Hagia Sophia Dibuka Dengan Salat Jumat Setelah 86 Tahun Jadi Museum

Hagia Sophia Dibuka Dengan Salat Jumat Setelah 86 Tahun Jadi Museum

Hagia Sophia dan Kebangkitan Nasionalis-Religius di Turki
Ilustrasi Masjid Hagia Sophia diambil dari udara. Foto: file- Anadolu Agency.

Suaramuslim.net – Masjid Hagia Sophia akan dibuka untuk umum sebagai tempat ibadah dengan pelaksanaan salat Jumat perdana pada 24 Juli setelah jeda 86 tahun menjadi museum.

Sekitar 1.500 orang dapat melaksanakan salat Jumat secara bersamaan pada upacara pembukaan di bagian dalam dan luar bangunan bersejarah itu. Berikut catatan jurnalis Anadolu Agency, Muhammad Abdullah Azzam tentang pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid.

Pengubahan status Hagia Sophia sebagai masjid berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi dan dekrit Presiden Turki menggembirakan hati umat Islam di seluruh dunia.
Para Muslim yang datang dari berbagai negara menanti-nantikan bisa melaksanakan salat di Masjid Hagia Sophia.

Tokoh petinggi Turki seperti Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli akan hadir dalam acara pembukaan masjid itu.

Keputusan soal Hagia Sophia itu tak hanya disambut meriah oleh masyarakat Turki saja, tapi juga membangkitkan antusiasme umat Islam di negara-negara lain.

Setelah keputusan pengubahan status Hagia Sophia itu, banyak keluarga Muslim di seluruh dunia, terutama di Palestina dan Suriah, menamakan anak-anak mereka yang baru lahir dengan nama “Hagia Sophia” untuk mengenang peristiwa bersejarah itu.

Bangunan ini berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun sampai penaklukan Istanbul, dan berubah menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934, hampir setengah milenium.
Pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah jeda 86 tahun.

Pada 16 Juli, Direktorat Urusan Agama Turki menandatangani protokol kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengelola Hagia Sophia setelah dikonversi menjadi masjid.

Di bawah protokol itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi, sementara Direktorat Urusan Agama akan mengawasi layanan keagamaan di masjid tersebut.

Bangunan megah warisan berbagai peradaban itu juga akan terbuka untuk wisatawan domestik dan mancanegara secara gratis.

Proses pengubahan fungsi dari museum menjadi masjid setelah keputusan pengadilan Turki berlangsung dengan aktivitas restorasi dan pemasangan karpet.

Tim polisi juga mengambil tindakan antisipasi keamanan dengan menutup sekeliling masjid Hagia Sophia dan Blue Mosque dengan penghalang besi. Sementara anjing pelacak juga menemani tim polisi untuk langkah keamanan di sana.

Karpet kualitas terbaik

Selama proses persiapan, lantai di dalam bangunan tua itu diselimuti dengan karpet agar tekstur dan arsitektur bangunan bersejarah tersebut tidak rusak. Karpet yang digelar di dalam masjid itu sangat istimewa, karena warna, bahan dan gramatur merupakan pilihan berkualitas tinggi.

Diproduksi dengan 100 persen wol buatan domestik dan yang terbaik, karpet tersebut memiliki ketebalan 16 milimeter dan berat 5 kilogram per satu meter persegi. Tidak menggunakan akrilik, nilon, turunan minyak bumi, produk karsinogenik di dalamnya. Karpet itu diwarnai dengan teknologi yang sangat khusus dengan pewarnaan reaktif selama proses pembuatan benang.

Karpet ini juga antibakteri, tidak mengandung virus dan bakteri serta tidak mudah terbakar. Motif yang digunakan di karpet adalah corak Rumi Ottoman abad ke-17. Sistem ‘thermopress’ untuk mencegah pemudaran pada karpet.

Ikon Kristen akan tetap dilestarikan

Pemerintah Turki berkomitmen untuk tetap melestarikan gambar kekristenan di Hagia Sophia. Mosaik kekristenan yang tergambar di langit-langit Masjid Hagia Sophia yang meliputi gambar Yesus, Bunda Maria, dan roh kudus Kristen akan ditutup tirai ketika salat digelar.

Di luar waktu salat, ikon tersebut akan dibuka kembali dan terbuka untuk semua pengunjung. Direktorat Keagamaan Turki juga mengatakan kehadiran mosaik dan lukisan tersebut tidak akan menjadi penghalang saat salat.

Hotel gratis bagi tamu pengunjung Masjid Hagia Sophia

Seorang pengusaha Turki pemilik hotel di distrik Fatih, daerah di mana Hagia Sophia berada, akan memberikan akomodasi tempat tinggal bagi mereka yang datang dari luar Istanbul untuk menyaksikan pembukaan Masjid Hagia Sophia pada Jumat 24 Juli.

Abdurrahman Baysoy, pemilik Hotel Baykal di Fatih mengungkapkan hotelnya tidak akan menerima biaya akomodasi alias gratis untuk para pengunjung Hagia Sophia yang datang dari luar Istanbul untuk menyaksikan hari bersejarah itu.

Baysoy mengaku dirinya memberikan layanan akomodasi secara gratis di hotelnya yang memiliki 25 kamar dan 60 tempat tidur itu karena dia ingin melakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi Masjid Hagia Sophia.

Pada hari pembukaan Hagia Sophia, imbuh Baysoy, hotel dia tak akan menerima reservasi baru dan pemesanan untuk semua kamar, karena akan dikhususkan untuk menyambut tamu baik domestik dan maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Masjid Hagia Sophia pada 24 Juli.

“Kami melihat ini sebagai sebuah utang dan tanggung jawab kami. Ini adalah momen bersejarah dan dianggap sebagai penaklukan Istanbul yang kedua,” tutur dia.

“Para tamu kami dapat tinggal pada hari di mana mereka akan menyaksikan momen bersejarah, dan mereka dapat meninggalkan hotel kami pada hari Sabtu 25 Juli,” ujarnya.

Sumber: Anadolu Agency

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment