Mengendalikan Inferiority Complex

Mengendalikan Inferiority Complex

Artikel ini disarikan dari program Mozaik Suara Muslim Radio Network.

Suaramuslim.net – Manifestasi dari inferiority dalam kehidupan sehari-hari, bisa kita kenal dengan sebutan minder.

Minder berawal dari penilaian diri yang buruk. Merasa tidak kompeten, rendah, hina, dan berbagai perasaan negatif tentang dirinya sendiri.

Inferiority ini bisa muncul dari masing-masing individu yang merasa mengalami kekurangan pada fisik atau psikisnya,” ujar Ustadzah Hamdiyaturrohmah dalam program Mozaik Suara Muslim Radio Network, Jumat (23/7/21).

Inferiority complex, sudah masuk dalam persoalan psikologis. Segala sesuatu yang berlebihan itu pasti akan berdampak buruk bagi diri kita. Seperti halnya makan berlebihan dan berpikir berlebihan.

Awalnya apa yang kita punya membuat kita percaya diri tetapi semakin lama kita mulai menengok teman kanan kiri, dan tanpa sadar mulai membandingkan diri kita dengan orang lain.

“Masuklah rasa perfeksionis dalam diri kita. Merasa tidak pede, dan selalu berusaha agar menjadi seperti orang lain yang akhirnya timbullah inferiority dalam diri,” kata praktisi pendidikan dan parenting SAIM Surabaya ini.

Inferiority ini terjadi karena dua pintu besar yakni terlalu dimanja, atupun merasa tidak dianggap.

“Hal tersebut tentunya tidak baik untuk psikis maupun raga kita. Kita akan menjadi pribadi yang tidak pernah bersyukur,” ungkapnya.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengindari atau mengurangi rasa inferiority tersebut?

Allah menciptakan setiap manusia dengan porsi potensi yang berbeda-beda. Saudara kembarpun berbeda potensinya. Maka, kenalilah potensi yang ada dalam diri kita dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak mudah membandingkan diri dengan orang lain.

Kedua, maknai potensi itu sebagai berkah. Perkuat rasa syukur dalam diri kita.

“Selanjutnya, pasti kita akan mudah mengembangkan potensi dalam diri bila telah melewati dua tahapan di atas,” imbuhnya.

Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita meniti hidup ini dengan sesuatu yang dicintai Allah, tidak perlu merasa inferiority.

“Benahi diri kita dengan sebaik-baiknya. Maka kita akan bisa melihat hidup ini dengan indah tanpa ada rasa minder,” pungkas Ustadzah Hamdiyah.

Kontributor: Sarah Syahida
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment