Aryasandhiyudha: Tiongkok Taiwan Jangan Bawa Konflik Politik ke Asian Games

Aryasandhiyudha: Tiongkok Taiwan Jangan Bawa Konflik Politik ke Asian Games

Aryasandhiyudha: Tiongkok Taiwan Jangan Bawa Konflik Politik ke Asian Games
Pengamat Politik Arya Shandiyudha (Foto: Istimewa)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pengamat Politik Internasional Arya Sandhiyudha merasa bahwa keputusan Komite Olimpiade Asia Timur (EAOC) untuk membatalkan Pesta Olahraga Asia Timur 2019 yang akan diselenggarakan oleh kota Taichung, Taiwan adalah campur tangan politik yang agresif dalam olahraga.

“Perilaku irasional negara sangat disayangkan apabila sampai musti masuk ke ranah olahraga. Itu juga akan menurunkan kepercayaan dan melahirkan persepsi buruk hubungan internasional terhadap negara yang berperilaku politik agresif tersebut.” Ujar Arya dalam keterangan persnya, Rabu (1/8).

Kemudian Arya berharap nantinya Asian Games 2018 harus menjadi ajang untuk meningkat hubungan baik antara negara, dan bukan justru dijadikan sebagai sarana konflik dua negara, termasuk antara Taiwan dan Tiongkok.

“Asian Games 2018 di Indonesia harus juga dijaga bersama agar terjadi interaksi antar atlet lintas negara Asia dan kondusif sebagai tempat antar negara dan etnis yang berbeda untuk mengenal satu sama lain dan mempromosikan keharmonisan internasional. Termasuk Taiwan dan Tiongkok tidak boleh dibiarkan bersitegang di Indonesia yang damai.”

Seperti diketahui, diduga telah terjadi tekanan Tiongkok pada Komite Olimpiade Asia Timur (EAOC) untuk membatalkan Pesta Olahraga Asia Timur 2019 yang sedianya akan diselenggarakan oleh kota Taichung Taiwan.

“Wajar kalau negara-negara Asia juga punya persepsi keprihatinan dengan cara Tiongkok mencampuradukkan persoalan politik dan olahraga. Apalagi Indonesia kini tengah menjadi tuan rumah ajang olahraga. Tidak boleh terganggu sama sekali demi kenyamanan bersama bangsa se-Asia.”

Arya juga berharap perhelatan olahraga Asean Games 2018 dapat berfungsi meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara di Asia.

“Indonesia punya jejak sejarah yang piawai dalam menjadikan sarana event olahraga sebagai sarana mengirimkan pesan kemerdekaan, kesetaraan, kebebasan, dan kedamaian di kawasan Asia,” kata Arya.

Direktur Eksekutif MaCDIS ini, memberi contoh, “Kesertaan Taiwan atau Republic of China dalam Asian Games misalnya, juga sekaligus dapat memberikan pesan persahabatan terhadap negara yang kerap mengalami isolasi internasional dan tekanan dari negara serumpun nya, Republik Rakyat Tiongkok.”

“Indonesia tentu tidak akan menanggapi secara langsung, tapi interaksi antar atlit, kemudian pesan simbolik kesetaraan perlakuan kepada semua negara termasuk Taiwan juga dapat menjadi pesan penting, bahwa Indonesia tidak menginginkan olahraga terlalu banyak dirusak suasana nya oleh politik.” Pungkasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment