TEMBILAHAN (Suaramuslim.net) – Bupati Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Muhammad Wardan ingin mengembangkan “Kampung Quran” yaitu dengan mendirikan Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sebagai bagian dari semangat gerakan sosial.
“Konsepsinya melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pembangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan,” katanya di Tembilahan, Kamis (28/2) seperti dikutip dari kantor berita ANTARA.
Di tengah-tengah tantangan kehidupan saat ini maupun masa depan, khususnya bagi generasi anak dan pemuda, kata dia, kreativitas pengembangan kegiatan tahfidz dengan tujuan penguatan SDM menjadi sangat relevan.
Ia mengatakan, anak-anak dan pemuda di zaman ini dituntut lebih siap dan optimistis bisa beradaptasi untuk bisa bertahan melangsungkan hidup dan hendaknya menjadi unggul dalam kompetisi di era teknologi 4.0.
Namun di sisi lain secara bersamaan, katanya, ancaman pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi (TI) dan media sosial dapat juga meninabobokkan anak-anak dan pemuda menjadi bermental pasif, instan, malas dan kurang peduli sosial, sehingga seyogyanya perlu antisipasi.
Berdasarkan pengalaman, kata dia, pembangunan SDM tidak sekadar urusan pendidikan formal sekolah, tetapi juga meliputi pendidikan keluarga, dan lain-lain, sifatnya pun kompleks, tidak berdiri sendiri, karenanya juga terkait dengan pembangunan infrastruktur dan berbagai sektor pembangunan lainnya.
“Setidaknya itulah yang melandasi kenapa di Kabupaten Indragiri Hilir memprioritaskan pembangunan daerah yang berkaitan dengan pembangunan SDM,” katanya.
Dia mengatakan model yang diterapkan dengan membangun Kampung Quran juga bisa memberi ruang bagi kreativitas dan inovasi dengan bertolak dari platform bahwa Kampung Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan merupakan bentuk literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
Bupati ini mengemukakan ada beberapa variasi pilihan model Kampung Quran yang dapat dikembangkan.
Pertama, Kampung Quran yang memang sengaja difokuskan menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak untuk menguasai tahfidz Al-Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan.
Kedua, Kampung Quran yang dibangun melalui komunitas kreatif lewat pengorganisasian komunitas tertentu atau pun kerja sama antar komunitas. Sistem tersebut terinspirasi dari sejumlah kisah sukses pengelolaan oleh komunitas dalam bentuk rumah literasi maupun kampung literasi.
Ia mengatakan, beberapa kata kunci yang melekat dalam Kampung Quran, secara konseptual Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sekaligus merupakan visi dalam mengembangkan literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
“Sebagaimana telah menjadi konvensi dalam sejarah masyarakat dan budaya Melayu yang identik dengan Islam. Demikian pula secara metodologis dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam memilih dan mengembangkan pendekatan belajar maupun pendidikan literasinya,” tandasnya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir