Walhi: Kabut Asap di Palembang Makin Parah

Walhi: Kabut Asap di Palembang Makin Parah

Kemenkominfo dan KLHK Siapkan Kehadiran Media Center Penanggulangan Karhutla
Kawasan terdampak kabut asap karhutla (Foto: Istimewa)

PALEMBANG (Suaramuslim.net) – Aktivis Walhi Sumatera Selatan menyatakan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mencemari udara Kota Palembang dan sekitarnya sepekan terakhir semakin parah. Kualitas udara tidak sehat menuju level berbahaya karena dicemari asap dari karhutla.

Kualitas udara di ibu kota Provinsi Sumsel itu mencapai level hingga di atas 250 mikrogram/m3.

“Kualitas udara di Palembang hari ini tergolong tidak sehat karena dicemari asap kiriman dari sejumlah kabupaten rawan karhutla seperti Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, dan Ogan Kemering Ilir,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel Hairul Sobri, di Palembang, Senin (14/10).

Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), jika kualitas udara berapa pada level 0-50 mikrogram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50-150 sedang. Lalu, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.

Melihat perkembangan data kualitas udara (PM 10) di Kota Palembang dan sekitarnya yang memburuk, diharapkan pihak BPBD dan tim Satgas gabungan siaga darurat asap untuk melakukan tindakan penanggulangan karhutla. Langkah itu agar karhutla tidak semakin luas dan asapnya tidak menimbulkan pencemaran udara yang semakin parah mencapai level bahaya bagi kesehatan masyarakat.

Berdasarkan fakta tersebut, Walhi meminta pemerintah pusat dan daerah harus bertindak cepat menangani ancaman bahaya asap dari kebakaran hutan dan lahan itu.

“Negara bertanggung jawab atas udara bersih dan sehat untuk rakyat, oleh karena itu harus melakukan tindakan cepat menanggulangi bencana asap yang mulai mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat,” ujar Direktur Walhi Sumsel.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Letizia mengatakan pihaknya menyiagakan tim untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kondisi kualitas udara yang akhir-akhir ini kurang baik akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan. Tim yang siaga di puskesmas dan rumah sakit umum daerah setiap waktu siap memberikan pelayanan kepada warga kota yang mengalami gangguan kesehatan.

Berdasarkan data sementara dalam dua bulan terakhir ada ratusan warga terkena ISPA yang telah diberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk mencegah semakin banyak warga terkena ISPA, pihaknya berupaya mengimbau warga agar menggunakan masker untuk meminimalisasi kontak langsung dengan asap dampak karhutla yang terjadi di sejumlah daerah Sumatera Selatan.

“Selain menggunakan masker, untuk menghindari penyakit ISPA dan gangguan kesehatan lainnya akibat udara tercemar asap karhutla, warga diimbau untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar kadinkes.

Sumber: Antara

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment