Makan Terlalu Cepat Berpotensi Tingkatkan Penyakit Berbahaya

Makan Terlalu Cepat Berpotensi Tingkatkan Penyakit Berbahaya

Makan Terlalu Cepat Berpotensi Tingkatkan Penyakit Berbahaya

Suaramuslim.net – Seseorang yang makan menggunakan alat makan seperti sendok dan garpu umumnya akan makan dengan cepat. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan gula darah dalam tubuh, sehingga berdampak pada pengembangan diabetes tipe-2. Oleh karenanya kita disarankan menggunakan jari-jemari saat makan.

Rupanya bukan hanya jenis makanan saja yang penting, kecepatan makan pun perlu kita perhatikan. Sebuah sumber WebMD mengungkapkan, mayoritas warga Amerika memakan makanan mereka terlalu cepat. Sementara pakar kesehatan menyarankan agar kita makan sekitar 15 hingga 20 menit untuk membentuk pencernaan dan kontrol porsi yang tepat.

Sejumlah studi juga menemukan bahwa terburu-buru ketika makan dan tidak cukup mengunyah dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan. Apa saja resikonya? Simak ulasannya yang dirangkum dari Medical Daily:

Diabetes

Sebuah studi Lithuania tahun 2012 mencatat, makan terlalu cepat memberikan dampak diabetes tipe-2. Penyakit ini dapat disebabkan oleh resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel dalam tubuh tidak merespon hormon insulin secara efektif. Pakar jantung dari Universitas Hiroshima Jepang, Dr Takayuki Yamaji mengungkapkan bahwa makan cepat menyebabkan fluktuasi glukosa lebih besar, sehingga menyebabkan resistensi insulin.

“Ketika orang makan cepat, mereka cenderung tidak merasa kenyang dan lebih mungkin untuk makan berlebihan,” kata Yamaji.

Dari hasil penelitian yang dilakukannya selama 5 tahun kepada lebih dari 1000 peserta, Yamaji menyimpulkan bahwa kelompok pemakan cepat memiliki proporsi tertinggi sindrom metabolik, menempatkan mereka pada risiko serius penyakit jantung dan stroke.

“Sindrom metabolik dapat mencakup faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, defisiensi kolesterol HDL, dan kenaikan berat badan,” ungkapnya.

Kegemukan

Sejumlah riset  membuktikan bahwa makan cepat mengarah pada kepuasan yang lebih rendah, tetapi memiliki asupan kalori lebih tinggi. Hal ini secara signifikan meningkatkan risiko obesitas. Dengan menelan makanan terlalu cepat, tubuh tidak bisa memberi isyarat rasa kenyang pada waktunya.

“Bergegas memakan makanan yang utuh akan menyebabkan Anda kehilangan isyarat itu, sedangkan jika Anda memakan lebih lambat, Anda akan memberikan cukup waktu kepada otak Anda untuk menerima insyarat kenyang tersebut dan berhenti setelah Anda menyadari bahwa itu semua yang Anda butuhkan,” kata Dr. Amanda Foti, ahli diet senior di Selvera Weight Management Program.

Refluks Asam

Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan secara cepat mengalir ke perut dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan refluks asam. Yaitu suatu kondisi ketika asam lambung mengalir ke dalam pipa makanan dan menyebabkan sensasi terbakar. Akibatnya, muncul komplikasi antara lain gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, mual, sakit perut, dan kesulitan menelan. Meneguk minuman setiap selesai satu gigitan juga tidak dianjurkan bagi mereka yang menderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Tersedak

Pernahkah Anda tersedak saat makan? Mengapa Anda bisa tersedak? Siapapun pada dasarnya dapat tersedak potongan makanan jika ditelan terlalu cepat dan tidak cukup dikunyah. Berbicara atau tertawa saat makan juga bisa meningkatkan risiko tersedak.

“Anda dapat tersedak apa pun. Anda harus yakin bahwa Anda mengunyah dengan benar dan tidak menelan dalam potongan yang besar,” kata Joan Salge Blake, seorang profesor nutrisi di Boston university dan juru bicara untuk American Academy of Nutrition and Dietetics.

Kontributor: Siti Aisah*
Editor: Oki Aryono

*Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Unair

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment