Dinobatkan Sebagai Tokoh Perbukuan 2020, Ini Biografi Singkat Dr. Adian Husaini

Dinobatkan Sebagai Tokoh Perbukuan 2020, Ini Biografi Singkat Dr. Adian Husaini

Dr. Adian Husaini. Foto: youtube.com

Suaramuslim.netIslamic Book Award 2020 diumumkan pada hari pertama Islamic Book Fair (IBF) yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Penghargaan tersebut diberikan kepada insan perbukuan Islam di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (26/2).   

IBF 2020 menjadi media bagi penerbit untuk menampilkan buku-buku Islam terbaiknya yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 Februari hingga 1 Maret 2020. Ada ratusan penerbit dan non-penerbit yang ambil bagian pada pameran buku Islam ke-19 ini.

Berbagai acara digelar di panggung Islamic Book Fair salah satunya acara di panggung masjid IBF yaitu ada talkshow Literasi Islam Cahaya Untuk Negeri bersama Dr Adian Husaini yang menjadi tokoh perbukuan di tahun 2020 saat ini.

Ketua Panitia IBF 2020, Syahruddin El Fikri menyampaikan, ada delapan kategori dalam Islamic Book Award. Di antaranya cover atau sampul buku terbaik, tata letak terbaik, buku terjemahan terbaik, ilustrasi buku terbaik, buku non fiksi anak terbaik, buku fiksi anak terbaik, buku non fiksi dewasa terbaik, dan buku fiksi dewasa terbaik.

Selain itu, pada Islamic Book Award ada kategori tokoh perbukuan dan satu lifetime achievement. Tokoh perbukuan adalah orang yang konsisten menulis buku selama lima tahun terakhir dan memberikan kontribusi yang jelas bagi dunia tulis menulis.

Lalu siapa sih Adian Husaini ini?

Dr. Adian Husaini, lahir di Desa Kuncen, Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, pada 17 Desember 1965.

Saat ini, ia menetap di Pesantren At-Taqwa Depok. Aktivitas akademiknya adalah Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, dan Direktur At-Taqwa College Pesantren At-Taqwa Depok, serta anggota Senat Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Muhammad Natsir.

Menikah dengan seorang istri bernama Megawati dan dikaruniai tujuh orang anak, yaitu: M. Syamil Fikri, Bana Fatahillah, Dina Farhana, Fatiha Aqsha Kamila, Fatih Madini, Alima Pia Rasyida, dan Asad Hadhari.

Pendidikan formalnya ditempuh di SD-SMA di Bojonegoro, Jawa Timur. Gelar Sarjana Kedokteran Hewan diperoleh di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, 1989.

Magister dalam Hubungan Internasional dengan konsentrasi studi Politik Timur Tengah diperoleh di Program Pasca Sarjana Universitas Jayabaya, dengan tesis berjudul Pragmatisme Politik Luar Negeri Israel.

Sedangkan gelar doktor dalam bidang Peradaban Islam diraihnya di International Institute of Islamic Thought and Civilization — Internasional Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM),dengan disertasi berjudul “Exclusivism and Evangelism in the Second Vatican Council: A Critical Reading of The Second Vatican Council’s Documents in The Light of the Ad Gentes and the Nostra Aetate.

Aktivitas saat ini

Saat ini Dr. Adian Husaini menjadi Ketua Program Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaidun Bogor, Direktur At-Taqwa College PP At-Taqwa Depok, Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), dan pendiri Pesantren At-Taqwa Depok.

Sejak 2004, INSISTS juga telah menerbitkan Jurnal Islamia, dengan kekhususan tentang pemikiran dan peradaban Islam. Sejak Maret 2009, INSISTS bekerja sama dengan Harian Republika menerbitkan jurnal Islamia, edisi koran, yang terbit setiap Kamis pekan kedua di Harian Republika.

Penulis yang melahirkan buku-buku terbaik

Dr. Adian Husaini juga seorang penulis yang melahirkan sekitar 50 buku melalui pemikiran-pemikirannya, beberapa di antaranya buku Wajah Peradaban Barat; buku ini mendapat penghargaan sebagai buku terbaik pertama untuk kategori nonfiksi dalam Islamic Book Fair di Jakarta tahun 2006, buku Pancasila bukan untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam, buku Filsafat Ilmu: Tinjauan Barat dan Islam, buku 10 Kuliah Agama Islam, buku Pendidikan Islam, Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045, dan buku Perguruan Tinggi Ideal di Era Disrupsi.

Sejak 2003, Adian Husaini juga telah menulis kolom secara rutin bernama ”Catatan Akhir Pekan Adian Husaini” untuk Radio Dakta 107 FM dan laman Hidayatullah.com. Terakhir, kumpulan catatan ini telah dibukukan dalam sebuah buku berjudul Membandung Arus Liberalisme di Indonesia (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2009).

Aktivitas keorganisasian yang pernah diikutinya, antara lain: Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (2005-2010), pengurus Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005-2010), dan Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Pusat (2005-2011).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment