Bahaya Minum Sambil Berdiri, Mengabaikan Sunnah Nabi

Bahaya Minum Sambil Berdiri, Mengabaikan Sunnah Nabi

Ilustrasi minum sambil berdiri. Ils: Pixabay.com

Suaramuslim.net – Ketika masih kecil kamu pasti pernah mendapatkan teguran karena minum sambil berdiri, bukan? Ternyata, teguran mengenai dampak buruk minum sambil berdiri bukan sebuah mitos lho.

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

“Janganlah seorang dari kalian minum sambil berdiri, siapa yang lupa, maka hendaknya ia memuntahkannya lagi.” (Muslim).

Selain itu, dalam buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Dr. Ibrahim Ar-Rawi berpendapat bahwa ketika berdiri, keseimbangan pusat-pusat saraf manusia akan bekurang dan otomatis mengurangi ketenangan.

Pada buku yang sama disebutkan bahwa kebiasaan makan dan minum sambil berdiri juga dapat membahayakan dinding lambung, sehingga lambung rentan mengalami radang. Para pakar radiologi mengatakan, radang lambung kerap terjadi di area-area lambung yang biasa mendapatkan benturan oleh makanan dan minuman.

Mengutip dari laman The Asian Parent, tubuh kita memiliki jaringan yang membuka saat kita duduk dan menutup saat kita berdiri. Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan bahkan dapat membahayakan tubuh jika minum sambil berdiri terus menerus dilakukan.

Ini akibatnya jika sering makan dan minum sambil berdiri

1. Gangguan sistem pencernaan

Kerja sistem pencernaan di dalam tubuh dipengaruhi oleh posisi tubuh ketika makan. Makan sambil berdiri dapat membuat lambung mengosongkan isi perut terlalu cepat. Hal ini membuat lambung tidak punya waktu banyak untuk memecah zat-zat dalam makanan, sehingga nutrisi yang dicerna dan diserap oleh usus menjadi tidak maksimal.

2. Perut kembung

Makanan atau minuman yang tidak tercerna dan terserap dengan baik oleh usus bisa membuat perutmu menjadi kembung, lho. Perut kembung dapat menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan bisa membuat perut terlihat membesar.

Selain itu, makan atau minum sambil berdiri biasanya akan membuat kamu menelan lebih cepat. Hal ini bisa membuat udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak dan mengakibatkan perut menjadi kembung.

3. Menyebabkan artritis

Info ini mungkin sangat mengejutkan, ya. Kok bisa sih cuma minum sambil berdiri saja bisa menyebabkan artritis?

Jadi begini, seperti yang dilansir oleh wellordie.com, minum air sambil berdiri bisa mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. Akibatnya bisa terjadi penumpukan cairan di sendi-sendi tubuh dan menyebabkan artritis.

4. Ginjal tidak dapat menyaring dengan sempurna

Minum sambil berdiri memungkinkan ginjal menjadi tidak dapat menyaring air dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan racun yang seharusnya tersaring menjadi menempel di ginjal dan kandung kemih. Apabila keadaan ini terus menerus terjadi, tubuh berisiko terkena gangguan saluran kemih.

5. Menyebabkan ulser dan heatburn

Air yang mengalir saat sedang minum sambil berdiri nyatanya dapat menciprat ke area kerongkongan bagian bawah dengan cukup keras. Akibatnya hal tersebut dapat mengganggu kumpulan serabut otot yang bekerja untuk menutup jalur pembukaan alamiah pada tubuh.

Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan sensasi terbakar di kerongkongan karena zat asam naik di perut naik ke atas.

6. Haus susah hilang

Nyatanya, minum air sambil berdiri justru membuat rasa haus tidak hilang-hilang. Hal ini karena air yang mengalir langsung masuk ke dalam tubuh tidak akan menyumbang nutrisi dan vitamin yang dapat memuaskan dahaga dalam tubuh.

7. Saraf-saraf menegang kalau minum sambil berdiri

Disadari atau tidak, saraf tubuh bisa menegang saat kita minum dalam keadaan berdiri. Sebaliknya, jika kita minum sambil duduk maka sistem parasimpatetik akan terkondisikan lebih rileks sehingga saraf tak akan tegang. Proses penyerapan air minum dan pencernaan pun bisa berjalan dengan lebih baik.

8. Makan berlebihan

Saat makan sambil berdiri, pengosongan lambung terjadi lebih cepat. Akibatnya, lambung bisa menampung lebih banyak makanan selama makan. Ditambah lagi, makan sambil berdiri membuat kamu cenderung makan lebih cepat.

Saat kamu makan lebih cepat dari biasanya, hormon yang bekerja mengirimkan sinyal kenyang ke otak jadi tidak memiliki waktu untuk bekerja. Umumnya, saat sinyal tersebut akhirnya muncul, kamu sudah terlanjur makan terlalu banyak.

Dengan makan secara perlahan, kamu jadi lebih peka terhadap rasa kenyang dan dapat mengendalikan nafsu makan. Selain itu, rasa lezat dari makanan juga bisa dinikmati dengan lebih baik ketika kamu makan secara perlahan.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment