KAMMI: ASN dan Aparat Keamanan Harus Netral di Pemilu 2019

KAMMI: ASN dan Aparat Keamanan Harus Netral di Pemilu 2019

KAMMI ASN dan Aparat Keamanan Harus Netral di Pemilu 2019
Ketua umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi bersama Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Solahuddin Wahid (Dok. pribadi)

SEMARANG (Suaramuslim.net) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) telah menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I pada tanggal 21-24 Februari di Semarang.

Menurut ketua KAMMI Irfan Ahmad Fauzi, Rapimnas ini bertujuan merumuskan rencana strategis KAMMI dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi di Indonesia.

“Selain sebagai ajang evaluasi untuk menuju Muktamar KAMMI di bulan Desember nanti, kami juga membahas masalah kebangsaan yang terjadi selama ini, terutama pemilu yang tidak lama lagi” kata Irfan dalam keterangannya ke redaksi Suaramuslim.net, Senin (25/02).

Lebih lanjut Irfan menyebut, pihaknya telah mengeluarkan tujuh poin strategis dalam menghadapi pesta demokrasi di bulan April.

Berikut tujuh poin stretegis KAMMI yang dirumuskan dalam acara Rapimnas I Semarang yang diberi judul “Mengawal Demokrasi Indonesia.”

Perhelatan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden telah menguras energi bangsa dan melibatkan rakyat secara massif. Namun, masih banyaknya masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan pemilu menjadi perhatian KAMMI. Oleh sebab itu KAMMI mendesak;

1. Netralitas penyelenggara pemilu. KPU dan Bawaslu harus bersikap netral, dari tingkat pusat sampai ke PPK dan TapS. KPU dan Bawaslu harus hadir sebagai penjaga marwah demokrasi dengan menghadirkan netralitasnya.

2. Netralitas ASN dan aparat keamanan. Kami menyaksikan pelibatan ASN dan aparat keamanan politik praktis untuk mendukung salah satu calon. Siapa pun itu mari jaga demokrasi kita. Kami mendesak aparat keamanan untuk netral dalam perhelatan demokrasi ini. Aparat keamanan harus berdiri tegap untuk mengawal demokrasi supaya berkualitas dan tidak ada kecurangan.

3. Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dan berpartisipasi dalam proses demokrasi dan menunaikan hak pilihnya demi terpilihnya pemimpin yang berkualitas.

4. Kami mengajak anak muda mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengawasi pelaksanaan pilpres dan pileg. Jangan sampai kecurangan terjadi karena rakyat lalai dalam pengawasan.

5. Menginstruksikan agar seluruh kantor Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah KAMMI dijadikan sebagai Posko Pemantau Pemilu. Seluruh kader KAMMI untuk aktif sebagai pemantau pemilu dan melaporkan setiap kecurangan pemilu kepada pihak terkait supaya bisa ditindak.

6. Mendesak pasangan capres cawapres dan seluruh tim suksesnya menghadirkan gagasan berbobot dan solutif untuk persoalan bangsa.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment