Makam Baqi: Pemakaman Kaum Muslimin di Madinah

Makam Baqi: Pemakaman Kaum Muslimin di Madinah

makam baqi
Pemakaman Baqi' di Madinah (Foto: umrohmalang.com).

Suaramuslim.net – Pemakaman Baqi’ atau yang dikenal dengan sebutan Jannatul Baqi’ adalah bagian bumi yang Allah subhanahu wa ta’ala perintahkan kepada Rasulullah untuk dijadikan pekuburan kaum muslimin di Madinah. Dan sekarang tempat ini menjadi tempat bersejarah yang paling dekat dengan Masjid Nabawi. Bagaimana kisah dibalik Makam Baqi? berikut ulasannya.

Pemakaman ini berada di sebelah tenggara Masjid Nabawi. Tanah lapang pekuburan dipagari dengan marmer yang tinggi. Luasnya mencapai 180.000 m2. Pemerintah Arab Saudi menaruh perhatian besar terhadap pemakaman ini. Karena kedudukannya bagi umat Islam dan nilai historis yang berkaitan dengan Nabi Muhammad sallallahi alaihi wa sallam.

Seorang sejarawan, Tinedhib al-Faidi, mengatakan, “Arti kata baqi’ secara bahsa adalah setiap tempat yang terdapat pokok pohon (sisa pohon yang habis ditebang) yang ditebang dari berbagai sisi. Oleh karena itu, ia dinamakan Baqi’ al-Gharqad. Al-gharqad adalah sejenis pohon besar yang berduri. Baqi’ al-Gharqad memiliki nilai penting sejak zaman Rasulullah ﷺ hingga saat ini. Di sanalah para sahabat dan tabi’in dimakamkan. Sahabat pertama dari kalangan muhajirin yang dimakamkan di sana adalah Utsman bin Mazh’un radhiallahu ‘anhu”.

Al-Faidi menambahkan bahwasanya Baqi’ al-Gharqad bukan satu-satunya pekuburan di Madinah sebelum kedatangan Islam. Ada beberapa pekuburan lain di Madinah dan sekitarnya. Dan Baqi’ tidak memiliki keistimewaan dibanding selainnya sampai Rasulullah sallallahi alaihi wa sallam menjadikannya sebagai pekuburan kaum muslimin. Ditambah lagi, pemilihan Baqi’ merupakan perintah dari Allah kepada Rasul-Nya.

Dalam sebuah hadits dari Abu Rafi’ radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah meminta kepada para sahabatnya sebuah pekuburan untuk memakamkan orang yang telah meninggal. Beliau meminta sebuah tepat di pinggir Kota Madinah. Beliau bersabda, ‘Aku diperintahkan memilih tempat ini’. Yaitu Baqi’. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Rasulullah untuk menjadikan Baqi’ yang dulunya adalah kebun dengan banyak pepohonan berduri
menjadi pekuburan kaum muslimin. Berbagai sumber sejarah menunjukkan bahwa yang pertama kali dikubur di tempat suci itu adalah sahabat yang mulia, Utsman bin Mazh’un. Kemudian di sampingnya dimakamkan Ibrahim, putra Rasulullah.

Inilah yang menjadi alasan banyaknya orang-orang menziarahi makam Baqi’ saat mereka berada di Kota Madinah. Mereka datang dan berdoa untuk ahli kuburnya. Di antara para sahabat yang dimakamkan di tempat ini adalah: istri-istri Rasulullah, putri-putri dan ahli baitnya, dan para sahabat yang lain.

Keutamaan Makam Baqi

Banyak hadits yang meriwayatkan tentang keutamaan Pemakaman Baqi. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Siapa yang bisa meninggal di Madinah, silahkan meninggal di Madinah. Karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah.” (HR. Turmudzi 3917, dishahihkan an-Nasai dalam Sunan al-Kubro (1/602) dan al-Albani).

Di Baqi’ terdapat tempat pemandian mayat terbesar di dunia. Karena pemakaman ini menampung ragam manusia dari seluruh penjuru dunia, dengan berbagai kewarga-negaraannya. Tentu selain dari para syuhada, sahabat Nabi, dan ulama kaum muslimin.

Pemerintah Arab Saudi juga menaruh perhatian besar terhadap pemakaman Baqi’. Melalui Hai-ah al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar di Kota Madinah, pemerintah Arab Saudi mengadakan bimbingan dan nasihat bagi para peziarah. Hal itu dalam rangka menghormati orang-orang utama yang dimakamkan di sana dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Baik berupa praktik yang menyimpang dari syariat, kekacauan, dan terganggunya prosesi pemakaman.

Hai-ah menempatkan petugas-petugas mereka setiap jam –termasuk penerjemah- dari usai shalat subuh hingga malam hari. Mereka memberi pengarahan tentang prosesi jenazah dan bimbingan terhadap peziarah. Hal ini penting untuk mencegah peziarah melakukan hal-hal yang merusak akidah dan menyimpang dari syariat. Karena tidak dipungkiri banyak orang-orang yang meminta-minta di pekuburan itu.

Hai-ah juga menempatkan beberapa layar yang memberikan penjelasan tentang adab-adab ziarah yang sesuai syariah dan memberikan peringatan dari kekeliruan-kekeliruan yang terjadi di Baqi’. Selain adab ziarah dan adab menghadiri jenazah, layar tersebut juga menayangkan silsilah nasab Nabi Muhammad sallallahi alaihi wa sallam.

Selain itu, yang termasuk di antara keutamaan Baqi’ adalah Rasulullah berjanji untuk menziarahinya. Rasulullah Sallallahi alaihi wa sallam sendiri sering pulang pergi ke Baqi’. Beliau pergi ke Baqi’ malam hari, lalu berdoa dan memohonkan ampunan bagi penghuninya. Nafi’ meriwayatkan dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda, “Siapa yang mampu meninggal di Madinah, hendaklah dia meninggal di Madinah. Sesungguhnya aku akan memberi syafaat bagi siapa saja yang meninggal di sana.” (HR. Ahmad).

Abdullah bin Dinar meriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, “Akulah manusia pertama yang akan keluar dari bumi, kemudian Abu Bakar, Umar, lalu penghuni Baqi’ dan mereka dihimpun bersamaku. Lantas, aku menunggu penduduk Makkah sehingga aku berkumpul dengan mereka di antara Dua Tanah Suci.” (HR. At-Tirmidzi).

Aisyah mengatakan bahwa, ketika malam gilirannya, Rasulullah pergi di akhir malam menuju Baqi’ dan berkata, “Semoga keselamatan tercurah pada kalian, wahai penghuni rumah kaum mukmin. Kami dan kalian akan bertemu esok hari (hari Kiamat), dan sebagian dari kita akan mengharapkan syafaat dari sebagian yang lain. Insya Allah, kami akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah penghuni Baqi’ Al-Gharqad.” (Sunan As sughra, An-Nasa’i).

Demikian ulasan tentang makam Baqi dan keutamaannya. Semoga bermanfaat.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment