Pantai Kutang, kawasan ekowisata sadar lingkungan di Lamongan

Pantai Kutang, kawasan ekowisata sadar lingkungan di Lamongan

Pantai Kutang di Kecamatan Brondong, Lamongan Jawa Timur ini dikelola oleh Bumdes.

Suaramuslim.net – Pesisir utara Pulau Jawa memiliki beragam potensi wisata alam menarik yang dapat dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Kutang yang terletak di kecamatan Brondong, Lamongan. Nama pantai yang unik ini menyimpan cerita ikonik bagi masyarakat Desa Labuhan.

Kawasan pantai yang semula penuh dengan sampah, kemudian mulai disulap menjadi kawasan wisata yang cantik.

Ketua Bumdes Barokah Makmur, Ronal Azis, selaku pengelola kawasan wisata Pantai Kutang menyampaikan kawasan pantai mulai dibuka sebagai wisata pada tahun 2015 dan dikelola oleh Bumdes sejak 2017.

“Penamaan pantai ini diawali dari permasalahan sampah yang ada di sekitar kawasan ini, sekarang sudah jauh berkurang dengan kepedulian masyarakat untuk membersihkan kawasan sekitar pantai,” ujar Ronal.

Hingga saat ini, permasalahan sampah masih menjadi isu dalam pengelolaan wisata pantai di pesisir utara.

Diawali pemberian bantuan berupa greenhouse untuk tanaman sayur hidroponik pada tahun 2019 mengingat kawasan desa tidak memiliki hasil sayur mandiri karena lokasi yang berada tepat di bibir pantai utara, PLN juga melihat adanya potensi pengembangan kawasan ekowisata di Pantai Kutang.

Pada tahun 2021, PLN memberikan bantuan yang digunakan untuk pengembangan lokasi ekowisata Pantai Kutang berupa paving jalan, taman, penerangan, pasang baru listrik, dan pembangunan gapura.

Ekowisata Pantai Kutang pada tahun 2022 ini telah menerima kunjungan dari 27.855 wisatawan lokal dan para pengelola mendapat peningkatan pendapatan 50% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp195.000.000,-

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur, Hamzah menyampaikan pada tahun 2022 ini PLN Peduli ingin berfokus pada perbaikan kondisi lingkungan wisata.

“Kawasan mangrove sangat rawan dengan gangguan sampah terlebih sampah kiriman dari laut, tentu akan mengganggu aktivitas wisata,” kata Hamzah.

Dukungan terhadap pembenahan lingkungan ini diwujudkan dengan rencana penanaman mangrove dan bantuan untuk pengelolaan sampah di desa.

“Kami harap nantinya lingkungan desa menjadi lebih nyaman baik bagi masyarakat maupun untuk wisatawan,” tutupnya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment