Agar Ukhuwah Tak Menjadi Barang Langka

Agar Ukhuwah Tak Menjadi Barang Langka

Agar Ukhuwah Tak Menjadi Barang Langka

Suaramuslim.net – Akhir-akhir ini, ukhuwah seolah menjadi barang langka. Hanya karena perbedaan fiqih, hanya karena perbedaan sikap politik, ukhuwah dinomorduakan. Bagaimana memahami ukhuwah yang sesungguhnya?

Terwujudnya ukhuwah islamiyah merupakan dambaan setiap Muslim,  karena Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan. Bahkan Islam itu sendiri datang untuk mempersatukan pemeluk-pemeluknya, bukan untuk memecah belah. Hanya saja, tak semua muslim memahami hakikat ukhuwah yang sesungguhnya.

Ukhuwah adalah satu konsepsi Islam yang menyatakan bahwa setiap Muslim dengan Muslim lain hakikatnya ialah bersaudara. Banyak ayat Al Qur’an maupun hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi landasan konsep ini. Bahkan dalam beberapa keterangan kerap sekali kata “ukhuwah” atau turunannya digandengkan dengan kata “iman”, “Islam” atau “mukmin”.

Hal ini mengindikasikan bahwa ukhuwah merupakan salah satu parameter utama keimanan dan keislaman seseorang. Ukhuwah merupakan salah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah , yakni pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.

Senada dengan definisi di atas, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, dalam al-Ushûlus-Sittah, juga mengatakan, “Allah azza wa jalla memerintahkan agar (umat Islam) bersatu di dalam agama dan melarang berpecah belah di dalamnya. Allah azza wa jalla telah menjelaskan hal ini dengan penjelasan yang sangat terang dan mudah dipahami oleh orang-orang awam. Allah subhanahu wa ta’ala melarang kita menjadi seperti orang-orang sebelum kita yang berpecah belah dan berselisih dalam urusan agama hingga mereka hancur karenanya.”

Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) bukanlah teori. Ini adalah ajaran praktis yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Karena itu, nikmatnya ukhuwah tidak akan bisa kita kecap, kecuali dengan mempraktikannya. Untuk itu, sebagai muslim haruslah mengetahui hal-hal yang dapat mempererat ukhuwah.

Doa Akan Mempererat Ukhuwah

Karena ukhuwah yang dijalinkan hati kita adalah bagian dari cahaya. Maka berdoa akan menjadi salah satu cara paling tepat untuk merekatkan kembali ukhuwah yang terburai, menghangatkan kembali ukhuwah yang dingin, dan menyatupadankan kembali ukhuwah yang berjalan masing-masing. Karena itu, doakan mereka melalui untaian doa rabithah.

Menyapa dengan Salam

Sapa mereka dengan salam yang penuh doa dan berkah. Berikan salam dengan sempurna, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Percayalah, salam ini bahkan bisa mencairkan suasana dan mengakrabkan kembali ruh ukhuwah diantara kita dan mereka.

Rasulullah bersabda, “Tidak ada dua orang muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (Abu Dawud). Selain menganjurkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu saudara semuslim, Rasulullah juga meminta umatnya untuk menampakkan wajah ceria ketika bertemu saudaranya. Rasulullah shalallahi alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah ceria.” (Muslim)

Sering Bersilaturahim

Nabi Muhammad shalallahi alaihi wa sallam bersabda, “Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberli karena Aku’.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa’)

Selain bersilaturahim dengan saling berkunjung, untuk mempererat ukhuwah juga bisa dilakukan dengan saling bertukar kabar. Saling bertukar kabar sepertinya hal yang sepele untuk dilakukan, tapi hal ini cukup penting dilakukan apalagi jarak yang terbentang antara kita dan sahabat cukup jauh. Di era yang serba gadget seperti saat ini, kita bahkan bisa menyentuh ujung dunia hanya dengan jari. Sehingga silaturahim tak terbatas ruang dan waktu lagi.

Saling Menasihati dalam Kebaikan dan Kesabaran

Saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran adalah bagian dari visi ukhuwah yang kita jalinkan. Sehingga ketika visi ini diikrarkan dalam hati, maka bagaimana pun jalannya, Allah akan berikan kemudahan untuk bertemu dengan sahabat-sahabat shalihah yang akan saling menguatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

Allah juga berfirman dalam surat Al Ashr ayat 2-3, “Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, serta saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.”

Beri Perhatian dan Bantu Keperluan

Rasulullah shalallahi alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (Muslim)

Demikian pentingnya ukhuwah untuk tetap terjaga serta beberapa cara yang dapat merekatkan ukhuwah sesama muslim.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment