Suaramuslim.net – Setiap wilayah, kota, provinsi bahkan negara, memiliki identitas sebagai penanda dengan lainnya. Begitu halnya umat Islam juga mempunyai kriteria tertentu atau ciri khas yang membedakannya dengan non Islam. Baik dari sisi akidah, ritual keagamaan dan budayanya.
Bahasa, merupakan salah satu identitas budaya yang membedakan satu kaum dengan lainnya. Iya, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh setiap manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Setiap negara di dunia pasti mempunyai bahasa ibu, termasuk Indonesia.
Meski demikian, ada satu bahasa yang bisa mengikat umat Islam di seluruh penjuru negeri. Iya, dia adalah bahasa Arab. Sebagai Umat Islam, pasti tidak asing mengucapkan bahasa Arab. Karena pada dasarnya segala aspek ibadah yang dilakukan selama ini berbahasa Arab. Mulai dari doa sehari-hari, membaca Al Quran, sholat, membaca hadits nabi dan kitab karangan ulama muslim dunia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa ibu umat Islam di seluruh dunia. Sehingga, mempelajarinya merupakan suatu hal keharusan. Mengapa demikian? Rasulullah pernah bersabda bahwa umat Islam diperintahkan mempelajari bahasa Arab karena 3 hal, “Karena Aku (Nabi Muhammad SAW) orang Arab, [2] Al Quran ditulis dalam bahasa Arab dan [3] bahasa Arab merupakan bahasa percakapan para ahli surga,” Al hadits.
Keistimewaan Bahasa Arab
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala pun telah menyebutkan beberapa keistimewaan bahasa Arab melalui ayat-ayat Al Quran. Beberapa diantaranya adalah:
Pertama, Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang paling mulia. Di dalamya memuat petunjuk bagi kehidupan manusia dari berbagai aspek, sosial, ekonomi, politik, syariat agama, tauhid, sejarah dan sebagainya.
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan bahwa Al Quran adalah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa paling mulia, diajarkan pada Rasul paling mulia, disampaikan oleh malaikat paling mulia, diturunkan di tempat paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan mulia, yaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai sisi itu, kita bisa menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al Quran.
Sebagai pedoman hidup, maka Allah menyerukan hamba-NYA agar senantiasa membaca, menghafalkan, memahami isi kandungan Al Quran sekaligus mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Untuk bisa membaca hingga mengamalkan setiap ayat suci Al Quran, kunci utamanya kita harus mempelajari bahasa Arab. Karena Al Quran itu sendiri ditulis menggunakan bahasa Arab. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami telah jadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya”. (QS. Yusuf: 2)
Beberapa ayat lain yang menegaskan bahwa Al Quran diturunkan menggunakan bahasa Arab diantaranya surat Ar-Ra’du ayat 37, An-Nahl : 103, Thaha : 103, Asy-Syu’ara : 195, Az-Zumar : 28, Fushshilat : 3 & 44, Asy-Syura : 7, Az-Zukhruf : 3, Al-Ahqaf : 12.
Kedua, bahasa Arab merupakan bagian dari agama, sehingga mempelajari bahasa Arab sama halnya kita sedang mengamalkan ajaran agama Islam. Umar bin Khattab pernah berkata, “Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian”.
Salah satu Ulama besar, Ibnu Taimiyah juga menyampaikan bahwa mempelajari bahasa Arab adalah suatu kewajiban. Allah menurunkan risalah-Nya melalui Al Quran sekaligus menjadikan Muhammad sebagai Rasul untuk menyampaikan As Sunnah menggunakan bahasa Arab.
“Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama. Hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al Quran dan As-Sunnah itu wajib, dan keduanya tidaklah bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab,” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah.
Ketiga, orang yang mahir bahasa Arab, mereka akan mudah mempelajari sekaligus menyerap cabang ilmu agama lebih luas, disamping Al Quran dan Hadits Nabi. Mereka akan dengan mudah mempelajari maha karya hebat dari ulama Islam abad lalu yang pemikirannya begitu luar biasa.
Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga memudahkan kita untuk mengakses informasi seluas-luasnya dari berbagai penjuru dunia. Bagaimana kita bisa menikmati perkembangan pemikiran ulama Islam dari negara lain jika tidak menguasai bahasa Arab?
Keempat, bahasa Arab itu bahasa yang mudah dipahami dan menentramkan jiwa. Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa paling fasih, paling jelas, paling luas (kosakatanya) dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.
Disamping itu, bahasa Arab mudah dipahami dan lurus. Allah SWT menjelaskan:
قُرْآَنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
“(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 28)
Dalam ayat lain disebutkan,
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195)
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara: 192-195).
Sebagaimana disebutkan dalam Zaad Al-Masiir karya Ibnul Jauzi, Al Quran diturunkan dengan bahasa Arab yaitu bahasanya orang Quraisy yang setiap orang mudah memahaminya.
Jika dikaitkan dengan masa kini, mempelajari bahasa Arab tentu bukan semata-mata berorientasi pada nilai religius atau bagian dari agama. Faktanya bahasa Arab kini dipergunakan sebagai media komunikasi untuk tujuan global, seperti kerja sama strategis antar negara, misi ekonomi, penyebaran ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Bahasa Arab merupakan kunci utama untuk membedah pengetahuan, kebudayaan dan kejayaan Islam. Tanpa bahasa Arab, maka kita kesulitan memahami literatur Arab. Perlu diketahui salah satu misi bangsa Yahudi untuk menghalang kejayaan Islam adalah dengan menyerukan agar kaum Islam tidak pernah mengerti arti Al Quran dan Sunnah, cukup membaca atau menghafal tanpa perlu mendalami pesannya. Naudzubillah.
Kontributor: Siti Aisah*
Editor: Oki Aryono
*Karyawan swasta di perusahaan konsultan IT di Surabaya (Divisi Media & Promosi)