Mengenal Jenis-Jenis Pneumonia, Tak Hanya Karena Corona

Mengenal Jenis-Jenis Pneumonia, Tak Hanya Karena Corona

Mengenal Jenis-Jenis Pneumonia, Tak Hanya Karena Corona
Ilustrasi radang paru-paru. (Ils: halodoc.com)

Suaramuslim.net – Pneumonia adalah infeksi yang memengaruhi sistem pernapasan. Infeksi ini menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru yang disebut alveoli. Pneumonia dapat diidap siapa pun. Namun, penyakit ini paling berbahaya untuk orang lanjut usia, bayi, orang sakit, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Ada beberapa macam pneumonia yang dapat dibedakan berdasarkan mikroorganisme penyebabnya maupun tempat terjadinya infeksi. Pneumonia sendiri adalah penyakit infeksi paru yang dapat menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru terisi oleh cairan atau nanah.

Paru-paru terdiri dari banyak kantung udara berukuran kecil yang disebut alveolus. Ketika terjadi pneumonia, di mana paru-paru terinfeksi oleh mikroorganisme tertentu, alveolus yang seharusnya berisi udara dapat dipenuhi oleh cairan atau nanah.

Jenis-jenis pneumonia

Ada lebih dari 30 penyebab pneumonia dan ketika berbicara mengenai jenis-jenis pneumonia, penyakit ini dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Jenis utama pneumonia adalah:

1. Pneumonia bakteri

Jenis ini disebabkan oleh berbagai bakteri. Yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Pneumonia tipe ini biasanya terjadi ketika tubuh melemah dengan beberapa cara, seperti oleh penyakit, gizi buruk, usia tua, atau imunitas yang terganggu, sampai dengan bakteri yang masuk ke paru-paru.

jika mengonsumsi alkohol, merokok, daya tahan tubuh lemah, menjalani operasi, menderita penyakit pernapasan atau infeksi virus, dan memiliki sistem kekebalan yang melemah.

2. Pneumonia virus

Jenis ini disebabkan oleh berbagai virus, termasuk flu (influenza), dan bertanggung jawab atas sekitar sepertiga dari semua kasus pneumonia. Kamu lebih mungkin lebih mungkin terkena pneumonia bakteri jika kamu sebelumnya mengidap pneumonia virus.

3. Mycoplasma pneumonia

Tipe ini memiliki gejala dan tanda fisik yang agak berbeda dan disebut pneumonia atipikal. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Gejalanya ringan dan menyerang orang-orang dari segala kelompok umur.

Bagaimana bisa mengetahui kalau seseorang sedang mengidap pneumonia? Kamu bisa melihat dari gejalanya. Kalau gejala dari pneumonia bakteri meliputi:

  1. Warna kebiru-biruan pada bibir dan kuku.
  2. Keadaan mental bingung atau delirium, terutama pada lansia.
  3. Batuk yang menghasilkan lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah.
  4. Demam.
  5. Keringat hebat.
  6. Kehilangan selera makan.
  7. Kelelahan luar biasa.
  8. Jalan napas cepat.
  9. Denyut nadi cepat.
  10. Menggigil kedinginan.
  11. Nyeri dada yang tajam atau menusuk yang disertai dengan batuk hebat.

Kalau gejala awal pneumonia virus hampir sama dengan gejala pneumonia bakteri, hanya saja diikuti oleh tanda-tanda seperti sakit kepala, meningkatnya sesak napas, nyeri otot, daya tahan tubuh melemah, serta batuk yang semakin memburuk.

Macam-macam pneumonia berdasarkan tempat terjadinya infeksi

Dikutip dari alodokter, mikroorganisme yang menyebabkan pneumonia dapat diperoleh dari beragam tempat. Pneumonia yang diperoleh dari tempat yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda pula.

  1. Hospital-acquired pneumonia(HAP)

Pneumonia yang diperoleh ketika seseorang sedang dirawat di rumah sakit disebut sebagai hospital-acquired pneumonia (HAP) atau pneumonia nosokomial. Alasan rawat inap tidak harus berupa penyakit paru. Semua pasien yang sedang dirawat inap karena penyakit apa pun memiliki risiko terpapar bakteri selama berada di rumah sakit.

HAP biasanya bersifat serius karena bakteri penyebabnya sering kali sudah kebal (resisten) terhadap antibiotik. Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit lebih berisiko untuk terkena pneumonia jenis ini bila:

  • Membutuhkan alat bantu napas ventilator selama dirawat
  • Tidak dapat batuk secara normal, sehingga dahak di paru dan di tenggorokan tidak dapat dikeluarkan
  • Memiliki trakeostomi, yaitu lubang buatan di leher yang telah dipasangi selang untuk membantu pernapasan
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah 
  1. Health care-acquired pneumonia

Berbeda dengan HAP yang terjadi di rumah sakit, health care-acquired pneumonia dapat terjadi di fasilitas kesehatan lain, seperti pusat hemodialisis (cuci darah) atau klinik-klinik rawat jalan. Bakteri yang diperoleh dari tempat-tempat tersebut juga dapat bersifat resisten terhadap antibiotik.

  1. Community-acquiredpneumonia (CAP)

Pneumonia jenis ini meliputi semua pneumonia yang diperoleh di luar rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Community-acquired pneumonia (CAP) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Salah satu contoh CAP adalah tuberkulosis paru (TB paru).

Pneumonia jenis ini juga meliputi pneumonia aspirasi, yaitu jenis pneumonia yang terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup makanan, minuman, atau muntahan ke dalam saluran napasnya. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada orang yang memiliki gangguan menelan dan muntah.

Tidak semua kasus pneumonia bersifat fatal. Pneumonia yang ringan biasanya dapat dirawat di rumah menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dokter. Namun, pneumonia yang berat membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit karena dapat berakhir menjadi gagal napas ataupun sepsis.

Bila kamu mengalami gejala pneumonia, seperti sesak napas, batuk, dan demam, segeralah periksakan diri ke dokter. Bila memang ternyata kamu menderita pneumonia, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat sesuai jenis pneumonia yang kamu derita.

Guna mencegah pneumonia, kamu disarankan untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, serta tidak merokok. Jangan lupa untuk rutin mencuci tangan hingga bersih, terutama sebelum menyentuh area wajah, dan mendapatkan vaksin untuk pneumonia bila memang perlu.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment