Pendiri Radio Suara Muslim di Universitas Terbuka: “We’re Living Fast Lane”

Pendiri Radio Suara Muslim di Universitas Terbuka: “We’re Living Fast Lane”

Pendiri Radio Suara Muslim di Universitas Terbuka: "We're Living Fast Lane"
Dr. Ali Muktiyanto Dekan FEB Universitas Terbuka Tangerang memberikan cindera mata kepada Irwitono usai mengisi Seminar di hadapan calon wisudawan UT (12/11/18). (Foto: Suaramuslim.net)

TANGERANG (Suaramuslim.net) – Di tengah zaman yang serba cepat dan teknologi canggih mendominasi segala urusan kehidupan, attitude atau sikap yang baik akan menyelamatkan kita. Itu dikatakan Irwitono Suwito, Ketua Yayasan Griya Al Qur’an dan Pendiri Radio Suara Musim Surabaya di hadapan 1200 calon wisudawan Universitas Terbuka dalam Seminar Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul Kreatif dan Inovatif pada era industri 4.0 di kampus UT Tangerang Senin pagi (12/11/2018).

Menurut data BPS, pada Februari 2018 ada 133,94 juta angkatan kerja di Indonesia yang harus bersaing dengan sesama manusia, mesin dan komputer. “Seiring berjalannya waktu teknologi sudah menggantikan tenaga manusia, semua berjalan cepat “we’re living fast lane”,” ujar Irwitono sambil mencontohkan berlakunya e-toll, m-banking, e-parking dan banyak aplikasi teknologi informasi di media online yang sudah menjadi gaya hidup baru masyarakat modern seperti taksi online, belanja online dan semua hal yang terkait online.

Irwitono mengatakan, kita dihadapkan pada situasi yang Volatile (mudah berubah), Uncertain (tidak pasti), Complex (rumit) dan Ambigu (standar ganda) yang dikhawatirkan akan menggerus kehidupan sosial kemasyarakatan.

Lulusan perguruan tinggi harus memahami situasi seperti ini dengan tetap optimis semua akan berjalan baik asalkan mengedepankan attitude yang baik dan punya kreatifitas.

“Attitude yang baik akan menyelamatkan kita, di samping memiliki knowledge dan skill. Knowledge dan skills are important, but attitude defines you are”, tegas Irwitono Suwito yang disambut aplaus peserta seminar.

Menurutnya, lulusan perguruan tinggi tidak cukup hanya exellence tapi juga mempunyai moralitas yang baik.

Sementara itu pembicara lain Yudi Aziz, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung mengingatkan, lulusan perguruan tinggi harus terus belajar untuk meningkatkan kompetensinya, terlebih di era industri 4.0 yang makin dinamis seperti sekarang.

“Otak manusia ciptaan Allah masih lebih hebat daripada mesin dan komputer karena otak dan akal masih bisa berpikir kritis, analitis dan kreatif, sedangkan mesin tidak”, kata Yudi Aziz.

Kelemahan dan keterbatasan manusia menurut Yudi hanya lupa dan rasa malas sehingga sering membuat kebiasaan yang tidak produktif dalam mengerjakan sesuatu.

“Lawan terbesar adalah rasa malas dan kebiasaan-kebiasaan buruk di dalam diri kita,” ungkap Yudi Aziz memberi motivasi kepada calon wisudawan Universitas Terbuka yang Selasa besok 13 November akan menjalani prosesi wisuda.

Reporter: FAI
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment