Anas bin Malik, Sahabat Istimewa di Mata Rasulullah

Anas bin Malik, Sahabat Istimewa di Mata Rasulullah

Anas bin Malik, Sahabat Istimewa di Mata Rasulullah

Suaramuslim.net – Sahabat Rasulullah yang satu ini merupakan perawi hadits terbanyak ketiga setelah Abdullah bin Umar bin Khattab. Ia amat istimewa di mata Rasulullah. Bahkan Rasulullah seringkali menganggapnya anak sendiri.

Dia adalah Anas bin Malik bin Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Dia termasuk kerabat Rasulullah dari jalur istri.  Anas bin Malik  juga merupakan  murid, pengikut dan sahabat yang terakhir meninggal dunia. Ia lahir dari rahim seorang perempuan yang bernama Ummu Sulaim Malikah binti Milhan bin Kholid bin Zaid bin Harom, istri Abi Tholhah Zaid bin Sahl Al Ansori.

Riwayat dari Ja’far al-Faryabi, dari Ibrahim bin Usman, dari Mukhalid bin Hasan, dari Hisyam bin Hasan, dari Hafsah, dari Anas sendiri, menceritakan bahwa ketika ibunda Anas Ummu Sulaim al-Ansyariah menyerahkan anaknya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengharapkan agar Rasul berkenan mendoakan anaknya. Rasulullah mengabulkan permintaan itu, seraya memanjatkan doa , “Ya Allah, limpahkan harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan masukkanlah dalam surga.”

Sebagai seorang pelayan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Anas bin Malik sering menemani Rasulullah ke medan perang. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Musa dari Ishaq bin Ustman yang pernah menanyakan kepada anaknya, Musa bin Anas, katanya, “Berapa kali Anas mengikuti (peperangan) yang dipimpin Rasul?” Musa bin Anas menjawab bahwa perang yang diikuti Anas bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak delapan kali.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyayangi Anas bin Malik, beliau bahkan memanggil Anas dengan pangilan kasih sayang, Unais (yang dalam bahasa Arab berarti suatu pengakuan pribadi–Anasku). Terkadang beliau juga memanggil “Anakku”.

Rasulullah sering memberikat nasihat-nasihat kepadanya. Seperti nasihatnya kepada Anas berikut ini, “Anakku, bila kau mampu berada di pagi dan petang hari tanpa ada dengki di hatimu pada siapapun, maka lakukanlah. Anakku, yang demikian adalah termasuk sunnahku. Barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan berada di surga bersamaku. Anakku, jika kau masuk ke dalam rumah, ucapkanlah salam karena itu akan membawa keberkahan bagimu dan juga bagi penghuni rumahmu.”

Berkat doa Rasulullah pula, Allah juga memberikan nikmat lain kepada Anas berupa anak keturunan yang banyak. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Anas mempunyai cucu sebanyak 115 orang. Riwayat lain menyebutkan bahwa Anas dikaruniai anak sebanyak 82 orang, terdiri atas 80 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.

Prestasi Anas Bin Malik      

Ia adalah seorang Mufti, Qori, Muhaddits, Perowi Islam.  Anas bin Malik telah berhasil meriwayatkan sebanyak 2286 hadist. Beliau mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Usman, Mu’ad, Usaid Al Hudair, Abi Tholhah, Ibunya sendiri Ummu Sulaim putri Milhan, Bibinya Ummu Haram dan suaminya Ubadah bin Shamit, Abu Dzar, Malik bin Sha’sha’ah, Abi Hurairah, Fatimah dan masih banyak lainnya.

Ilmu yang dimilikinya ia juga ajarkan ke banyak orang. Alhasil, darinya juga banyak mencetak orang-orang penting, diantaranya adalah Al Hasan, Ibnu Sirin, Asy Sya’bi, Abu Kilabah, Makhul, Umar bin Abdul Aziz, Tsabit Al Banani, Bakar bin Abdillah Al Mazani, Az Zuhri, Qotadah, Ibnul Munkadir, Ishak bin Abdillah bin Abi Tholhah, Abdul Aziz bin Shuhaib, Syuaib bin Al Habhab, Amru bin Amir al Kufi, Sulaiman At Taimi, Hamid At Thowil, Yahya bin Sa’id Al Ansori, Katsir bin Salim, Isa bin Thohman dan Umar bin Syakir.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment