Kisah Uwais Al Qarni: Dicari-Cari Umar dan Ali

Kisah Uwais Al Qarni: Dicari-Cari Umar dan Ali

Kisah Uwais Al Qarni Dicari-Cari Umar dan Ali

Suaramuslim.net – Uwais Al Qarni, seorang pemuda Yaman yang dikenal sholeh dan sangat berbakti kepada ibunya yang renta dan lumpuh. Demi memenuhi impian sang ibu berhaji, Uwais rela berjalan sambil menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah melewati padang tandus yang panas.

Ketulusan cintanya pada sang ibu membuat Allah menghilangkan penyakit sopak yang dideritanya. Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan kepada dua sahabatnya, Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais yang doanya makbul. Bagaimana kisah pertemuan mereka? Simak selengkapnya!

Pernah ke rumah Rasululloh saw.

Dikisahkan, Uwais Al Qarni pernah datang ke Madinah untuk mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun setelah sampai di rumah Rasulullah, Uwais tidak bisa menemui beliau karena Rasulullah sedang berada di medan pertempuran.

Uwais hanya dapat bertemu istri Rasulullah, Aisyah ra. Dalam hati Uwais sangat ingin menunggu hingga Rasulullah pulang, namun sebelum ke Madinah ibunya yang renta dan sakit-sakitan berpesan agar Uwais lekas pulang. Akhirnya Uwais pulang ke Yaman dengan berat dan sedih, dia hanya menitipkan salam kepada Nabi.

Beberapa waktu kemudian, setelah Rasulullah kembali dari medan tempur ke Madinah, beliau menanyakan kepada Aisyah ra. tentang orang yang mencarinya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan Uwais, anak yang taat kepada ibunya adalah penghuni langit.

Mendengar perkataan Nabi, Aisyah ra. dan para sahabat tertegun. Menurut Aisyah memang benar ada yang mencari Nabi dan segera pulang ke Yaman karena tidak bisa meninggalkan ibunya terlalu lama. Kemudian Rasulullah melanjutkan keterangan beliau tentang Uwais kepada para sahabat, beliau bersabda, “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya.”

Setelah itu Nabi memandang Umar ra, dan Ali ra. seraya berkata, “Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan bumi.”

Pertemuan yang penuh keberkahan

Waktu terus berganti hingga masa kekhalifahan Umar ra. Suatu ketika, Khalifah Umar ra. teringat sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sejak saat itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Umar ra. dan Ali ra. selalu menanyakan tentang Uwais. Hingga suatu hari mereka bertemu dengan rombongan kafilah Yaman yang di dalamnya juga terdapat sosok yang dicari.

Akhirnya mereka datang ke kemah Uwais dan memberi salam, tapi Uwais ternyata sedang sholat. Baru setelah selesai sholat, Uwais menjawab salam keduanya. Ketika berjabat tangan Umar ra. membalik telapak tangan Uwais dan seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tampak tanda putih di sana. Wajah Uwais Nampak bercahaya.

Mereka kemudian menanyakan nama Uwais, dan dia menjawab, “Abdulloh”. Mendengar jawaban itu, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdulloh, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Lalu Uwais menjawab, “Nama saya Uwais Al Qarni.”

Dalam pembicaraan mereka, diketahui bahwa ibu Uwais telah wafat itu sebabnya dia baru bisa ikut rombongan dagang saat itu. Setelahnya, Umar ra. dan Ali ra. meminta Uwais membacakan doa dan istighfar untuk mereka.

Uwais enggan dan berkata, “Sayalah yang harus meminta doa kepada kalian.” Baru setelah Umar ra. dan Ali ra. menjelaskan bahwa itu adalah pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Uwais menuruti mereka. Dalam pertemuan itu, Khalifah Umar berniat memberikan bagian dari Baitul Mal kepada Uwais untuk menjamin hidupnya. Namun Uwais dengan rendah hati menolaknya.

Beberapa tahun kemudian Uwais berpulang ke rahmatulloh. Ketika orang-orang Yaman ingin memandikan jenazahnya, ternyata sudah banyak “orang asing” yang berebut memandikannya. Begitu juga ketika akan dikafani dan dikuburkan ada begitu banyak “orang asing” yang mengurus semuanya.

Penduduk Yaman heran bukankah Uwais hanya orang fakir, si penggembala domba dan unta yang berpenyakit sopak? Mengapa begitu banyak orang asing yang datang ke pemakamannya? Agaknya mereka adalah para malaikat yang merawat jenazah sang penghuni langit.

Lihatlah begitu besarnya Allah membalas kebaikan sosok yang berbakti kepada orang tua dan bertakwa kepada-Nya. Seberapa besar bakti Anda kepada orangtua Anda? Semoga kita bisa meneladaninya. Wallahu a’lam.

Kontributor: Aisy*
Editor: Oki Aryono

*Script writer dan audio editor

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment