Kritik Keras Fahri Hamzah Soal Debat Pilpres: Bangsa ini Sedang Dilema

Kritik Keras Fahri Hamzah Soal Debat Pilpres: Bangsa ini Sedang Dilema

Kritik Keras Fahri Hamzah Soal Debat Pilpres Bangsa ini Sedang Dilema
Fahri Hamzah di ILC, Selasa 23/01/2019. (Foto: Instagram)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menggugat kedua pasangan capres 2019 yang sudah melewati debat pilpres putaran pertama pada Kamis (17/1) lalu. Hal ini Fahri sampaikan dalam acara ILC tvOne, Selasa (22/1) malam.

Menurut Fahri bangsa ini sedang berada dalam dilema dengan dua calon presiden. Jika ada capres yang mampu memecahkan dilema itu, maka dia akan dipilih oleh rakyat.

“Ada citra yang buruk tentang Pak Prabowo. Dianggap terlalu kuat, akan melampaui sistem, akan melanggar, akan diktator. Oleh karena background-nya militer, dia akan kejam, dlsb. Lalu beliau sepertinya harus menahan diri dalam hal tersebut,” ujar Fahri menyebutkan tentang dilema yang dihadapi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Fahri melanjutkan bahwa Jokowi juga mengalami dilema sebagaimana Prabowo.

“Dia itu orang lemah, sebenarnya pemahamannya tidak terlalu luas tentang negara. Dia tidak terbiasa dengan skala kerja bernegara,” kata Fahri menilai capres nomor urut 01 itu.

Menurut Fahri, Prabowo tidak bisa di-challenge dalam skala negara, karena dia pejabat negara, pejabat pusat. Sementara Jokowi pejabat daerah.

“Sebenarnya kalau dari sisi skala, Prabowo dari awal skala negara. Bapaknya menteri, dia menjadi jenderal, kopassus, pangkostrad. Sekarang mendirikan partai yang mempromosikan para pejabat termasuk mengantarkan Jokowi dan Ahok menjadi Gubernur DKI. Jadi skalanya, saya merasa Prabowo tidak bisa di-challenge. Tapi orang ini, dua-duanya (Prabowo dan Jokowi) tidak berani keluar dari dilema ini,” tutur Fahri.

Untuk mengakhiri dilema dan memunculkan pemenang, Fahri mengatakan dirinya ingin mendorong pertarungan terbuka.

Prabowo, lanjut Fahri, harus menunjukkan kepada semua orang, dia bisa jawab tuduhan-tuduhan terhadap dirinya. Bahwa dia mengerti sistem, dia mengerti tidak akan melampaui sistem. Ini negara demokrasi yang kuat, sudah ada legislatif yang kuat, ada yudikatif yang independen.

Pun terhadap Jokowi, Fahri mendorong mantan Wali Kota Solo ini harus keluar dari image bahwa dia itu lemah dan karena kelemahannya dikelilingi orang-orang yang akhirnya memimpin presiden.

“Dia yang tidak mengerti tapi orang-orang di sekelilingnya yang menyetir. Nah, dia harus keluar dari sini. Tarung ini yang ingin kita lihat. Ini yang ingin kita tonton,” pungkas penggagas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) ini.

Sumber: ILC tvOne
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment