Kemenkes: Selain ISPA, Asap Karhutla Picu Iritasi Mata

Kemenkes: Selain ISPA, Asap Karhutla Picu Iritasi Mata

Kemenkes: Selain ISPA, Asap Karhutla Picu Iritasi Mata
Juru bicara Covid 19, Achmad Yurianto, (Foto:FMB9)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Dampak kesehatan yang menonjol selama karhutla, selain influenza dan ISPA, adalah iritasi mata.

“Karena asap itu partikel debu yang bisa mengganggu mata. Kasusnya sangat tinggi. Setelah itu baru influenza. ISPA itu dampak lanjutan, ketika daya tahan tubuh rendah,” demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto dalam diskusi media FMB9 yang digelar di ruang Serba Guna, Kementerian Kominfo, Rabu (25/9).

Achmad tidak merinci berapa jumlah penderita iritasi mata selama karhutla 2019. Hanya saja, disebutkannya bahwa Kemenkes sudah bertindak langsung untuk menangani kesehatan warga di daerah terdampak.

“Saat ini, mereka yang terdampak asap, kita sudah tangani secara langsung. Karena Kemenkes sudah jauh hari telah mengantisipasinya. Karena ini kejadian tiap tahun berulang. Kemenkes sudah menyiapkan penanganan kesehatan masyarakat, terkait dengan dampak kesehatan karena bencana semacam ini,” katanya.

Dia tambahkan, Kemenkes telah membuat surat edaran agar semua fasilitas kesehatan di daerah potensi adanya bencana untuk siaga. Persisnya sejak awal kemarau.

“Kemaraunya kan panjang. Dengan promosi kesehatan di semua kanal, yang pertama untuk mencegah. Yang kedua kita sampaikan hindari asap, pada skala safe. Untuk mengajarkan masyarakat membuat ruangan aman asap. Yang utama adalah untuk mencegah dampak negatif asap,” jelasnya.

Langkah kedua adalah kampanye agar masyarakat menghindari asap.

Selain iritasi mata, gangguan asap karhutla adalah ISPA. Mereka yang rentan kena iritasi adalah orang yang memiliki cacat jantung dan paru.

“Penderita jantung dan paru yang lemah. Dan fungsi parunya terlalu berat untuk dirinya dan kandungannya. Urutannya tidak berdasarkan umur dan gender, tapi kekuatan parunya,” jelas Achmad.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment