Berkumpulnya Sifat Takut (Khauf) dan Harap (Raja’)

Berkumpulnya Sifat Takut (Khauf) dan Harap (Raja’)

Berkumpulnya Sifat Takut (Khauf) dan Harap (Raja')

Suaramuslim.net – Tahukah Anda makna sifat takut atau khauf kepada Allah dan sifat harap atau raja’ kepada Allah? Jika Anda belum tahu simak pembahasannya berikut ini.

عن انس بن مالك رضي الله عنه قال :أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ

Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu berkata: Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya”. Maka Rasulullah berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam keadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan Allah akan amankan ia dari apa yang ditakutkannya”. [Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan. Juga Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’id Az-Zuhd (halaman 34-35), juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam At-Targhib (4/141) dan lihat juga dalam Al-Misykah-nya (1612)].

Pelajaran yang terdapat dalam Hadits

Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan  ar-raja’ (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghapuskan (mengampuni) dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap agar Allah menerimanya.

Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada hari kiamat) tanpa ada rasa penyesalan (takut) dan (kesadaran untuk) meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa melakukan taubat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu (oleh syetan).

Maka raja’(harap) dan khauf (takut) harus selalu ada pada seseorang maka akan sampai cinta, ridha dan surga Allah, insyaallah.

Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al Quran

Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang paling mulia disisi-Nya yaitu khauf dan raja’, para Nabi dan Rasul Shallallahu ‘alaihi Wasallam, sehingga Allah Ta’ala memuji mereka dalam firman-Nya,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam beramal shalih dan berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan rasa takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu'”. (QS. al-Anbiyaa’:90).

Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman. Maka orang yang  merasa  aman dari  siksa Allah  termasuk  orang yang  rugi.

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Patutkah mereka (bersukaria) sehingga mereka merasa aman akan datangnya ‘adzab Allah? Karena sebenarnya tidak ada yang merasa aman dari ‘adzab Allah itu melainkan orang-orang yang rugi.” (Q.S. Al-A’raaf: 99).

Orang yang  terlalu berat khauf (takut) tanpa ada raja’ (berharap) maka bisa putus asa. Dan putus asa sifat orang  kafir.

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir.” (QS.Yusuf: 87). Allahua’lam

Penulis: Sudarno Hadi
(Sekretaris Dewan Dakwah JawaTimur)

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment