Suaramuslim.net – Menunda amalan baik, seringkali justru membuat seseorang lalai ketimbang melakukannya. Terlebih jika sudah tertumpuk dengan berbagai kesibukan dan kegiatan lainnya.
Dalam niatan sedekah misalnya, ketika memilih menundanya, potensi besar yang kemungkinan terjadi adalah terlupa dan akhirnya tidak jadi melaksanakannya. Padahal, sedekah memiliki dampak luar biasa yang membuat amalan yang satu ini tidak boleh ditunda untuk dilakukan. Lalu apa sajakah yang didapatkan dari sedekah sehingga sedekah menjadi amalan yang harus disegerakan dan tidak boleh ditunda?
Menyembuhkan Penyakit
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR Ath-Thabrani).
Di hadist lain, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’).
Ada juga sebuah kisah dalam Shahih At Targhib, Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat, ia telah bertanya kepada para dokter, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Ibnu al-Mubarak pun berkata kepadanya, “Pergi dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh.”
Cobalah bersedekah dengan niat minta disembuhkan dari penyakit, sesungguhnya Allah Maha Pemberi Kesembuhan.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan Prof. David M. Clelland, ditemukan hasil bahwa dengan melakukan sesuatu yang positif untuk orang lain seperti bersedekah akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini menyebabkan tubuh lebih kuat menghadapi penyakit. Maka, perbanyaklah bersedekah untuk menyehatkan diri kita!
Memberi Rasa Bahagia
Ada pertanyaan tentang siapa yang lebih bahagia? Orang yang menerima sedekah, atau justru yang memberi sedekah?
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Public Health pada 2013, ditemukan bahwa orang yang membantu orang lain dapat lebih terlindungi dari dampak negatif stres, lho. Selain itu, dalam bukunya, Allan Luks mengatakan bahwa dengan menolong orang lain akan meringankan rasa sakit kita sendiri, mengurangi stres, dan memberi rasa bahagia.
Dengan memberikan bantuan secara sukarela akan meningkatkan produksi hormon endorfin, hal itu baik untuk kesehatan jiwa kita. Penelitian yang dilakukan Allan Luks ini melibatkan 3000 sukarelawan, dan 90%-nya merasakan betul manfaat berbagi dengan orang lain.
Memperpanjang Usia dan Meringankan Sakaratul Maut
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah dari seorang muslim menigkatkan (hartanya) di masa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (sakratul maut), dan melaluinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois. (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal. 97).
Mendekatkan pada Terkabulnya Hajat
“Barang siapa berniat sedekah, kecepatan Allah membalasnya lebih dari kecepatan gerakan sedekahnya.” (Hadist Qudsi).
Menolak Bencana
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, “Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zalim, atau bahkan orang kafir, karena Allah subhanahu wa ta’ala akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantara sedekah tersebut….”
Dalam hadistnya, Rasulullah juga memberitakan kabar gembira ini, “Bersegeralah bersedekah, sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”
Menambah Rezeki
Rasulullah pernah bersabda, “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR Al-Baihaqi). Kemudian, dalam salah satu hadist Qudsi, Allah berfirman, “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR Muslim).
Dalam hadist lain yang dinarasikan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.” Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya).” (HR Bukhari dan Muslim).
Mendapat Naungan di Hari Kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad).
Kemudian, hadist yang diriwayatkan oleh dari Uqbah bin Amir ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Setiap individu berada dalam naungan sedekahnya sampai dia diadili di antara manusia.’ Kemudian ia berkata, ‘Nabi pernah menyebutkan bahwa tujuh hal yang akan menjadi payung yang menaungi pada hari kiamat antara lain seseorang yang bersedekah secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya.’” (HR Bukhari).
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir