Berburu Kuliner Khas Minang di Kampung Rendang

Berburu Kuliner Khas Minang di Kampung Rendang

Berburu Kuliner Khas Minang di Kampung Rendang

Suaramuslim.net – Siapa yang tidak kenal rendang? Makanan khas masyarakat Minang ini begitu istimewa. Rasa rempahya yang kental sangat digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

Tahukah Anda, di kota asalnya, Sumatera Barat, ada pusat wisata kuliner “kampung rendang”. Tepatnya berada di Kota Payakumbuh. Sentra kuliner rendang Payakumbuh ini berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Padang. Sementara dari Bukittinggi, jaraknya ditempuh sekitar 30 menit.

Di kampung rendang, para wisatawan bisa membeli aneka varian rendang unik. Dilansir dari laman okezone, (07/07), Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Faizal, menyebutkan ada 30 varian rendang dengan campuran berbagai macam bahan rempah. Diantaranya ada rendang telur, daging sapi, suir daging, paru, ayam, suir ayam, ubi, suir itik, jamur basah, jamur kering, jamur kriuk, jengkol, jantung pisang, dan daun singkong. Varian lain ada rendang belut, ikan tuna, daun-daun, pare, pakis/ paku, lokan, cubadak, daging tumbuk, paru basah, jamur kurma, jagung, ikan lele, ikan nila, ikan gabus/ haruan, maco, dan Udang.

Dari sekian banyak jenis varian rendang, baru ada delapan varian yang sudah eksis dan banyak diminati pembeli. Kedelapan varian itulah yang kemudian dikembangkan sebagai produk Industri Kecil Menengah (IKM) bagi warga kampung rendang. Diantaranya ada rendang daging sapi, telur, paru, tumbuak daging, suir (ayam dan daging sapi), jamur dan belut.

Masyarakat setempat yang ingin berburu rendang rupanya juga bisa menikmati kuliner yang dijajakan di Kampung Payakumbuh. Konon, aktivitas penduduk Kota Payakumbuh di malam hari semakin menggeliat. Ini terlihat dari ratusan tenda yang menjajakan berbagai jenis makanan, mulai dari makanan berat sampai ringan, serta berbagai jenis minuman panas atau pun dingin. Bagi wisatawan yang tertarik untuk mencicipi kuliner di kota rendang, bisa mencoba aneka menu seperti sate danguang-danguang, rendang telur, atau minuman kawa daun (daun kopi seduh) dan ampiah dadiah (sejenis yogurt dari susi sapi).

Untuk mewujudkan Kota Payakumbuh sebagai sentra wisata kuliner, pemerintah setempat kabarnya juga akan mengembangkan school of rendang. Dilansir dari laman harianhaluandotcom, (7/7), melalui kampung rendang dan school of rendang, wisatawan akan mempelajari rendang lebih detil lagi. Mereka juga akan diajak memasak rendang.

“Gubernur sudah menetapkan Payakumbuh sebagai Kota Rendang. Kami mengambil kesempatan itu untuk benar-benar mewujudkan Kota Payakumbuh menjadi ikon rendang di dunia,” kata Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunas.

Ke depan, melalui school of rendang, wisatawan akan mempelajari banyak hal. Seperti pemilihan bahan baku daging, proses pengolahan, dan pengemasan dalam membuat rendang sudah berjalan dengan efektif. Sedangkan untuk fase sentra industri rendang tahap pertama sudah selesai dilakukan.

Erwin juga menambahkan bahwa Pemkot Payakumbuh juga merencanakan pengadaan alat pengawetan rendang, sehingga bisa bertahan hingga dua tahun tanpa bahan pengawet. Caranya yaitu menggunakan menggunakan sinar gama.

Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment