Kekuatan Pesan dalam Mengubah Dunia

Kekuatan Pesan dalam Mengubah Dunia

Mereka yang Mengkhatamkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Al Quran

Suaramuslim.net – Siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia. Dunia hari ini telah bergerak cepat sejalan dengan perkembangan perubahan industri yang sedemikian cepat pula, masa revolusi industri.

Kita mengenal 4 tahap perkembangan revolusi dunia. Revolusi industri yang dimulai di pertengahan abad ke-18 tepatnya di tahun 1750 –1850 berupa munculnya mesin yang menggantikan peran manusia.

Revolusi kedua setelahnya yaitu di awal abad 20 yaitu rentang tahun 1850-1940. Saat itu listrik mulai ditemukan, perkembangan pipa gas, air dan alat komunikasi.

Pasca perang kedua terjadi revolusi industri ketiga yang disebut revolusi teknologi, dimulai dengan ditemukannya ponsel genggam, mesin kontrol, dan komputer.

Era industri keempat, adalah revolusi internet sebagai sebuah mesin pencari yang cerdas hingga penyimpanan awan (cloud), perangkat yang terhubung dengan cerdas, sistem fisik fiber, dan robotik.

Perkembangan industri yang paling mutakhir ini sejatinya berbasis pada tekhnologi informasi. Yaitu suatu cara manusia berkomunikasi dengan lainnya dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi antar mereka.

Intinya adalah komunikasi manusia bermedia. Komunikaai adalah inti dari kemanusiaan, yaitu seseorang dianggap sempurna sebagai makhluk sosial karena mereka mampu berkomunikasi dengan yang lainnya secara kreatif.

Sementara, inti dari komunikasi adalah pesan (messsage). Yaitu suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya yang disampaikan kepada orang lain.

Berarti pesan adalah suatu tanda (sign) atau lambang (simbol) yang diproduksi komunikator kepada orang lain yang dilakukannya secara aktif dan sadar dan dipahami oleh orang lain sehingga menghasilkan respons tertentu. Pesan dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulisan.

Secara sederhana unsur komunikasi antara lain komunikator, pesan, media, komunikan dan feed back.

Pesan sebagai inti dari komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah cara pikir manusia yang kemudian mampu mendorong perubahan dunia.

Pesan dibangun oleh indera dan sejumlah informasi yang masuk dalam otak kemudian diolah secara cerdas. Proses mengolah informasi ini disebut persepsi.

Pesan (message) mampu membangun kualitas hidup seseorang yang menjadikan dirinya dipersepsi memiliki kemampuan lebih tertentu dibandingkan dengan yang lainnya. Sehingga kualitas individu ditentukan oleh sejumlah kualitas pesan yang masuk pada dirinya.

Apabila seseorang banyak mengonsumsi atau menerima pesan yang positif maka akan menjadikan dirinya positif pula, demikian sebaliknya.

Pesan yang positif selain mampu menjadikan pribadi yang positif dan mampu membuat seseorang lebih sehat, psikis maupun fisik. Sebagaimana diketahui bahwa semua pesan atau informasi diolah oleh otak manusia. Cara kerja otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang bekerja melepaskan hormon. Hormon ini berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Pikiran dan perasaan seseorang dapat mempengaruhi hormon yang dilepaskan dari sistem endokrin yang kemudian akan mempengaruhi sistem kerja organ tubuh manusia.

Artinya pesan positif yang terus menerus diproduksi atau dikonsumsi akan mengkonstruksi otak seseorang yang sekaligus mampu menguatkan imunitas tubuhnya. Sehingga kualitas pesan akan melahirkan manusia yang berkualitas pula.

Pesan yang berkualitas pastilah bermula dari sumber yang berkualitas pula. Al-Qur’an adalah sekumpulan pesan dari Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

Kekuatan Al-Qur’an mengubah masyarakat

Al-Qur’an adalah suatu pesan yang sangat berkualitas. Karena pesan ini langsung bersumber dari Sang Pencipta Kehidupan, itulah yang disebut wahyu. Sehingga siapa pun dalam menyusun atau memproduksi pesannya bersumber dari sumber wahyu, maka pasti akan sangat kuat dalam mendorong suatu perubahan.

Inilah alasan kenapa Rasulullah saw hanya membutuhkan waktu 23 tahun untuk melalukan perubahan total di masyarakat (13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah) sehingga menjadi masyarakat ideal dan modern pada zamannya karena kehidupan mereka didasarkan atas arahan pesan Ketuhanan atau wahyu, sebagaimana dikenal dengan istilah masyarakat Madani.

Masyarakat yang berkualitas ini bertahan hingga generasi ketiga setelah kenabian. Sebagaimana sabda Nabi:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Al-Bukhari-Muslim).

Artinya manakala seseorang dan atau suatu masyarakat dalam menjalani hidupnya bersandar atau merujuk pada pesan-pesan ilahiyah (Prophetic Message) maka pasti akan mampu membangun perubahan positif bagi dirinya dan masyarakatnya.

Demikianlah yang terjadi di Eropa pada tahun 700-an. Di saat kaum muslimin masuk ke Eropa pada tahun 711 Tharif ibn Malik sebagai perintis. Lalu dilanjut oleh Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7.000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad dan mampu membuat perubahan besar di Eropa dan menjadikan Eropa sebagai sentra perubahan dunia melalui gerakan renaisance, hampir satu abad setelahnya.

Renaisance tentu tidak lahir dengan sendirinya melainkan sangat besar kemungkinan adalah sebab berinteraksinya masyarakat selama kurun yang sangat panjang dengan pesan sumber wahyu ini.

Islam tumbuh menyebar dan menguasai Eropa selama hampir 800 tahun, yang kemudian menjadi modal dasar bagi kebangkitan Eropa dan menjadi inspirasi perubahan dunia hingga berujud seperti saat sekarang ini, yaitu semenjak era revolusi industri hingga revolusi internet atau era 4.0.

Tentu, tanpa interaksinya dengan sumber wahyu yang menghasilkan banyak penemuan penting di bidang dasar ilmu pengetahuan, maka sangat mungkin Eropa tidak akan pernah mampu berubah seperti saat ini dan dunia mungkin akan tetap berada dalam kegelapan.

Sumber pesan perubahan itu adalah Al-Quran. Kitab ini telah menjadi satu-satunya sumber bacaan yang paling banyak dibaca, dan diteliti. Sehingga mampu menghasilkan berbagai perubahan besar dunia.

Di bidang kesehatan, Al-Qur’an telah mampu menjadi inspirasi bagi lahirnya banyak karya kedokteran pada masa awal penyebaran Islam.

Hal ini bermula dari salah satu pesan penting bahwa Al-Qur’an adalah obat, sebagaimana Firman Allah swt:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim, Al-Qur’an itu hanya akan menambah kerugian.” (Al-Isra: 82).

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup muslim telah memberikan banyak panduan tentang bagaimana membangun kehidupan yang lebih baik.

Sebuah perubahan tentu tidak hadir dengan tiba-tiba melainkan membutuhkan kesungguhan dalam terus menerus menyampaikan pesan perubahan sebagaimana yang disampaikan Allah swt dalam Al-Qur’an.

13 Juni 2020
Akhmad Muwafik Saleh
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Tanwir Al Afkar, Dosen FISIP UB, Motivator Nasional, Penulis Buku Produktif, Sekretaris KDK MUI Provinsi Jawa Timur.
Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment