Keutamaan Bersiwak dalam Islam

Keutamaan Bersiwak dalam Islam

Dua batang siwak. Foto: dream.co.id

Suaramuslim.net – Diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda, “Bersiwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan rida (senang).” (Al-Baihaqi dan An-Nasai).

Dalam hadits lain dari Al-Bukhari, Rasulullah mengatakan, “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak mendirikan salat.”

Bersiwak sesungguhnya adalah pekerjaan yang sangat sederhana, namun memiliki manfaat yang sangat besar. Dengan siwak tentu mulut menjadi bersih, sehat, gigi terawat, dan banyak lainnya. Lebih dari itu adalah ittiba’, mengikuti sunah Rasulullah sehingga mendapatkan keridaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Hal ini seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah, “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridaan bagi Rabb.” (Ahmad, Irwaul Galil).

Sejarah singkat siwak

Siwak atau miswak (dalam bahasa Arab) adalah ranting atau batang dari pohon Salvadora Persica yang juga biasa disebut “pohon sikat gigi.” Umumnya batang miswak berukuran kecil, mirip ranting, dan berwarna coklat muda.

Ranting miswak diperkirakan sudah dipergunakan untuk membersihkan dan merawat gigi serta mulut sejak zaman peradaban awal Arab, Yunani, dan Romawi Kuno.

Meskipun tanamannya berasal dari tanah kering bergurun seperti di Afrika, Timur Tengah, atau di negara-negara semenanjung Arab, miswak bisa juga ditemukan di daerah lain. Umumnya pohon miswak ini masih bisa ditemui di negara Tanzania, di dataran pasir yang memiliki mata air di tengah-tengahnya (oasis), dan di padang rumput sabana.

Tradisi mengunyah siwak masih cukup umum dilakukan oleh beberapa negara jazirah Arab di zaman modern ini. Di Pakistan dan Arab Saudi, misalnya, ditemukan hampir lebih dari 50% masyarakatnya lebih sering bersiwak dibandingkan dengan menyikat gigi. Orang-orang di negara Nigeria dan India juga lebih sering bersiwak ketimbang gosok gigi pakai odol.

Manfaat bersiwak dari segi kesehatan

Dikutip dari hellosehat, tidak hanya leluhur saja yang melestarikan siwak. Bahkan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia turut merekomendasikan masyarakat dunia menggunakan batang pohon ini untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak tahun 1987.

Kampanye menyikat gigi dengan miswak bahkan masih terus digalakkan oleh WHO sebagai alternatif cara menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat di negara-negara berpendapatan rendah.

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat dengan rutin membersihkan gigi pakai batang pohon miswak:

  1. Membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit gusi atau radang gusi.
  2. Mencegah munculnya plak gigi.
  3. Menjaga warna putih gigi alaminya tidak gampang pudar.
  4. Mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya
  5. Menghilangkan bau mulut tak sedap; membuat aroma napas jadi wangi alami.
  6. Sekaligus bekerja sebagai dental floss (benang gigi) karena serabut kayunya ikut membersihkan sela-sela gigi.
  7. Meningkatkan produksi air liur dan mencegah mulut kering.

Tidak hanya batangnya saja yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi. Daun tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat kumur dan sakit gusi. Ini karena daun siwak mengandung antibiotik yang menekan pertumbuhan bakteri dan pembentukan plak gigi.

Keutamaan bersiwak dalam Islam

  1. Dapat membersihkan mulut
  2. Membuat Allah rida
  3. Membuat setan marah
  4. Disukai Allah dan malaikat pencatat amal
  5. Dapat menguatkan gusi
  6. Menghilangkan lendir (dalam tenggorokan)
  7. Menyegarkan napas
  8. Menghilangkan cairan yang tidak berguna
  9. Menguatkan pandangan (mata)
  10. Menghilangkan bau busuk di mulut.

Cara rasulullah bersiwak

Seorang muslim dapat menggunakan siwak beberapa kali dalam sehari, seperti sesaat sebelum membaca Al-Qur;an, setelah makan, sebelum tidur, dan setelah bangun tidur pada pagi hari.

Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk bersiwak ketika hendak menunaikan salat. Bahkan, menurut salah satu hadis, keutamaan salat dengan memakai siwak sebanding dengan 70 kali salat dengan tidak memakai siwak.

Demikian pula setiap kali bertasbih yang diawali dengan bersiwak akan dihitung 70 kali bertasbih.

Dikutip dari Islampos, berikut cara Rasulullah SAW bersiwak.

  1. Berdoa sebelum bersiwak. Salah satu doa yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah: “Allahumma thahhir bissiwaak asnaaniy, wa qawwiy bihi litsaatsiy, wa afshih bihi lisaniy.“ Artinya wahai Allah sucikanlah gigi dan mulutku dengan siwak, dan kuatkanlah gusi-gusiku, dan fasihkan lah lidahku.”
  2. Memegang siwak dengan tangan kanan atau tangan kiri (ada perbedaan pendapat tentang hal ini) dan meletakkan jari kelingking dan ibu jari di bawah siwak, sedangkan jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk diletakkan di atas siwak.
  3. Bersiwak dimulai dari jajaran gigi atas-tengah, lalu atas-kanan, lalu bawah-kanan, lalu bawah-tengah, lalu atas-tengah, lalu atas-kiri, lalu bawah-kiri. Jadi seperti angka 8 yang ditulis rebah.
  4. Langkah ke-3 di atas dilakukan 3x putaran.
  5. Selesai bersiwak, mengucapkan hamdalah, “Alhamdulillah.“

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment