MOJOKERTO (Suaramuslim.net) – Hari ini, Rabu, 19 Desember 2018 sekitar pukul 13:20 WIB Lurah Nono diantar ke Lapas Kelas II Mojokerto, untuk menjalani tahanan selama dua bulan.

Hal ini disampaikan oleh Hari Sulistiya, SH, salah satu anggota sukarelawan SAPA (Sahabat Prabowo-Sandi) yang menyebut Suhartono atau Nono, kepala desa Sampang Agung, kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto hari ini (19/12) dijemput oleh 3 orang dari kejaksaan dan 6 orang dari reskrim Polres Mojokerto.

Sebelum Lurah Nono dibawa tim kejaksaan dan tim reskrim Polres Mojokerto, sebagai pendamping Hari meminta penangguhan penahanan karena kondisi kliennya masih sakit.

“Permintaan penangguhan penahanan Lurah Nono tidak dikabulkan oleh kejaksaan, karena sebelum ke lapas, Lurah Nono dicek oleh dokter di kejaksaan dan dinyatakan sudah sehat dan bisa menjalani hukuman,” ucapnya.

Hari Sulistiya, Ketua Karang Taruna dan Kepala Dusun Sampang Agung yang mendampingi Lurah Nono menuju ke Lapas kelas II Mojokerto.

Lurah Nono terkenal sebagai lurah nyentrik yang humanis dan dicintai oleh rakyatnya, terbukti ia menjabat dua kali sebagai lurah di desa Sampang Agung, Kutorejo, Kab. Mojokerto.

Asal muasal ia masuk ke ranah hukum adalah ketika cawapres Sandiaga Uno pada tanggal 21 Oktober 2018 melakukan road show ke pusat wisata Pacet Mojokerto.

Sandiaga Uno dan rombongan melalui desa Sampang Agung, Lurah Nono dan warganya bersimpati menyapa rombongan Sandiaga Uno di tepi jalan yang mau ke Pacet. Karena sejak siang sampai sore warganya menunggu di jalan, Lurah Nono membagikan uang kepada warganya untuk membeli minum dan makan.

Video ia membagikan uang makan dan minum yang kemudian beredar di Youtube itulah yang mengantar Nono dijebloskan ke tahanan kelas II Mojokerto.

Kontributor: M. Thoyib
Editor: Muhammad Nashir