Alasan Ini Membuat Ekonomi Islam Mulai Dipilih

Alasan Ini Membuat Ekonomi Islam Mulai Dipilih

alasan ekonomi islam dipilih

Suaramuslim.net – Sistem ekonomi Islam makin dilirik tak hanya oleh Muslim tapi juga non Muslim. Hal ini karena kelebihan yang dimiliki dalam Sistem Ekonomi Islam. Berikut ini penjelasannya.

Din Syamsuddin dalam Konferensi yang digelar program studi Ekonomi Perbankan Islam (EPI/FAI) dan Ekonomi Keuangan dan Perbankan Islam (EKPI/FE) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)  mengatakan sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi yang saat ini banyak diterapkan di negara-negara maju dan berkembang.

Sebab sistem ekonomi yang dianut banyak negara mengarah pada sistem ekonomi liberal dan kapitalis yang lebih menguntungkan segolongan kecil saja. Padahal, lanjut Din, sistem ekonomi yang baik itu tidak menguntungkan segolongan kecil orang saja. Tapi juga menguntungkan banyak pihak. Hal inilah yang menurutnya tidak ada di sistem ekonomi liberal dan kapitalis.

“Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam, hal itu sudah diatur. Dalam sistem ekonomi Islam tersebut kita diajarkan bagaimana seharusnya menerapkan dan menjalankan perekonomian,” katanya.

Dalam ekonomi Islam sendiri menurut Din, orang-orang diajarkan untuk bagaimana agar antara masyarakat dan pelaku usaha tersebut sama-sama bekerja untuk kemashlahatan bersama. Bukan lagi bekerja untuk kebaikan atau keuntungan yang akan didapat sendiri.

“Jadi sistem ekonomi Islam ini adalah solusi untuk permasalahan kemiskinan saat ini. Karena dengan menjalankannya kita dapat memberikan kemashalahatan bagi umat dunia,” ungkapnya.

Berdasarkan maqoshid syariah, kata Din, tujuan syariah tidak cukup hanya untuk agama sendiri. Tetapi hal yang responsif dan bisa memberikan jawaban terhadap masalah dunia.
Din menambahkan penerapan sistem ekonomi Islam tersebut merupakan proyek umat Islam untuk kemashlahatan semua manusia di muka bumi ini. Umat Islamlah menurut Din yang harus menjadi motor penggerak dalam menerapkan sistem ekonomi Islam tersebut.

Prinsip Ekonomi Islam

Drs Syafaruddin Alwi MS,  Dosen Ekonomi Universitas Islam Indonesia menjelaskan prinsip ekonomi dalam perspektif Islam (syariah), bahwa kegiatan ekonomi paling tidak didasarkan pada empat prinsip kunci.

Pertama, mendasarkan pada etika tauhid. Segala sesuatu di muka bumi ini adalah milik Allah. Kekayaan digali, dikelola, dan dimanfaatkan manusia, pada hakikatnya berdasarkan amanah Allah. Oleh karena itu, dapat dipahami sistem dalam ekonomi Islam, pengaturan ekonomi, pengambilan keputusan, pembagian kepemilikan, distribusi kekayaan dan sebagainya, bersumber dari ketentuan Allah dan sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua, larangan terhadap praktik riba dalam bentuk pemberian bunga atas suatu transaksi. Riba menimbulkan ketidakadilan dan mengurangi tindakan produktif di sektor ekonomi riil.

Ketiga, larangan adanya praktik gharar, yaitu transaksi yang mengandung ketidakpastian serta tindakan yang sepenuhnya bersifat spekulatif. Hal ini sering terjadi pada kegiatan di sektor keuangan.

Keempat, pemberian zakat. Untuk yang terakhir ini, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditegakkan. Selama ini, seolah-olah zakat adalah “kebaikan” yang diberikan oleh si kaya kepada si miskin. Padahal, zakat adalah kewajiban atas amanah yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepada hambaNya.

Dalam konteks kondisi ekonomi saat ini, ekonomi syariah mendorong kegiatan produktif di sektor ekonomi riil. Karena, kekuatan ekonomi syariah ditekankan pada kegiatan ekonomi dan keuangan yang sangat terkait dengan sektor ekonomi riil sebagai strategi mengatasi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment