Suaramuslim.net – Saat bayi baru lahir, disunnahkan bagi kita untuk mentahnik bayi. Yaitu mengunyahkan kurma dan kemudian disuapkan ke bayi dengan dilumurkan pada langit-langit mulutnya. Mengapa?
Tahnik ternyata disebut-sebut sebagai imunisasi alami, karena secara medis tahnik bayi ini diketahui mengandung manfaat dan kesehatan bagi bayi tersebut. Sebagaimana dilansir dari panjimas.com, tahnik, selain dianjurkan dalam Syariat Islam, tetapi secara ilmiah juga sudah terbukti manfaatnya.
Seorang dokter dari Semarang, dr. Susilo Rini telah membuat suatu penelitian, dimana penelitian itu menyimpulkan bahwa ada stem cell yang berada di sekitar mulut bayi di tempat tumbuhnya gigi dan di langit-langit mulut.
Hal itu berfungsi untuk mematangkan sistem imunitas secara alami dan mengendalikan sistem kekebalan tubuh. Jadi stem cell ini secara alami tidak dapat berfungsi kecuali dengan scrubbing atau menggosok-gosoknya di langit-langit mulut bayi. Stem cell ini juga terdapat pada sinar matahari dan air susu ibu (ASI). Tetapi yang paling utama itu terdapat di langit-langit mulut bayi.
Kemudian, di dalam penelitian Dokter Rini tersebut, ada zat yang bernama sialic acid, zat ini berupa glikoprotein yang terkandung dalam air liur atau saliva yang berfungsi sebagai penghadang mikroba dan mampu mengikat virus serta bakteri.
Pada bayi jumlah sialic acid ini akan berfungsi dengan baik setelah sepuluh hari bayi baru lahir. Karena itulah diperlukan dari luar tubuh si bayi. Sebab, saat bayi itu baru lahir, hanya sedikit jumlahnya.
Bagaimana hubungannya dengan tahnik? Sebelum kita berbicara hubungannya antara stem cell, sialicacid dan tahnik, kita berbicara dahulu tentang kurma. Kurma itu adalah makanan yang tinggi kandungan karbohidratnya dan banyak vitamin-vitamin lain, dimana kita meyakini bahwa kurma itu adalah salah satu buah terbaik, karena disukai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Buah kurma merupakan salah satu buah yang disebutkan beberapa kali di dalam Al Quran. Selain itu, kurma adalah buah dari pohon yang disamakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan seorang mukmin dan juga karena manisnya
Bayi yang baru lahir memiliki kandungan zat gula “glukosa” sangat kecil dalam darahnya. Untuk itu, buah kurma menjadi bahan utama untuk mentahnik bayi karena memiliki kandungan karbohidrat yang jika dikunyah dan bercampur dengan air ludah akan berubah menjadi glukosa.
Pemberian kurma ini juga merupakan metode pematangan organ limfoid baik lokal maupun sistemik. Limfoid itu adalah kelenjar limfe yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Tahnik, Membantu Bayi Prematur
Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Banyak rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak, glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya.
Sesungguhnya hadits-hadits Nabi shalallaahu ‘alaihi wa salam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya.
Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad shalallaahu alaihi wa sallam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini.
Kontributor: Yetty
Editor: Muhammad Nashir