk ke Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Menurut teori ini, pedagang dari Gujarat yang berperan besar menyebarkan Islam ke Nusantara.
Teori Kedua, Islam Datang dari Persia
Sementara itu, teori kedua (Persia), menyatakan, Islam masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-13. Dan, wilayah pertama yang dijamah adalah Samudera Pasai. Teori ini mengungkapkan adanya kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia.
Misalnya, peringatan Hari Asyura (10 Muharam), kesamaan Al-Hallaj dengan Syekh Siti Jenar, penggunaan istilah Iran (Persia), nisan Malikus Saleh (1297), dan pengakuan umat Islam terhadap Mazhab Syafi’i. Teori ini dipegang oleh PA Hoesein Djajadiningrat, Haji Muhammad Said, JC van Leur, M Dahlan Mansur, dan Haji Abubakar Atjeh.
Sedangkan teori ketiga, yakni teori Makkah, menyebutkan, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Teori ini menyatakan, agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Arab (Timur Tengah).
Teori Tiga, Islam Datang dari Arab
Teori ketiga (Makkah) dipegang oleh Crawfurd, Niemann, de Holander, Buya Hamka, dan Alwi Shihab. Bahkan, Fazlur Rahman juga mengikuti mazhab ini. Ahmad Mansur Suryanegara juga mendukung teori ini. Menurut Alwi Shihab, Islam datang ke Indonesia jauh sebelum datangnya para pedagang Gujarat. Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 M, masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada abad ke-7. Artinya, menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad Hijriah, bahkan pada masa Khulafaur Rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai Amirul Mukminin.
Bahkan, beberapa literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan-perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim.
Pendapat ini juga dibenarkan Alwi Shihab. Menurut mantan Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Gus Dur ini, Islam masuk ke Indonesia adalah pada permulaan tahun Hijriah. Pernyataan ini ditegaskan Alwi dalam disertasinya yang berjudul “Al-Tashawwuf Al-Islami wa Atsaruhu fi Al-Tashawwuf Al-Indunisi Al-Mu’ashir” (Tasawuf Islam dan Jejaknya di Indonesia Saat ini).
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir