Dampak pola konsumsi terhadap pola pikir

Dampak pola konsumsi terhadap pola pikir

Tips Memilih Makanan Halal di Luar Negeri
Logo halal MUI.

Suaramuslim.net – Allah swt begitu indah menetapkan aturannya, makanan yang kita konsumsi harus memenuhi dua syarat yaitu halal dan thayyib. Halal berarti berkaitan dengan kualitas non fisik makanan dan thayyib berkaitan dengan kualitas fisik makanan yang menyehatkan.

Kehalalan makanan lebih menekankan pada sisi nilai-nilai transendental pada makanan, baik dari segi produk fisik makanannya maupun cara memprosesnya bahkan memperolehnya. Bahkan Allah dan Rasulullah lebih memberikan perhatian secara khusus. Sebagaimana firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168).

Ini memberikan kesan bahwa proses dan ketundukan pada perintah jauh lebih penting daripada semata hasil fisik. Makanan yang sehat bisa jadi hanyalah hasil fisik dari sebuah proses.

Kehalalan makanan yang kita konsumsi meliputi kehalalan produk atau jenisnya seperti berbagai hal yang telah ditetapkan oleh Allah dalam syariat.

Termasuk dalam kehalalan produk adalah pada bagaimana proses mendapatkannya, haruslah dari cara yang halal pula tidak boleh melalui kezaliman. Semua ini Allah tetapkan agar apa yang dikonsumsi semuanya menjadi bersih (secara nilai) sebab dari itulah kemudian akan menjadi darah yang mengaliri seluruh tubuh yang dengannya manusia berpikir dan bertindak. Dari pikiran dan tindakan yang bersih itulah akan lahir kreatifitas, ilmu, akhlak hingga membangun realitas masyarakat yang beradab.

Jadi, jika kita ingin melahirkan generasi yang terbaik dan suatu bangsa yang kuat (baik fisik maupun psikologis serta spiritualnya) dan beradab maka pedulilah pada apa yang dikonsumsi oleh generasinya. Di sinilah setiap individu, keluarga, pemerintah memiliki peran penting untuk mengontrol dan mengaturnya.

Peran pemerintah dalam hal ini haruslah tegas dalam menjaga warganya agar mengonsumsi makanan yang tidak hanya sekadar menyehatkan dan bergizi namun juga memastikan aman dari hal yang diharamkan. Di sinilah fungsi regulasi dan kontrol harus dilakukan.

Karena apa yang dikonsumsi oleh generasi akan sangat memengaruhi pola pikir dan perilaku. Jika kita ingin melahirkan generasi terbaik dan cerdas berakhlak maka pastikan makanan yang dikonsumsi itu halal dan thayyib.

 

Akhmad Muwafik Saleh
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Tanwir Al-Afkar, Dosen FISIP UB, Motivator Nasional, Penulis Buku Produktif, Sekretaris Komite Dakwah Khusus MUI Jawa Timur.
Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment