Ini Yang Dilakukan Umar Bin Abdul Aziz saat Memimpin Negara

Ini Yang Dilakukan Umar Bin Abdul Aziz saat Memimpin Negara

Umar Bin Abdul Aziz, foto: Dok. Istimewa

Suaramuslim.net – Masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, meski hanya dua tahun setengah bulan, keadilan benar-benar tegak. Rasa aman meliputi seantero negeri. Harta begitu melimpah ruah. Bahkan, pada suatu kesempatan, Umar bin Usaid memberi kesaksian tentang Umar bin Abdul Aziz bahwa sebelum beliau wafat, masyarakat sudah dalam kondisi makmur.

Beberapa tahun sebelumnya, saat Umar bin Abdul Aziz akan dilantik, ia berdiri di atas mimbar di hari Jumat. Ia kemudian menangis. Ia telah dibaiat umat Islam sebagai pemimpin. Di sekelilingnya terdapat para pemimpin, menteri, ulama, penyair dan panglima pasukan. Ia berkata, ”Cabutlah pembaiatan kalian!” Mereka menjawab, ”Kami tidak menginginkan selain Anda!” Ia kemudian memangku jabatan itu, sedang ia sendiri membencinya.

Tidak sampai satu pekan kemudian, kondisi tubuhnya sangat lemah dan air mukanya telah berubah. Bahkan ia tidak mempunyai baju kecuali hanya satu. Orang-orang bertanya kepada istrinya tentang apa yang terjadi pada khalifah. Istrinya menjawab,

”Demi Allah, ia tidak tidur semalaman. Demi Allah, ia beranjak ke tempat tidurnya, membolak-balik tubuhnya seolah tidur di atas bara api. Ia mengatakan, ”Ah, ah, aku memangku urusan umat Muhammad SAW, sedang pada hari Kiamat aku akan dimintai tanggung jawab oleh fakir dan miskin, anak-anak dan para janda.”

Khalifah Umar justru tidak melihat kesempatan untuk memperkaya diri atau memanfaatkan jabatannya itu, melainkan beban berat yang dipikulnya di hari Kiamat kelak. Oleh karenanya, sejarah mencatat, selama kepemimpinannya, sang Khalifah benar-benar bertindak dengan mendahulukan kepentingan umat. Dan hal tersebut juga ditanamkan kepada segenap anggota keluarganya.

Sebelum menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz, setiap hari mengganti pakaian lebih dari satu kali. Ia juga memiliki emas dan perak, pembantu dan istana, makanan dan minuman serta segala. Akan tetapi, ketika ia memangku jabatan kekhalifahan, semua kemewahan itu ditinggalkan.

Suatu kali, khalifah Umar bin Abdul Aziz agak terlambat salat Jumat sehingga banyak orang yang mencelanya. Umar menjawab, ”Maafkan, aku terpaksa menunggu pakaianku yang sedang dicuci sampai kering.”

Maslamah bin Abdul Malik menjenguk Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit. Ia melihat baju yang dipakai khalifah Umar bin Abdul Aziz sedemikian lusuh dan kotornya. Ia kemudian berkata kepada Fatimah, istri Umar yang tak lain adalah juga adik Maslamah bin Abdul Malik.

”Tidakkah kau bisa mencucikan pakaiannya?” Fatimah menjawab, ”Demi Allah, ia tidak memiliki baju selain yang dipakainya itu. Jika aku mencucinya, ia tidak berpakaian lagi.”

Usai salat Isya, biasanya Umar bin Abdul Aziz masuk menemui putri-putrinya dan mengucapkan salam kepada mereka. Suatu malam ia masuk menemui mereka. Begitu merasakan kedatangan Umar, mereka spontan meletakkan tangan mereka pada mulut mereka dan langsung meninggalkan pintu. Umar bertanya pada pembantu wanitanya, ”Ada apa dengan mereka?”

Pembantu wanitanya menjawab, ”Tidak ada yang bisa mereka santap buat makan malam kecuali adas dan bawang. Mereka tidak mau, baunya itu tercium dari mulut mereka.”

Umar lantas berkata kepada mereka, ”Hai putri-putriku, apa manfaatnya bagi kalian makan makanan yang enak dan bermacam-macam jika hal itu menyeret ayahmu ke neraka.” Putri-putri Umar itu lalu menangis hingga terdengar keras suaranya, lalu Umar bergegas pergi.

Begitu memegang khilafah, Umar bin Abdul Aziz segera mengembalikan barang-barang yang diambil dengan zalim dan jatah-jatah tanah rakyat yang dikapling-kapling sewenang-wenang atas nama negara.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment