Amalan-Amalan di Bulan Syawal

Amalan-Amalan di Bulan Syawal

Amalan-Amalan di Bulan Syawal
Ilustrasi ibadah. (Ils: Dribbble/Ali Shah Designs)

Suaramuslim.net – Syawal artinya peningkatan. Bulan Syawal adalah momen untuk lebih meningkatkan ketakwaan dan kualitas ibadah kita setelah Ramadhan. Bulan Syawal yang jatuh selepas Ramadhan hendaknya tetap diisi dengan aktivitas kebaikan seperti halnya di bulan Ramadhan. Ibadah di bulan Ramadhan yang terasa begitu nikmat dan syahdu semoga tetap terbawa di bulan Syawal dan sebelas bulan lainnya. Agar kita tidak tergolong orang yang rugi yang hanya tekun beribadah saat Ramadhan, berikut dipaparkan amalan-amalan yang dikerjakan di bulan Syawal:

1. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Amalan yang pertama di bulan Syawal adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (H.R. Muslim).

2. Silaturahmi

Syawal identik dengan amalan silaturahmi kepada keluarga, saudara, kerabat dll. Disamping untuk berkumpul dan merayakan hari raya idul fitri, silaturahmi menjadi ajang untuk saling memaafkan.

“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rezekinya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (Muttafaqun ‘alaihi).

3. Istiqomah dalam beramal

“Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang ajeg (kontinu) walaupun sedikit.” (H.R. Abu Daud).

Beberapa amalan yang hendaknya diistiqomahkan di bulan Syawal dan sebelas bulan lainnya adalah:

  • Salat Berjamaah

Saat Ramadhan, masjid-masjid penuh oleh jemaah. Baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah seperti sholat tarawih. Amalan salat berjamaah hendaknya diistiqomahkan mulai Syawal dan sebelas bulan lainnya mengingat besarnya keutamaan salat berjamaah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melaksanakan sholat karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah, ia tidak luput dari takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dicatat terbebas dari dua hal, yaitu terbebas dari siksa neraka dan terbebas dari kemunafikan.” (H.R. Tirmidzi no. 241).

Sholat berjamaah di masjid terlebih diwajibkan bagi laki-laki. Dalam hadits riwayat Muslim no. 503 dikisahkan bahwa pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang laki-laki buta saja diminta Rasulullah untuk salat berjamaah di masjid, terlebih laki-laki baligh yang sehat.

  • Qiyamul Lail

Jika sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, amalan semakin ditingkatkan dan iktikaf dijalankan dengan harapan mendapatkan lailatul qadar. Maka, pada bulan Syawal dan sebelas bulan lainnya hendaknya salat tahajud diistiqomahkan mengingat mustajabnya doa di waktu ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’” (H.R. Bukhari dan Muslim).

  • Puasa

Ramadhan identik dengan bulan puasa. Selepas puasa 6 hari di bulan Syawal, ada banyak amalan puasa sunnah lainnya yang dapat diistiqomahkan. Diantaranya adalah puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh dan puasa Daud. Puasa memiliki banyak faedah, diantaranya menjaga kesehatan, doa orang yang berpuasa mustajab, dilindungi dari siksa neraka dan dimasukkan ke dalam surga Ar-Rayyan.

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (H.R. Ahmad 3 : 396).

  • – Membaca Al Quran

Jika saat Ramadhan lantunan ayat suci kerap terdengar dari pengeras suara yang ada di dalam masjid, di bulan Syawal dan sebelas bulan lainnya sebaiknya ayat-ayat cinta-Nya tak luput dibaca setiap hari. Pun mengkaji makna, memahami tafsir dan mengamalkan isinya. Sebab, Al Quran dapat menjadi syifa (obat) baik untuk penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Selain itu, Al Quran dapat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.

“Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, …” (Q.S. Al-Isra’ : 82).

  • – Bersedekah

Ramadhan adalah bulan kebaikan dimana setiap orang berlomba untuk menyuguhkan amalan terbaik, termasuk bersedekah. Amalan bersedekah dapat diwujudkan baik dengan senyuman, memberi bantuan tenaga, materi maupun berbagi kebaikan. Ada baiknya sedekah tetap diistiqomahkan di bulan  Syawal dan sebelas bulan lainnya. Keutamaan sedekah antara lain diberi ganti dengan rizqi yang lebih banyak dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S. Al-Hadid: 18).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment